Banjir Jakarta: Menjaga Kasih Tetap Bersemi
Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Apriyanto
|
| ||
Zainah Mawardi, salah satu guru yang turut di kegiatan hari itu menerangkan bahwa saat banjir melanda rusun selama empat hari, banyak staf sekolah, rumah sakit, pengelola, dan yayasan bekerja ekstra. Mereka bukan saja ikut mengalami kesulitan dalam mencari makan dan transportasi, tapi juga turut membantu warga dalam memasak, membagikan makanan, dan menjaga keamanan lingkungan. Salah satunya adalah Sutrisno yang bertugas sebagai pemeliharaan gedung Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB), secara langsung menjadi sangat sibuk ketika banjir tiba. Ia bukan hanya sibuk membuat tanggul-tanggul dari karung beras berisi pasir untuk menghalau air masuk, namun juga menjaga kestabilan pasokan listrik RSKB. Bahkan Sutrsino rela tidur di rumah sakit demi menjaga pemeliharaan. Waktu untuk keluarga pun menjadi berkurang demi tugas di tengah bencana. Kendati demikian istri dan anaknya tetap berbesar hati dan bangga atas tugas yang diemban Sutrisno. “Dia pulang Cuma untuk mandi, sudah itu kembali lagi jaga rumah sakit,” kata sang istri bangga.
Keterangan :
Sutrisno hanyalah satu dari sekian banyak karyawan Tzu Chi yang memberikan waktunya sebagai relawan di saat banjir melanda. Dan karenanya relawan-relawan dari He Qi Barat merasa sangat perlu jika karyawan-karyawan Tzu Chi sendiri diberikan perhatian selain memberikan perhatian kepada warga lain.
Keterangan :
Hari itu relawan dan guru yang berjumlah lebih dari dua puluh orang bergerak bersama-sama mengunjungi 28 blok yang ada di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Setiap blok yang dihuni oleh karyawan langsung didatangi dan ditemui penghuninya untuk diberi perhatian lalu diajak kembali bersumbangsih di kegiatan baksos sembako minggu mendatang. Alhasil hampir semua karyawan yang dikunjungi bersedia meluangkan waktu untuk bersumbangsih di baksos nanti. “Semua karyawan dan guru-guru sangat hebat,” kata Goh Poh Peng relawan Tzu Chi selaku koordinator acara hari itu. Lebih lanjut Poh Peng menerangkan kalau semua karyawan dan relawan yang tergabung di Tzu Chi bekerja dengan sepenuh hati demi menentramkan hati warga yang terkena musibah. Saat banjir pertama melanda rusun, dengan bantuan yang seadanya relawan pergi mengunjungi rumah-rumah warga yang terendam banjir untuk membagikan makanan matang. RSKB Tzu Chi juga membuka pengobatan umum gratis yang diperuntukkan khusus bagi warga rusun. Dan kini setelah banjir usai, relawan kembali menentramkan hati warga dengan mempersiapkan pembagian bantuan sembako untuk seluruh warga rusun. “Sebagai relawan kita harus tetap menjaga hunbungan baik dengan warga. Agar cinta kasih tetap bersemi,” terang Goh Poh Peng. | |||
Artikel Terkait
Hari Terakhir Kelas Budi Pekerti 2014/2015
26 Juni 2015Mengigat Jasa dan Berbakti kepada Orang Tua
16 April 2019Pada Minggu, 14 April 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan kegiatan Kelas Budi dengan tema "Berbakti Pada Orang Tua".
Waisak 2019: Mari Menopang Bumi dengan Dua Tangan Kita
14 Mei 20193.232 botol plastik tersusun dari tiga warna, merepresentasikan Bumi. Sesuai tema Perayaan Tiga Hari Besar: Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia, Pelestarian Lingkungan dan Vegetarian, bola dunia dibuat untuk menunjukkan wajah Bumi yang kian mengkhawatirkan.