Banjir Jakarta: Pelayanan Kesehatan di Apartemen Laguna, Pluit

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoHujan yang kembali mengguyur kawasan Pluit tidak membuat relawan berhenti melakukan evakuasi

Sabtu, 19 Januari 2013 saya melewati kawasan Pluit yang kerap saya lalui dengan menggunakan kendaraan bermotor, namun di luar bayangan saya, kali ini saya harus melewati daerah tersebut dengan menggunakan perahu karet yang didayung oleh beberapa orang. Hal itu terjadi karena daerah tersebut tergenang banjir yang tinggi dan meluas akibat air di waduk Pluit yang meluap.

 

Banjir yang melanda ini mendorong relawan Tzu Chi untuk mendirikan posko bantuan di depan Mal Pluit Junction, Jakarta Utara. Selain menampung makanan dan minuman, posko tersebut juga melayani para warga yang ingin menuju lokasi rumah yang terkena banjir untuk mengevakuasi keluarganya ataupun mengantarkan makanan bagi keluarganya. Banyak warga yang masih terjebak diantara banjir dan memilih untuk tetap tinggal, akibatnya mereka harus tinggal dengan persediaan makanan dan minuman seadanya dan bahkan ada yang telah kekurangan bahan pangan.

Sekitar jam 16.00 WIB, seorang dokter dari asosiasi dokter Tzu Chi (Tzu Chi International Medical Association, TIMA) pun datang untuk berjaga di posko tersebut. Ia adalah dr Ong Tjandra, MMPd, SpOG(K). Tak lama setelah sampai di posko, dr Ong diajak untuk pergi ke  Apartemen Laguna. Di apartemen ini banyak warga yang mengungsi ataupun terisolasi karena tidak dapat keluar dari komplek yang terkepung air. Dengan menggunakan perahu karet dan membawa obat-obatan, dr Ong yang ditemani relawan pun tiba di lokasi. Sampai di sana dokter disambut hangat oleh warga dan mereka segera mencarikan tempat bagi dokter agar dapat memeriksa para pasien. Satu persatu warga berdatangan. Di dalam apartemen yang dihuni lebih dari 1.000 orang ini ternyata banyak warganya yang tidak mengungsi dan memilih untuk tetap tinggal. Bahkan banyak pula warga dari daerah sekitar yang mengungsi ke apartemen tersebut.

foto   foto

Keterangan :

  • Waduk yang meluap menyebabkan sebagian kawasan Pluit hanya bisa dilewati menggunakan perahu karena tingginya genangan air (kiri).
  • Salah satu dokter Tima, dr Ong pun melakukan pengobatan di Apartemen Laguna, Pluit (kanan).

Salah satu warga yang mengungsi adalah Pat (22 tahun). Ia mengungsi bersama anak dan ibunya. Sore itu Pat mendatangi dr Ong untuk memeriksakan anaknya. Pat tengah mengandung 6 bulan. Di tengah kehamilannya, ia harus berjalan di dalam air menerobos banjir menuju tempat pengungsian karena air yang masuk ke dalam rumah tempat tinggalnya sudah mencapai tinggi sepinggang. Karena sedang mengandung dan berjalan di genangan banjir, Pat juga meminta obat pada dokter karena obat pereda sakitnya tertinggal di rumahnya yang terendam banjir.  Banjir kali ini membuat Pat pasrah menghadapi keadaan dan ia pun berharap dapat segera kembali ke rumahnya lagi untuk menjalani hidup seperti biasanya lagi.

Sementara belasan pasien datang untuk berobat, dr Ong tetap melayani satu persatu pasien tersebut dengan penuh kehangatan. Dua orang warga setempat pun membantunya untuk melayani pasien. Dari hasil pemeriksaan, dr Ong mengatakan bahwa warga yang berobat rata-rata terkena penyakit umum dalam kondisi cuaca ini seperti infeksi, batuk,  pilek, dan kelelahan.

Tiga tahun sudah dr Ong bergabung bersama Tzu Chi. Hari Sabtu ini sesungguhnya ia memiliki jadwal untuk mengoperasi pasien, namun banjir menghalanginya sehingga ia tak dapat pergi. Maka kemudian ia memutuskan untuk membantu relawan Tzu Chi. Ini adalah pertama kalinya ia membantu di bencana banjir bersama Tzu Chi. Walaupun untuk membantu orang sakit yang menbutuhkan terkadang ia harus menghadapi kesulitan, dr Ong tetap merasa senang. “Bantu orang kita ga usa banyak berpikir,” ucapnya.

  
 

Artikel Terkait

Bedah Buku: Memberi Makna pada Kehidupan

Bedah Buku: Memberi Makna pada Kehidupan

19 Oktober 2012 Dalam kesempatan bedah buku kali ini, pada tanggal 3 Oktober 2012, Tzu Chi Bandung menghadirkan Leo Samuel Salim Shixiong, relawan Tzu Chi Medan yang melakukan sharing sekaligus bertindak sebagai pembicara dari pembahasan tema “Kehidupan Bak Berlian”, yang diambil dari buku Lingkaran Keindahan.
Menjalin Jodoh Baik

Menjalin Jodoh Baik

08 Juli 2015

Selain melaksanakan pradaksina, juga diajarkan cara bersikap Anjali (merangkapkan tangan di depan dada), Samadhi (meditasi), dan memberi penghormatan. Masing-masing peserta menunjukkan sikap dan cara mereka masing-masing.

Meluangkan Waktu untuk Berbagi Kasih

Meluangkan Waktu untuk Berbagi Kasih

02 November 2018

Pada 29 Oktober 2018, secara serentak para relawan Tzu Chi yang tersebar di beberapa wilayah kota Bandung melakukan kunjungan kasih ke 15 pasien penerima bantuan. Selain itu, kunjungan ini pun turut didampingi oleh relawan Tzu Chi Jakarta.


Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -