Banjir Jakarta: Jemput, Rawat, dan Antarkan kembali
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto
|
| ||
Para pengungsi yang untuk sementara waktu menginap di Tzu Chi Center karena kondisi rumah yang tergenang air juga sudah mulai berbenah untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Sebelum pulang, para warga korban banjir terlebih dahulu diajak untuk lebih mengenal mengenai visi dan misi Tzu Chi serta sepak terjang Tzu Chi Indonesia selama ini. Selain sesi sosialisasi, para warga juga diajak untuk memberikan sharing mengenai kesan mereka selama menginap di Tzu Chi Center. Banyak para warga korban banjir yang ingin mengeluarkan perasaan mereka. Rasa bahagia karena para warga korban banjir tidak hanya mendapat bantuan tempat tinggal sementara tetapi juga mendapat bantuan makanan dan pengobatan secara cuma-cuma. Senasib Sepenanggungan
Keterangan :
Setelah dievakuasi, Stevanus dan keluarga semakin bersyukur karena di tempat pengungsian Tzu Chi Center, mereka tidak hanya mendapat makanan, minuman, dan pakaian tetapi juga pengobatan. Sebagai bentuk rasa syukur, ketika Stevanus mendapat bantuan berupa pakaian layak pakai untuk anak-anaknya dari para kerabat, Stevanus pun tidak lupa untuk membagikannya kepada sesama warga korban banjir lainnya di Tzu Chi Center. “Kebetulan selama mengungsi kemari (Tzu Chi Center), banyak bantuan dari kerabat berupa pakaian balita. Tetapi karena anak-anak saya badannya besar-besar maka ga muat. Jadi saya pikir kalo anak saya ga muat belum tentu anak-anak lain yang di penampungan tidak cocok juga. Ya sudah, saya kasih aja ke Tzu Chi untuk dibagikan ke warga lain yang membutuhkan. Intinya di sini, kita sama-sama duka, sama-sama suka dan juga jangan lupa untuk bersyukur dan berterimakasih karena kita di sini telah dibantu oleh relawan Tzu chi,” ujar Stevanus dengan gembira. Mengantar Warga dengan Tenang
Keterangan :
Ucapan terimakasih dan penuh syukur terus disampaikan oleh para warga kepada relawan Tzu Chi. Misalnya Suryati (38), warga Kapuk Muara RT01 ini. Pada hari pertama ia dan keluarga tiba di Tzu Chi Center, Halimah, putrinya yang masih berusia sepuluh tahun menderita demam tinggi, tubuh lemas dan tidak nafsu makan. Melihat kondisi Halimah yang semakin lemas, Suryati bertambah cemas. Relawan Tzu Chi pun sigap bertindak. Mereka menghubungi Dr. Natalia, seorang anggota tim medis Tzu Chi, untuk datang mengobati Halimah. Setelah melakukan pemeriksaan, dr. Natalia memberikan obat untuk diminum beserta anjuran kepada Suryati agar Halimah diberikan makanan hangat dan dikompres agar panasnya turun. Beberapa jam kemudian, dr. Kimmy, anggota tim medis lainnya kembali turun untuk memeriksa kondisi Halimah. Suryati yang cemas langsung menjadi tenang ketika dr. Kimmy mengatakan panas Halimah sudah turun dan tidak perlu lagi dikompres. Di pagi harinya, Halimah yang sudah pulih sudah dapat makan dengan lahap dan bersenda gurau dengan saudara dan teman-temannya di Tzu Chi Center. “Syukur kepada Tzu Chi, saya sudah ditolong. Dikasih perlengkapan mandi, selimut sama sembuhin anak saya. Saya sangat bersyukur banget deh dah ditolong Tzu Chi,”ujar Suryati, ibu sembilan anak ini. Ketika akan pulang, Suryati dan anak-anak tidak lupa melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Sampai jumpa lagi Bu Suryati, semoga keluarga sehat selalu dan berjodoh kembali di jalan Bodhisatwa. | |||
Artikel Terkait
Say Yes To Donor Darah
07 Maret 2011 Menyadari besarnya manfaat donor darah, komunitas relawan Tzu Chi He Qi Barat rutin mengadakan kegiatan donor darah setiap 3 bulan sekali, seperti pada Sabtu, tanggal 19 Februari 2011 lalu. Di ruang sekretariat He Qi Barat ini, dari sekitar 92 orang yang mendaftar terkumpul 72 kantong darah.Menggalang Bodhisatwa Baru
21 Maret 2014 Relawan Tzu Ching Pluit bersama dengan relawan komunitas Hu Ai Pluit mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.Ada Kemandirian di Bola-bola Nasi
13 Oktober 2017Aroma khas nasi putih berpadu dengan wangi gurih kecap asin dan biji wijen menerobos dari ruang-ruang kelas 3 dan 4 SD Tzu Chi Indonesia. Pemandangan yang menarik pun terlihat dari luar jendela kelas mereka. Masing-masing anak memakai apron dengan motif dan warna beragam.