Banjir Jakarta: Semangat yang Tak Surut

Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
 

foto
Hari Minggu, 19 Januari 2014, 47 warga Kamal Muara datang ke Tzu Chi Center untuk membantu di dapur dan pengepakan baju layak pakai.

“Jam  8 pagi,  kami  sudah  di sini,” kata Suriadi warga Kamal Muara. Setelah mendengar kabar dari Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 25 di tempat tinggalnya bahwa di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk ada kegiatan peduli korban banjir, ia langsung menyampaikan kepada warga daerahnya yang mau ikut serta dalam kegiatan ini. Maka, sejak Sabtu (18/1/2014) sore, warga Kamal Muara sudah membantu pengepakan paket, dan keesokan harinya (19/1/2014) semakin banyak yang datang.

Warga yang datang kebanyakan ibu rumah tangga dan remaja putri, mereka ada yang membantu di dapur dan ada  yang mengepak baju layak pakai ke dalam kantong plastik. Juju salah satu ibu rumah tangga yang datang hari itu. Ia bersyukur di wilayah rumahnya tidak terkena banjir, sementara di RW sekitarnya ketinggian air setengah sampai satu meter. “Di wilayah kami nama ‘Tzu Chi’ sudah tidak asing lagi,” katanya. Juju merasa Tzu Chi begitu peduli pada semua orang tanpa memandang perbedaan suku dan agama, hingga ketika ada berita kegiatan peduli banjir, ia pun peduli untuk menyempatkan diri datang untuk membantu apa yang bisa dikerjakan di Tzu Chi.

Hari itu, Minggu pagi 19 Januari 2014 di Tzu Chi Center sudah berdatangan para relawan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Indah Kapuk. Suasana hiruk pikuk terasa menghiasi seluruh ruangan. Di lantai basement Tzu Chi Center, bagian logistik tak henti-hentinya menyiapkan paket dan mobil box yang membawa nasi bungkus dan bantuan ke lokasi banjir. Bagian dapur sibuk menanak nasi dan menyiapkan lauk pauk. Di depan kantin, ramai suasana pengepakan baju layak pakai, dan tak kalah pentingnya kegiatan pengepakan obat-obatan di depan gudang obat.

foto   foto

Keterangan :

  • Sejak pagi relawan sudah mengemas obat-obat, agar bisa segera dibawa ke lokasi posko kesehatan di pengungsian (kiri).
  • Di Tzu Chi Center, semua bersatu hati berkegiatan demi membantu sesama kita yang terkena musibah banjir (kanan).

Nanni Shijie (70  tahun) adalah salah satu relawan yang datang sejak pukul 07.15 pagi. Ia mengajak anak, menantu, dan kedua cucunya untuk turut serta mengemas obat ke dalam kantong. “Lebih baik kita manfaatkan (waktu) bantu–bantu di Tzu Chi, apalagi sekarang ini ada bencana banjir, banyak warga yang perlu bantuan,” katanya. Nanni Shijie mengenal Tzu Chi sejak tahun 2002, dan semua kegiatan yang ada di Tzu Chi sudah pernah diikutinya. Walaupun usia makin lanjut, matanya masih jelas dan terang. Ia dengan cekatan menulis tanggal kadaluwarsa berbagai jenis obat di kantong plastik.

Hujan lebat yang membanjiri jalan dan awan hitam pekat menyelubungi langit, tidak menyurutkan semangat Suriadi, Juju, ataupun Nanni Shijie untuk menunjukkan kepedulian pada warga korban banjir. Ini mengingatkan kita pada kata Master Cheng Yen bahwa kita harus menangkap setiap kesempatan untuk berbuat baik, sebab kesempatan yang terlepas tidak akan pernah kembali dan segalanya menjadi terlambat.

  
 

Artikel Terkait

Memaknai Keindahan Budaya Humanis Tzu Chi

Memaknai Keindahan Budaya Humanis Tzu Chi

19 September 2016

Sekitar 130 relawan abu putih memenuhi Aula Gedung C Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pagi itu, Minggu, 18 September 2016. Dengan antusias mereka mengikuti training relawan abu putih ke-4 yang bertajuk “Keindahan Budaya Humanis” yang digelar oleh Komunitas relawan Tzu Chi He Qi Barat.

Yuk, Cuci Tangan dan Sikat Gigi yang Benar

Yuk, Cuci Tangan dan Sikat Gigi yang Benar

09 Desember 2016

Kedatangan belasan relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1 ke SDN 011, Kongbeng, Kalimantan Timur disambut riang para pelajar di sana. Di sekolah ini para relawan berbagi pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan dan sikat gigi yang benar.

Peduli Korban Kebakaran di Semanan

Peduli Korban Kebakaran di Semanan

03 September 2019

Tzu Chi memberikan bantuan kepada warga yang menjadi korban kebakaran di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Sebanyak 115 paket bantuan diberikan untuk meringankan beban kesulitan warga yang masih tinggal di pengungsian.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -