Banjir Jakarta: Nasi Bungkus Untuk Warga Menyer

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Witono
 

foto
Relawan sedang membagikan nasi bungkus kepada warga di tengah banjir.

Tatkala hujan terus mengguyur, tatkala volume air semakin meningi menggenangi wilayah Kalideres, tiga puluh relawan Tzu Chi justru mulai sibuk bekerja di dapur umum Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng. “Ini adalah bantuan makanan matang untuk warga di Tegal Alur, Kalideres, dan Rusun Bumi Cengkareng Indah,” kata Caroline Shijie seorang relawan yang menjadi koordinator.

Sejak dini hari, saat hujan terus mengguyur Caroline justru tak bisa memejamkan matanya. Ia bersama dengan beberapa relawan sibuk berkoordinasi tentang bentuk bantuan apa yang akan disalurkan kepada para pengungsi di Tegal Alur. Karena saat sore hari, ketika relawan Tzu Chi mengunjungi wilayah itu, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Akhirnya dengan koordinasi yang matang, pagi harinya Minggu 19 Januari 2014, tiga puluh relawan sudah berkumpul di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi untuk memasak masakan.

Kegiatan ini mengundang simpati warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Bahkan beberapa warga dengan sukarela datang mendonasikan nasi putih ke dapur Tzu Chi. Sugiman salah satu warga yang mendonasikan sebakul nasi putih, mengatakan bahwa ia terpanggil untuk berbuat amal, meskipun ia sendiri juga mengalami kebanjiran (Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi juga mengalami banjir sejak semalam). Namun atas rasa kemanusiaan dan ingin menjadi bagian dalam keluarga Tzu Chi, Sugiman pagi-pagi menyempatkan memasak nasi untuk didonasikan.

Setelah dimasak dengan penuh semangat dan jerih payah, akhirnya relawan berhasil membuat seribu bungkus nasi goreng. Sebelum jam makan siang seribu bungkus nasi goreng dan seribu air mineral. langsung diangkut ke dalam truk dan sebanyak enam belas relawan ikut membantu mendistribusikan.

foto  foto

Keterangan :

  • Caroline Shijie selaku koordinator, sebelum bantuan dibagikan relawan sebelumnya memang telah merencanakan situasi darurat dan pembagian bantuannya (kiri).
  • Syamsuri (baju kuning) merasa bahagia melihat cara relawan dalam memberikan bantuan yang merata (kanan).

Sesampainya di Jalan Manyer, RT 01, Kelurahan Tegal Alur, suasananya masih memprihatinkan. Air menggenang sebatas pangkal paha dan pinggang orang dewasa. Warga-warga yang tidak mendapat tempat pengungsian bertahan di loteng-loteng rumah mereka. Saat itulah relawan Tzu Chi menyambangi mereka dan menyerahkan nasi bungkus dengan penuh hormat.
 
Di tempat ini suasana pembagian nasi bungkus berlangsung tertib. Meski warga sedang mengalami kesusahan, mereka tak berebut dalam menerima bantuan. Mereka juga meminta makanan secukupnya karena berharap makanan yang dibawa relawan dapat mencukupi warga lain yang tertahan di tengah banjir. Seorang lelaki bernama Syamsuri, ketua kegiatan pemuda di daerah itu mengatakan bantuan yang dibawa oleh relawan terasa lebih dari memadai. Sebab menurutnya bukan dari jenisnya yang dibagikan, tapi lebih dari rasa simpati relawan dalam memberi. “Bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi lebih dari memadai, karena semua terbagi secara merata dan dibagikan secara langsung,” katanya.

Sampai lewat tengah hari dan hujan kembali turun, tapi para relawan tetap menuntaskan pembagian ke pelosok-pelosok gang sempit di Jalan Manyer. Meskipun terlihat sulit dan repot, tapi inilah prinsip yang tetap diemban oleh relawan: memberikan bantuan langsung kepada korban dengan sikap menghargai dan menghormati mereka.

  
 

Artikel Terkait

Berbakti Pada Ibu di Waisak Tzu Chi

Berbakti Pada Ibu di Waisak Tzu Chi

06 Juni 2014 Wajah Nenek Hartati diliputi senyuman, walau kini umurnya telah mencapai 88 tahun, dengan kondisi pergerakannya sudah tidak leluasa lagi, tapi di umurnya yang telah lanjut nenek Hartati masih bisa mengikuti acara waisak yang di adakan oleh Tzu Chi di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, pada hari Minggu 11 Mei 2014.
Memberikan Bantuan kepada Korban Banjir

Memberikan Bantuan kepada Korban Banjir

30 Januari 2013 Di beberapa kelurahan, rumah warga juga mulai terendam air.  Siklus banjir 10 tahunan yang kerap terjadi di Bandar Lampung masih sangat jauh.
Berbagi Berkah, Berbagi Cinta Kasih

Berbagi Berkah, Berbagi Cinta Kasih

15 Juni 2017

Seperti biasanya setiap awal bulan di Depo Pelestarian Lingkungan Citra 5, banyak relawan berkumpul untuk melakukan pelestarian lingkungan. Tapi pada kegiatan pelestarian lingkungan kali ini, Minggu  4 Juni 2017 ini sedikit berbeda.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -