Banjir Jakarta: Membina Welas Asih Di Tengah Derita
Jurnalis : Yuliati/Metta Wulandari, Fotografer : Erik Kusuma, Metta Wulandari
|
| |
Tanggal 19 Januari 2013, para relawan Tzu Chi maupun relawan dari masyarakat umum terus berdatangan ke dapur Tzu Chi yang berada di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Para insan Tzu Chi dan masyarakat bergoyong royong bersama menyalurkan cinta kasih dengan membantu menyiapkan bahan-bahan untuk nasi bungkus yang akan didistribusikan kepada para korban bencana banjir di beberapa posko pengungsian para korban. Banjir yang telah beberapa hari menyebabkan penderitaan masyarakat Jakarta, ternyata menggugah kepedulian banyak orang untuk ikut membantu. Di antara para relawan yang datang membantu, ternyata ada pula yang rumahnya sendiri juga mengalami banjir. Elaine (22 tahun) merupakan salah satu korban bencana banjir yang melanda kota Jakarta. Hari itu ia datang ke dapur umum Tzu Chi untuk membantu menyiapkan keperluan nasi bungkus. Tempat tinggal Elaine yang terletak di belakang Mall Pluit Village, Pluit, Jakarta Utara terendam banjir setinggi 2 meter akibat tanggul yang jebol. Kini, ia mengungsi di sebuah apartemen di Pluit. Meski demikian, Elaine merasa bersyukur bisa selamat dari bencana walaupun barang-barang tidak dapat diselamatkan. Ia bahkan merasa terdorong untuk menyumbangkan waktu dan tenaganya demi membantu korban yang lain. “Saya selamat karena diselamatkan oleh tim SAR sama pemadam kebakaran. Hal ini yang mendorong saya untuk membantu orang lain lagi, sehingga saya niat bantu di sini”, ungkap Elaine. Ini merupakan kali pertamanya Elaine bergabung dengan Tzu Chi dalam memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Hari itu ia melakukan pekerjaan membersihkan telor untuk direbus dan memotong sayur dengan penuh semangat. Memang benar, membantu orang lain tidak harus selalu dengan materi atau uang. “Seandainya ada niat membantu walaupun bukan dalam bentuk nominal atau apapun, kayak kita potong-potong makanan itu sangat membantu sekali. Kita kan ga tau suatu saat kita juga perlu ditolong, selagi bisa membantu orang lain ya kita lakukan”, terang Elaine. Melihat Tzu Chi memiliki kegiatan amal yang sangat besar membuat Elaine berniat menjadi relawan. “Saya mau menjadi relawan, tapi relawan kegiatan amal seperti sekarang ini karena saya juga relawan di kantor dalam kegiatan amal juga”, Jelas Elaine. Selain Elaine, ada pula seorang oma bernama Giok Hua yang bertempat tinggal di Bandengan, Jakarta Utara. Rumah yang dihuni Oma Giok Hua sekeluarga berjumlah dua belas orang itu juga tak luput dari banjir yang mencapai ketinggian seleher orang dewasa. Kemudian Oma Giok Hua mengungsi ke rumah saudaranya di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Di sini ia mendapat informasi bahwa di Tzu Chi membuka kesempatan kepada para relawan yang ingin membantu di dapur umum Tzu Chi, akhirnya ia pun datang. “Saya merasa di rumah ga da kerjaan ngapain, malah stress liat berita, frustasi, jadi kita ke sini sambil jalan-jalan tadi. Ya kan oma bisa bantu potong sayur, bungkusin nasi, kasian lihat orang kebanjiran, sakit, Tzu Chi bisa bantu kan kita seneng,” ungkap Oma Giok Hua.
Keterangan :
Mewujudkan Syukur dengan Membantu yang Lain
Keterangan :
Sementara itu, Liong Siu Hua salah seorang warga yang tinggal di kawasan Pantai Indah Kapuk, merasa terpanggil melihat bencana yang menimpa warga Jakarta. Ia dan adiknya mendonasikan sejumlah uang untuk membantu korban melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Donasi itu diantarkannya sendiri ke Tzu Chi Center yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Liong Siu Hua mengaku percaya bahwa Tzu Chi dapat menyalurkan dananya ke tempat yang seharusnya. "Saya memilih memberikan dana pada Tzu Chi ya karena Tzu Chi kan kemana aja, buat sapa aja yang membutuhkan, istilahnya netral gitu. Selain itu disalurkannya pasti, kita nggak perlu khawatir salah sasaran," ujarnya yakin. A Siu, begitu panggilan akrabnya, mengenal Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV Indonesia yang menayangkan program-program penuh cinta kasih. "Pertama tahu Tzu Chi dari nonton DAAI TV jadinya kita melihat Tzu Chi nolong gak pilih-pilih kasih, jadi saya percaya sama Tzu Chi," ungkap A Siu. |
Artikel Terkait
Melatih Empati dari Kunjungan Kasih
01 September 2023Komunitas relawan Smartfren Regional Jawa Tengah bersama Paguyuban Sinar Mas Yogyakarta dan Solo melakukan kunjungan kasih ke Yayasan Lentera, pada Minggu (20/8/23). Yayasan ini menampung anak-anak penderita HIV-Aids.