Banjir Jakarta: Mengasihi Sesama, Memberi yang Terbaik
Jurnalis : Siladhamo Mulyono, Fotografer : Tim 3 in 1 He Qi Barat, Siladhamo Mulyono
|
| ||
Dengan tubuh ini kita bisa menciptakan berkah ataupun berbuat kejahatan. Kita bisa menciptakan berkah bagi dunia dengan tubuh ini. Dengan menghimpun banyak cinta kasih dari banyak orang, kita bisa turut memikul tanggung jawab atas dunia. Dalam suatu ceramah pagi, Master Cheng Yen tanggal (11/01/13) mengatakan, “Untuk menginspirasi orang lain, kita harus terlebih dahulu harus membangkitkan hati penuh welas asih. Setelah membangkitkan welas asih, kebijaksanaan, serta perilaku dengan baik, secara alami kita bisa menginspirasi orang lain.” Demikian juga dengan relawan Tzu Chi dari He Qi Barat yang bekerja keras dan bergotong royong dibantu masyarakat sekitar membuka dapur umum yang dipusatkan di Depo Pelestarian Daur Ulang Duri Kosambi, Jakarta Barat. Sejak pagi hingga sore mulai tanggal 18 sampai 20 Januari 2013 relawan Tzu Chi menyiapkan kebutuhan dapur umum yang dikoordinir Suherman Shixiong.Tak kurang dari 100 relawan Tzu Chi dibantu 30 orang masyarakat sekitar Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi memasak nasi setiap harinya kurang lebih 200 kg beras, sayur kacang panjang, tahu, dan tempe untuk diberikan kepada warga yang terkena musibah banjir. Relawan juga memperhatikan bagaimana agar makanan yang akan dibagikan tidak mudah lekas basi.
Keterangan :
Distribusi bantuan juga dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan sebuah truk militer untuk membawa barang bantuan, Tzu Ching, dan masyarakat yang ikut peduli. Di tengah teriknya matahari siang itu, Sabtu (19/01/13) relawan Tzu Chi Cengkareng , Jakarta Barat yang dikoordinir oleh Suherman Shixiong berusaha keras menempuh jalur jalan raya yang masih penuh dengan genangan air dan semrawutnya lalu lintas menuju salah satu lokasi pembagian bantuan. Salah satu tempat lokasi pengungsian yang dibantu Tzu Chi adalah di sebuah Gedung Sekolah SMPN 249, Cengkareng, Jakarta Barat. Hari itu akan dibagikan bantuan nasi bungkus, mi instan, dan air mineral. Alasan dipilihnya tempat ini karena belum ada bantuan yang masuk sehingga tim survei relawan Tzu Chi memutuskan memberi bantuan ke tempat ini,“ ungkap Herman Shixiong. Selain itu juga agar bantuan bisa tepat sasaran sesuai dengan prinsip pemberian bantuan Tzu Chi. Herman Shixiong bersyukur karena tempat tinggalnya aman dari banjir, karenanya demi melihat penderitaan sesamanya hatinya tergerak untuk ikut membantu bersama relawan Tzu Chi lainnya. Begitu juga dengan Dewi Shijie salah seorang relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan ini. “Meskipun rumah saya kebanjiran, tetapi tidak parah, Mama saya juga tidak terlalu khawatir sehingga setelah dipastikan semua aman saya ikut dalam pembagian bantuan ini,“ ungkapnya.
Keterangan :
Bahan bantuan dibawa dengan gerobak menyusuri jalan yang penuh dengan genangan air yang menambah beban sewaktu didorong. Relawan bekerja sama dengan warga bahu-membahu mendorong gerobak karena mobil box yang membawa bahan bantuan tidak bisa menjangkau lokasi. Sesampainya di lokasi, dengan tubuh masih penuh keringat dan celana yang masih basah dengan sigap dibantu warga yang mengungsi menyiapkan meja -meja untuk meletakkan bantuan nasi bungkus, air mineral, dan mi instan. Setelah barang siap dibagikan, penerima bantuan diminta berbaris satu per satu oleh relawan untuk dibagikan paket bantuan. Rosidah (45) salah seorang pengungsi mengatakan, “Nasi bungkus ini pas banget datengnya. Jadi begitu diterima kami sekeluarga langsung memakanya,“ ujarnya dengan penuh senyum. Kebetulan saat itu adalah jam makan siang. Pembagian bantuan juga dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 13 Pagi, Cengkareng Barat, di Jalan Flamboyan, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Sekitar 70 pengungsi yang kebanyakan ibu-ibu dan anak-anak menempati ruang-ruang kelas. Kamar mandi dan tempat MCK yang kurang baik semakin menyulitkan pengungsi untuk keperluan sehari-hari. Dari data laporan yang dikirim relawan He Qi Barat, ada 7 wilayah tempat pembagian bantuan. Salah satunya di Kelurahan Kedaung, yaitu di RW 10 (RT 5,6,9 dan RT 14), dimana sebanyak 2.000 paket nasi bungkus, 100 dus air mineral dan 100 dus mi instan dibagikan. Di Kelurahan Rawa Buaya (RW 1, dan 2) dibagikan 3.200 paket nasi bungkus, 106 dus air mineral, 90 dus mi instan, 5 dus kopi, dan 108 dus biskuit. Kelurahan Cengkareng Barat di RW 10 dibagikan 300 paket nasi bungkus, 15 dus air mineral, dan 12 dus mi instan. Di Kelurahan Kapuk yaitu di Panti Jompo Kapuk dibagikan 12 dus biskuit, minuman penyegar 5 dus. Sementara di Perumahan Cinta Kasih Kasih Tzu Chi Cengkareng sendiri dibagikan 20 dus kopi dan 2 dus minuman penyegar untuk warga. Total bantuan yang dibagikan sebanyak 5.500 nasi bungkus, 221 dus air mineral, 202 dus mi instan, 120 dus biskuit, 22 dus kopi, dan 7 dus minuman penyegar. Relawan Tzu Chi yang terlibat kali ini berjumlah 30 relawan. Dengan saling mendukung dan memperhatikan membuat kehidupan terasa lebih bermakna dan bernilai untuk saling mencurahkan perhatian. | |||
Artikel Terkait
Jejak Langkah Pertama Tzu Chi di Singaraja
02 Oktober 2017Minggu, 1 Oktober 2017, sebanyak 40 orang relawan Tzu Chi Bali melakukan survei dan memberikan bantuan kepada para pengungsi di 4 (empat) desa: Les, Penuktukan, Sambirenteng, dan Tembok yang berada di Kecamatan Tedjakula, Kab. Buleleng, Bali. Bantuan yang diberikan berupa 50 buah kipas angin, 150 dus air mineral, 100 boks snack, 10 boks masker, baju layak pakai, dan juga sayur-mayur.
Koin SMAT, Berjuta Makna Cinta Kasih
21 November 2014 Selama hampir tujuh bulan para karyawan PT. Yuntex Raya dan PT. Bali Mukti Shoe Factory telah memiliki celengan dan menyisihkan uangnya. Hingga pada 13 November 2014 dilakukan kegiatan penuangan celengan bambu.Bekal untuk Melalui Hari dengan Baik dari Master Cheng Yen
20 Mei 2022Mengawali hari dengan hal positif. Di Tzu Chi Hospital, kegiatan yang dipilih untuk memulai hari adalah bersama menyaksikan Lentera Kehidupan (Ceramah Master Cheng Yen).