Banjir Jakarta: Kecemasan di Tengah Banjir
Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hendry Tando (He Qi Utara)
|
| ||
Siang itu, 19 Januari 2013, jam 9 pagi, relawan Tzu Chi memberikan bantuan 1.200 bungkus nasi kepada warga Kapuk Muara yang menjadi korban banjir. Di tengah candaan sesama pengungsi yang menunggu, Sopiah (25) yang tengah hamil 8 bulan ini sesekali melihat ke kiri dan kanan barisan. Tak menunggu waktu lama, nasi bungkus pun segera dibagikan. Sopiah yang berada di baris kedua pun tak perlu waktu lama untuk mengantri. Menjaga Istri
Keterangan :
Kedua pasangan yang menikah tahun 2012 lalu ini belum melakukan persiapan untuk kelahiran anak pertama mereka. “Nama juga belum…,” kata Sopiah setengah tertawa. Ketika tetangganya menyarakannya untuk menggunakan nama belakang banjir, Sopiah dan Sai dengan cepat menolak. “Nggak ah, masak Siti Banjir,” jawabnya yang disambut tawa pengungsi lainnya. Di tengah kesulitan yang menghadang, sedikit tawa dan keceriaan dapat menenteramkan batin mereka. Semoga banjir dapat segera berlalu. | |||
Artikel Terkait

Suara Kasih: Memegang Prinsip 4 in 1
28 Juni 2010
Mengembalikan Senyum Pencari Suaka
30 November 2017Tzu Chi Indonesia menggelar Baksos Kesehatan Gigi untuk para pengungsi pada Rabu, 1 November 2017. Kegiatan ini bertempat di Kantor Church World Service (CWS) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. CWS merupakan mitra pelaksana dari badan urusan pengungsi PBB, UNHCR yang juga memperjuangkan anak-anak pengungsi untuk bisa bersekolah. Baksos ini merupakan yang kedua kalinya digelar Tzu Chi Indonesia untuk para pengungsi di Jakarta dan sekitarnya.

Mengajarkan Budi Pekerti untuk Anak Sekolah Dasar
28 Juli 2023Relawan Tzu Chi di Kutai Barat, Kalimantan Timur mengajarkan budi pekerti untuk siswa SD Tunas Lestari Sungai Kedang Estate Jumat (21/7/23). Kali ini relawan mengajak siswa untuk mengenal lebih dekat keluarganya.