Banjir Jakarta: Nasi Bungkus Untuk Warga Menyer
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Witono
|
| ||
Sejak dini hari, saat hujan terus mengguyur Caroline justru tak bisa memejamkan matanya. Ia bersama dengan beberapa relawan sibuk berkoordinasi tentang bentuk bantuan apa yang akan disalurkan kepada para pengungsi di Tegal Alur. Karena saat sore hari, ketika relawan Tzu Chi mengunjungi wilayah itu, ketinggian air sudah mencapai dada orang dewasa. Akhirnya dengan koordinasi yang matang, pagi harinya Minggu 19 Januari 2014, tiga puluh relawan sudah berkumpul di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi untuk memasak masakan. Kegiatan ini mengundang simpati warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Bahkan beberapa warga dengan sukarela datang mendonasikan nasi putih ke dapur Tzu Chi. Sugiman salah satu warga yang mendonasikan sebakul nasi putih, mengatakan bahwa ia terpanggil untuk berbuat amal, meskipun ia sendiri juga mengalami kebanjiran (Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi juga mengalami banjir sejak semalam). Namun atas rasa kemanusiaan dan ingin menjadi bagian dalam keluarga Tzu Chi, Sugiman pagi-pagi menyempatkan memasak nasi untuk didonasikan. Setelah dimasak dengan penuh semangat dan jerih payah, akhirnya relawan berhasil membuat seribu bungkus nasi goreng. Sebelum jam makan siang seribu bungkus nasi goreng dan seribu air mineral. langsung diangkut ke dalam truk dan sebanyak enam belas relawan ikut membantu mendistribusikan.
Keterangan :
Sesampainya di Jalan Manyer, RT 01, Kelurahan Tegal Alur, suasananya masih memprihatinkan. Air menggenang sebatas pangkal paha dan pinggang orang dewasa. Warga-warga yang tidak mendapat tempat pengungsian bertahan di loteng-loteng rumah mereka. Saat itulah relawan Tzu Chi menyambangi mereka dan menyerahkan nasi bungkus dengan penuh hormat. Sampai lewat tengah hari dan hujan kembali turun, tapi para relawan tetap menuntaskan pembagian ke pelosok-pelosok gang sempit di Jalan Manyer. Meskipun terlihat sulit dan repot, tapi inilah prinsip yang tetap diemban oleh relawan: memberikan bantuan langsung kepada korban dengan sikap menghargai dan menghormati mereka. | |||
Artikel Terkait

Berbakti Pada Ibu di Waisak Tzu Chi
06 Juni 2014 Wajah Nenek Hartati diliputi senyuman, walau kini umurnya telah mencapai 88 tahun, dengan kondisi pergerakannya sudah tidak leluasa lagi, tapi di umurnya yang telah lanjut nenek Hartati masih bisa mengikuti acara waisak yang di adakan oleh Tzu Chi di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, pada hari Minggu 11 Mei 2014.
Memberikan Bantuan kepada Korban Banjir
30 Januari 2013 Di beberapa kelurahan, rumah warga juga mulai terendam air. Siklus banjir 10 tahunan yang kerap terjadi di Bandar Lampung masih sangat jauh.Berbagi Berkah, Berbagi Cinta Kasih
15 Juni 2017Seperti biasanya setiap awal bulan di Depo Pelestarian Lingkungan Citra 5, banyak relawan berkumpul untuk melakukan pelestarian lingkungan. Tapi pada kegiatan pelestarian lingkungan kali ini, Minggu 4 Juni 2017 ini sedikit berbeda.