Banjir Jakarta: Bersih-bersih Pascabanjir

Jurnalis : Lina K. Lukman (He Qi Utara), Fotografer : Ciu Yen, Dina, Erli, Merlina, Metasari (He Qi Utara)
 
 

foto
Minggu, 27 Januari 2013 relawan Tzu Chi dan TNI melakukan kegiatan bersih-bersih di daerah Pluit, Jakarta Utara.

Banjir yang melanda Ibukota Jakarta selama beberapa hari ini memang sudah surut, tetapi ini juga menyisakan banyak pekerjaan yang harus segera dilakukan karena banyaknya sampah dan lumpur yang mengendap dan bertebaran di jalan. Untuk itu tanggal 27 Januari 2013 relawan Tzu Chi melakukan pembersihan jalan pascabencana banjir di sepanjang Jalan Pluit Permai Raya, Pluit Permai dan Pluit Murni, Jakarta Utara.

Jam menunjukkan pukul 6.40 pagi ketika saya dan Dina Shijie sampai di posko pembersihan jalan yang berada di pelataran parkir belakang Mal Pluit Village, tetapi sudah terdapat beberapa barisan peserta (relawan) yang akan mengikuti kegiatan pembersihan jalan ini. Kemudian saya dan Dina Shijie langsung bergabung dalam barisan Relawan 3 in 1 yang berjumlah 7 orang.

Kegiatan pembersihan jalan ini diikuti oleh sekitar 450 orang peserta yang terdiri dari 300 orang relawan, yaitu: relawan biru putih, relawan abu putih, Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi), Tzu Shao (murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi) dan relawan rompi, serta 150 orang dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Semua peserta sudah berbaris dengan rapi dalam 16 barisan dan di depan barisan peserta juga terdapat barisan 8 orang Shixiong yang menjadi ketua regu, dan masing-masing ketua regu mengajak 2 barisan peserta yang terdiri dari relawan dan anggota TNI.

Pukul 6.50 pagi diadakan briefing singkat oleh Ahad Shixiong agar semua peserta mengetahui lokasi yang akan dibersihkan dan apa saja yang harus dilakukan, kemudian semua peserta mulai berjalan mengikuti ketua regu masing-masing. Pertama-tama peserta diajak ke tempat peralatan kebersihan yang sudah disediakan sebanyak 1.000 buah dan setiap peserta mengambil satu peralatan yang dibutuhkan, seperti sapu, karung goni, sekop, garu, pengki, dan cangkul. Setelah itu setiap regu mulai berjalan untuk membersihkan jalan disepanjang jalan Pluit Permai Raya, kemudian baru ke arah Pluit Murni dan Pluit Permai.

foto  foto

Keterangan :

  • Para relawan dengan penuh semangat membersihkan jalan-jalan di daerah Pluit dan sekitarnya sejak pagi hari (kiri).
  • Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 450 orang peserta yang terdiri dari 300 orang relawan, yaitu relawan biru putih, relawan abu putih, Tzu Ching, Tzu Shao  dan relawan rompi, serta 150 orang dari TNI (kanan).

Semua peserta terlihat sangat bersemangat dan saling bekerja sama dengan harmonis, ada yang mengambil sampah dari kali yang berada di bagian belakang Mal Pluit Village, ada yang menyapu jalan, dan ada juga yang memegang karung goni sebagai tempat sampah. Sesekali melintas mobil pick up yang ditumpangi oleh relawan yang membawakan peralatan kebersihan, makanan dan air minum kemasan untuk relawan yang sedang melakukan pembersihan jalan.

Mengisi Liburan dengan Hal yang Berguna
Adalah Chelsea seorang remaja Tzu Shao yang duduk dibangku kelas 3 SMP Bina Bangsa, PIK ini terlihat antusias sekali memunguti sampah, membuat saya tertarik untuk menghampirinya. Chelsea menuturkan kepada saya bahwa ia mendapat info kegiatan ini dari BBM dan meminta mamanya mengantarkannya ke Aula Jing Si, PIK, karena memang sebagian relawan berkumpul dulu di sana baru kemudian naik ke bis dan diantarkan ke posko. Ketika saya tanya apa yang membuat ia tertarik untuk ikut kegiatan pembersihan jalan ini, “Aku ingin mendapatkan pengalaman dan daripada hari minggu ngak ngapa-ngapain mendingan ikut aja” jawab Chelsea sambil tersenyum manis.

Kemudian saya mengikuti regu yang diketuai oleh Po San Shixiong, kami menyisiri jalan ke arah Pluit Murni dan Pluit Permai. Di sepanjang jalan yang kami lalui terdapat begitu banyak sampah, pepohonan dan juga rumput yang biasanya dengan indah menghiasi halaman depan rumah menjadi kering dan mati akibat terendam banjir selama beberapa hari. Terlihat juga di beberapa blok masih ada rumah yang terendam dan jalanan di beberapa tempat masih terdapat genangan air hingga batas pergelangan kaki. Tetapi di samping itu ada juga orang yang sedang mengais rezeki dengan mencari ikan yang sewaktu banjir terseret arus air dan terdapat di selokan untuk dijual kembali.

foto  foto

Keterangan :

  • Rumah relawan dan warga yang berada di daerah sekitar Pluit juga turut dibantu untuk pembersihannya (kiri).
  • Posan (biru putih) tengah memasukkan sampah-sampah sisa banjir ke dalam karung. Meski rumahnya juga menjadi korban banjir, tetapi ia juga turut membantu para korban banjir (kanan).

 Ketika saya mengikuti rombongan regu Po San Shixiong, saya melihat ada seorang Tzu Ching yang sejak hari Jumat tanggal 18 Januari 2013 sudah membantu di Posko Bantuan Bencana Tzu Chi di Pluit Junction. Walaupun bercucuran keringat, tetapi Andryan VT yang merupakan mahasiswa semester 1 dan mengambil jurusan IT di Bina Nusantara ini begitu Yong Xin(bersungguh-sungguh) membersihkan jalan dari sampah. “Kalau cuma nonton di televisi saja, kita tidak akan bisa merasakannya sendiri, karena itu harus melakukannya langsung. Membantu di posko bantuan dan di kegiatan ini, saya bisa belajar banyak hal seperti dengan membantu orang yang terkena bencana dan sedang membutuhkan bantuan itu, saya belajar untuk lebih bersyukur karena tempat tinggal saya tidak terkena banjir dan sekarang ini saya masih bisa membantu bersihin jalan,” tutur Andryan kepada saya.

Di sela-sela pembersihan jalan ini, Po San Shixiong tiba-tiba mendapatkan telepon dari sang istri yang mengabarkan bahwa rumah mereka dibobol maling. Mungkin sebagian orang yang mendapatkan kabar seperti itu akan merasa sangat khawatir, tetapi tidak dengan Po SanShixiong, beliau menanggapinya dengan sangat bijaksana, seperti yang dituturkan beliau kepada saya, “Nggak apa-apa, dan nggak ada yang perlu dikhawatirkan, yang paling penting keluarga aman dan sehat.”

Tak terasa waktu sudah menunjukkan waktu hampir pukul 11 siang dan kami segera kembali berjalan ke posko pembersihan jalan dan bertemu dengan relawan dari regu yang lain yang juga hendak kembali ke posko. Walaupun semua relawan merasa lelah dan tubuh juga menjadi kotor karena terkena lumpur dan sampah, sesekali masih terdengar canda tawa dan mereka tetap bersemangat. Jika melakukannya secara bersama-sama dengan ikhlas dan penuh sukacita, maka semua hal pun akan menjadi terasa lebih ringan.   

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih :  Melindungi Langit dan Bumi

Suara Kasih : Melindungi Langit dan Bumi

28 April 2010
Segala sesuatu timbul karena adanya sebab dan kondisi. Segala fenomena di dunia berjalan sesuai hukum alam.Menghargai sumber daya alam dan menghormati alam.Menumbuhkan berkah dan kebijaksanaan sekaligus lewat kegiatan daur ulang
Sebuah Kolaborasi Untuk Cegah Stunting

Sebuah Kolaborasi Untuk Cegah Stunting

02 Maret 2023

Sebanyak 44 anak dari enam desa di Kecamatan Natar diberikan makanan tambahan oleh Komunitas Relawan Tzu Chi APP Sinar Mas dari PT Konverta Mitra Abadi (KMA) Lampung.  

Gerak Cepat untuk Korban Gempa Padang

Gerak Cepat untuk Korban Gempa Padang

01 Oktober 2009
Dalam hitungan jam, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi segera berkoordinasi untuk mempersiapkan bantuan yang akan diberikan kepada para korban gempa. Pagi ini, pukul 08.50, dipimpin oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi, Adi Prasetio, sebanyak 13 relawan Tzu Chi yang terdiri dari tim medis dan relawan tanggap darurat berangkat menuju Padang menggunakan pesawat Hercules dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -