Banjir Jakarta: Tergerak Oleh Penderitaan Sesama

Jurnalis : Indrawan Paimin (He Qi Timur), Fotografer : Indrawan Paimin (He Qi Timur)
 
 

foto
Setelah semua masalah di kawasan Kelapa Gading terkendali, relawan komunitas He Qi Timur berinisiatif untuk membantu korban banjir di daerah Pluit Jakarta Utara. .

Berhati baik yang sesungguhnya seharusnya adalah dengan sangat wajar, tanpa perlu berpikir untuk kedua kalinya, Dengan segera mengulurkan tangan untuk membantu orang lain.
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Sehari setelah daerah Kelapa Gading surut dari banjir, tanggal 19 Januari 2013 relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Timur yang didukung oleh PT. Summarecon Agung, Tbk membangun dapur umum untuk memberikan bantuan makanan siap saji kepada warga pengungsi banjir dari daerah Pegangsaan dan Sukapura. Para pengungsi ini sementara tinggal di Rusun Grand Emerald. Setelah semua masalah di kawasan Kelapa Gading terkendali, relawan komunitas He Qi Timur pun mengambil inisiatif untuk bahu-membahu membantu korban banjir di daerah Pluit Jakarta Utara. Di tempat ini, masih banyak saudara kita yang tinggal di rumah dimana banjir telah menggenangi lokasi itu lebih dari 3 hari.

Minggu, 20 Januari 2013, korlap dapur umum Yolani Shijie telah menerima konfirmasi pesanan untuk menyiapkan nasi bungkus sejumlah 400 bungkus buat dibagikan pada pengungsi di daerah Puit dan sekitarnya. Belasan relawan mulai datang sekitar jam 10 pagi ke posko dapur umum di Town Management Gading Orchard, Jakarta Utara. Mereka semua telah mengerti tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga aktivitas menyiapkan nasi bungkus berlangsung tanpa kendala berarti. Target 400 bungkus nasi ini harus sudah siap untuk disantap saat makan siang.

foto  foto

Keterangan :

  • Sekitar jam 10 pagi, relawan mulai berdatangan ke posko dapur umum di Town Management Gading Orchard, Jakarta Utara (kiri).
  • Dalam waktu singkat, relawan menyiapkan 400 nasi bungkus untuk diantar ke posko Tzu Chi di Emporium Pluit, Jakarta Utara (kanan).

Sejumlah relawan menempati posisi dan tugasnya. Relawan pria mengisi tugas sebagai tim logistik yang memfasilitasi kekurangan bahan maupun peralatan masak, dll. Kesatuan hati relawan menampakkan keharmonisan dan kebersamaan tim dalam bekerja sama untuk membantu yang dalam kesusahan. Dalam waktu yang tidak lama, nasi beserta lauk (telur, sayur, dan mie goreng) telah siap tersaji pada meja panjang. Relawan yang juga sudah siap untuk membungkus telah menempati posisi mereka. Paket 1 sebanyak 250 bungkus nasi telah siap untuk dikirimkan. Tim logistik 1 pun bersiap untuk berangkat pada jam 12.30 menuju posko Emporium Pluit, Jakarta Utara. Paket 2 sebanyak 150 bungkus menuju ke Posko Muara Karang bergerak 30 menit berselang.

foto  foto

Keterangan :

  • Karena dapur umum telah dioperasikan sejak hari sebelumnya, para relawan telah memahami dengan baik tugasnya masing-masing (kiri).
  • Nasi bungkus dikirim dalam 2 pengangkutan yaitu 250 bungkus dan 150 bungkus (kanan).

Saya dan beberapa rekan lainnya mengkomandoi paket 2 menuju posko Muara Karang tepatnya di depan Bank HSBC. Setelah menyerahkan paket kepada relawan setempat, kami meninjau lokasi di sekitar. Kami sangat terkejut saat menyaksikan langsung kondisi kedalaman air yang merendam kawasan Pluit ini. Nafas dan hati saya bergetar, perasaan saya campur aduk. Perasaan sedih melihat pengungsi yang begitu banyak, terharu melihat begitu banyak orang yang tergerak bahu membahu untuk membantu dan menyumbang baik makanan, pakaian, minuman, susu bayi dll. Yah, itulah bencana.

Dalam hati saya mengatakan, "Dalam Kehidupan ini kita harus berbuat, berbuat untuk kebaikan dan memberikan pelayanan kepada orang banyak." Saya merasa saya sangat beruntung, yang paling beruntung adalah saya telah menjadi murid Master Cheng Yen. Kemudian, terdengar panggilan Andi Shixiong yang menyertai saya dalam perjalanan meninjau lokasi banjir. "Shixiong, ayo kita kembali lagi ke posko kita di Gading. Kita mendapatkan tambahan ladang berkah lagi sebanyak 800 bungkus nasi untuk makan malam pengungsi di posko Emporium Pluit," katanya. Mendengar kabar ini hati saya dipenuhi rasa syukur. "Gan en. Ayo!" jawab saya. 

  
 

Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2022

Pemberkahan Akhir Tahun 2022

03 Januari 2023
Rasa sukacita meliputi Tzu Chi Indonesia yang tahun ini dapat kembali menyelanggarakan Pemberkahan Akhir Tahun 2022. Kegiatan ini mengusung tema: Berbuat Baik Dengan Welas Asih Mendatangkan Berkah, Membawa Diri Dengan Kebijaksanaan Mewariskan Nilai Luhur Bagi Keluarga.
Baktiku Untuk Ibu

Baktiku Untuk Ibu

06 Januari 2016

Sebagai bentuk penghormatan kepada kasih seorang ibu, Yayasan Buddha Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Lampung mengadakan acara Peringatan Hari Ibu pada 9 Desember 2015 di Balai Karyawan Sungai Buaya Estate. Kegiatan ini dihadiri oleh tujuh penerima bantuan beasiswa dari Tzu Chi Sinar Mas dengan ditemani ibunya.

Menumbuhkan Niat Berbagi untuk Menolong Sesama

Menumbuhkan Niat Berbagi untuk Menolong Sesama

18 Juni 2019

Bagi Sumitro kegiatan ini adalah kali pertama ia ikut menuangkan celengan, sebelumnya ia menggunakan amplop untuk mengumpulkan cinta kasihnya. “Saya senang bisa ikut membantu orang lain dengan menyisihkan uang jajan sekolah saya, relawan Tzu Chi juga ramah dan baik, membantu kami menyalurkan bantuan ke orang melalui kegiatan ini,” ujar siswa kelas 2 SMK itu.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -