Banjir Jakarta: Menggenggam Kepercayaan

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
 
 

fotoTelkomsel yang bekerja sama dengan Mitra Authorized Distributor Peduli Banjir berkunjung ke Tzu Chi untuk turut memberikan perhatian bagi koban banjir di Jakarta.

Kepedulian masyarakat Jakarta ketika ada sesama yang kesusahan, sepatutnya diberikan acungan jempol. Sejak Tzu Chi mulai membuka posko penanggulangan bencana, aliran bantuan datang setiap hari bahkan sampai membanjiri posko. Apabila dirata-rata, setidaknya ada puluhan kali bantuan yang masuk per harinya dengan jenis dan jumlah barang yang bermacam-macam. Mulai dari air mineral, mi instan, biskuit, roti, obat-obatan, peralatan mandi, uang tunai, ataupun tenaga.

 

Kami Percaya
Banjir kali ini memang telah mengetuk dan menggugah hati masyarakat. Tak sedikit dari masyarakat yang jauh-jauh mencari posko Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memberikan donasinya. Seperti yang dilakukan oleh Telkomsel yang bekerja sama dengan Mitra Authorized Distributor Peduli Banjir yang pada Selasa, 22 Januari 2013 menyempatkan diri berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi untuk turut memberikan perhatian bagi koban banjir di Jakarta. Pihak Telkomsel sendiri tidak hanya mendirikan 4 buah posko banjir, namun mereka juga menyumbangkan uang senilai Rp 50 juta bagi korban melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Fahmalena yang merupakan Head of Channel Operation Telkomsel mengemukakan bahwa Telkomsel sebenarnya telah mebuka posko peduli banjir namun masih bingung cara terbaik untuk menyampaikan donasi tersebut pada warga yang benar-benar membutuhkan. Karena itu, mereka kemudian mempercayakan donasi tersebut kepada Tzu Chi untuk membagikannya pada warga yang membutuhkan bantuan. “Kami sebenarnya telah membuka donasi namun pihak kami belum tahu bagaimana menyalurkannya ke warga yang benar-benar membutuhkan. Di samping itu, kita memilih Yayasan Buddha Tzu Chi ini, karena memang yayasan ini adalah yayasan yang akuntabel dan terpercaya,” ujar Lena.

foto   foto

Keterangan :

  • Telkomsel menyumbangkan donasi yang dikumpulkannya senilai Rp 50 juta bagi korban banjir melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (kiri).
  • Kepercayaan yang telah diberikan pada Tzu Chi akan terus dijaga dan dipegang teguh oleh seluruh insan Tzu Chi untuk diberikan bagi masyarakat yang membutuhkan (kanan).

Direktur Utama PT. Sastra Indah Megahmas, Sim Simon Kurniawan mengatakan, ”Kita melihat musibah yang terjadi di Muara Angke dan Pluit ini terendamnya luar biasa yah, trus melihat inisiatif Yayasan Buddha Tzu Chi yang dipimpin oleh Pak Aguan (Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia –red) ini banyak melakukan perbuatan sosial yang membantu para korban, sehingga kita dari Telkomsel Jabodetabek tergerak juga ingin membantu Yayasan Buddha Tzu Chi supaya bisa memberikan sumbangsihnya membantu masyarakat, saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan.” Simon juga mengungkapkan, ”Yang mana penanganan Yayasan Buddha Tzu Chi akan lebih sempurna dan lebih baik karena tanpa memandang etnis, golongan, suku, ras maupun agama, semua etnis golongan itu bersatu padu membantu kemanusiaan.”

Menanggapi donasi yang diberikan oleh Telkomsel, Mansjur Tandiono Shixiong mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah memberikan kepercayaan yang begitu besar pada Yayasan Buddha Tzu Chi. Kepercayaan ini tentunya akan terus dijaga dan dipegang teguh oleh insan Tzu Chi untuk tetap memberikan semua yang terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. “Kita sangat senang dan sangat berterima kasih bukan hanya pada Telkomsel, tapi juga pada semua masyarakat yang telah menjadi donatur kami. Arti mereka sumbang 50 juta kepada kita itu, yang kita sangat ingin masyarakat berpartisipasi. Guru besar kita (Master Cheng Yen) selalu berpesan bilamana masyarakat memberikan sesuatu, sumbangan apapun, kita harus baik-baik menggunakan dengan benar dan pada tempatnya, sehingga tidak menyia-nyiakannya, harus menghemat dalam menggunakan dana-dana tersebut.”

Seperti apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, Bila semua orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih yang tulus dan murni, pelita harapan akan menyala di berbagai pelosok gelap di dunia. Maka apabila kita benar-benar memberikan sumbangsih apapun itu dengan tulus tanpa pamrih, maka kita akan dapat menumbuhkan kembali harapan-harapan yang redup dan membuatnya kembali bersinar.

  
 

Artikel Terkait

Handoko Menapak Bahagia Dengan Kaki Palsu

Handoko Menapak Bahagia Dengan Kaki Palsu

14 Oktober 2021

Kisah Handoko, penerima bantuan Tzu Chi yang menjadi relawan. Kini ia menapak bahagia dengan kaki palsunya. Keterbatasan fisik tidak menghalanginya untuk hidup mandiri.

Mengubah Sampah Menjadi Emas

Mengubah Sampah Menjadi Emas

08 Oktober 2010 Minggu, 26 September 2010, Pk.07.30 WIB suasana pagi itu sangat mendung. Namun, rintik hujan yang melingkupi wilayah Jakarta pagi itu tidak menyurutkan niat kami untuk mengikuti kegiatan minggu ini yang bertajuk Pelestarian Lingkungan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.
Perhatian untuk

Perhatian untuk "Seniman Bangunan"

01 April 2010
Sejak pagi hari, kesibukan juga sudah tampak di ruang dapur Aula Jing Si. Relawan Tzu Chi memasak bubur kacang hijau untuk dibagikan kepada para seniman bangunan.
Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -