Banjir Jakarta: Perhatian Untuk Warga Pinggir Sungai Citarum
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
| ||
Kurang lebih 50 relawan yang terdiri dari relawan Tzu Chi Jakarta, relawan Tzu Chi Karawang, dan relawan dari Sispamdu Zhadoel bergerak bersama memberikan perhatian kepada warga. Sebanyak 765 paket bantuan banjir disalurkan kepada warga korban banjir yang terdapat di Desa Purwadana, Desa Tanjung Pura, Desa karawang kulon, dan Dusun Benteng. “Dengan adanya pemberian ini kita sebagai relawan terpacu untuk memberikan lebih banyak lagi. Kami berterima kasih sekali kepada Master Cheng Yen, karena berkat arahan dari master kita semua dapat melakukan kegiatan ini dengan baik,” ungkap Rubbyanto Shixiong, koordinator pembagian bantuan. Bahkan lebih jauh lagi Rubbyanto Shixiong mengatakan bahwa akan memberikan perhatian kepada para warga korban banjir dengan mengadakan baksos pengobatan. “Melihat kondisi saat ini, kami akan melakukan baksos pengobatan massal,” ungkapnya. Memulihkan Senyuman Keluarga Ona
Keterangan :
Ona bersama keluarganya menyambut relawan yang hadir dengan senyuman ramah. Salah satu relawan Tzu Chi dari Jakarta, Johan Kohar bersalaman dengan Ona yang sedang menggendong buah hatinya. Kemudian relawan dan keluarga Ona saling berinteraksi. Rumah ona sendiri terletak tidak jauh dari pinggir Sungai Citarum. Luapan air sungai ini merendam rumahnya yang bergandengan dengan rumah orang tuanya. Air semakin malam semakin tinggi, sehingga suami Ona pun membuat panggung di teras rumahnya yang dijadikan sebagai tempat pengungsian. “Warga di sini tidak ada yang mau mengungsi. Mereka bertahan dengan membuat panggung di masing-masing rumah mereka,” ucap ketua RT 01 Dsn. Sumedangan ini. Selama empat hari ini Ona bersama keluarganya harus bertahan di panggung rumahnya di atas air dengan ketinggian 1,5 meter. “Hari ini ada relawan datang dan dibantu. Saya senang banget,” ungkap ibu dua anak ini. Kini, air di rumahnya sudah surut namun kondisi anak bungsunya mengalami batuk dan flu akibat cuaca ekstrim sejak banjir. Di penghujung kunjungan relawan Tzu Chi, salah satu relawan Tzu Chi, Johan Kohar dengan terharu berusaha untuk menumbuhkan senyuman di bibir para keluarga Ona. “Kami dari Yayasan Tzu Chi sangat prihatin atas kejadian ini. Hari ini kami memberikan bantuan. Mungkin tidak seberapa tapi hati kami, kami memberikan bantuan untuk meringankan bapak ibu semua,” ucap Johan Kohar Shixiong. Lebih lanjut Johan Shixiong menjelaskan, “Guru Master Cheng Yen berpesan kita sama darah jadi sama-sama bisa merasakan penderitaan yang warga di sini alami,” katanya. Melihat ketulusan relawan yang hadir di tengah-tengah keluarga Ona, ia pun mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan ini. “Ini sudah Alhamdulilah banget. Terima kasih,” ungkap istri karyawan pabrik ini.
Keterangan :
Demi Keselamatan Warga Ketulusan Aden yang sudah diberi tanggung jawab sebagai ketua RT tidak membuatnya patah semangat dan merasa letih. Bahkan ia juga menyelamatkan seorang nenek dan balita saat air semakin meninggi. “Alhamdulilah warga selamat semua,” ungkap pedagang asongan ini. Dari kegesitan dan ketulusan Aden inilah yang membuat warganya terus mengucap terima kasih kepadanya bahkan memberikan istilah “biar kecil tapi seperti Gelatik” kepada ketua RT 01 ini. Setelah air surut pun, Aden masih terus mengurusi bantuan yang masuk untuk warganya sehingga belum bisa berdagang asongan kembali. “Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi sudah membantu warga kami,” ucap Aden. | |||
Artikel Terkait
Berbagi Hati, Berbagi Rasa
10 Maret 2010SMAT: Biar Kecil tapi Bisa buat Bantu Orang
23 September 2013 Pada tanggal 12 Juli 2013 lalu, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkunjung ke Denintel Kodam Jaya, Jalan Kramat 7, Jakarta Pusat guna mengajak mePelestari Lingkungan Cilik, Mengubah Sampah Menjadi Emas
27 Maret 2017Minggu, 19 Maret 2017, anak-anak kelas budi pekerti Qin Zi Ban dan Er Tong Ban melakukan praktik pemilahan barang-barang yang bisa didaur ulang. Halaman rumah Tzu Chi menjadi tempat bagi xiao pu sa, orang tua, dan juga duifu (mentor) untuk belajar memilah barang-barang daur ulang.