Banjir Jakarta: Turut Bersumbangsih di Kala Bencana Tiba
Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : Rudy Darmawan (He Qi Barat)
|
| ||
Aktivitas pembagian bantuan dimulai sejak jam 7 pagi, dimana cuaca pagi agak mendung dan tidak berapa lama hujan pun turun, tapi ini tidak menyurutkan niat dan tekad untuk terus membantu korban bencana banjir. Di hari ke-3 sumbangan berupa nasi putih terus berdatangan, sehingga relawan Tzu Chi berkonsentrasi untuk memasak lauk pauk. Semua terlihat sibuk bekerja. Begitu semangatnya tidak ada keluh kesah sedikit pun, semua hanya bertekad harus terus bergerak membantu sekuat tenaga tidak hanya berdiam diri. Karena banyaknya titik banjir yang harus dibantu, relawan hanya berharap bantuan ini bisa sedikit membantu korban banjir melewati hari . Hari Minggu, 20 Januari 2013 relawan Tzu Chi turun ke-8 titik lokasi di wilayah Kapuk Cengkareng, Rawa Buaya, Kampung Pulo, dan Panti Jompo Kapuk. Sebanyak 5.500 paket bantuan makanan dibagikan pada hari itu. Semua wilayah yang dikunjungi merupakan kawasan berpenduduk padat dan kumuh. Saat relawan Tzu Chi memasuki kawasan Kapuk Pulo, Cengkareng terlihat para korban banjir berkumpul ngobrol, para ibu ada yang mencuci pakaian dan memasak ala kadarnya, sementara anak-anak terlihat senang berenang dan bermain di air banjir. Air banjir tampak sangat kotor, keruh, banyak sampah berserakan hanyut terbawa air. Saat tim relawan datang ketinggian air sekitar 40-50cm, mereka menyusuri jalan yang digenangi air sepanjang 1-1,2 km. Semua bahan makanan diangkut menggunakan rakit buatan warga sendiri. Semua kegiatan ini bisa berjalan karena berkat semangat dan dukungan yang luar biasa dari para simpatisan. Para relawan beserta kerabat dan para simpatisan lainnya, begitu mendengar bahwa di Depo Pelestarian Duri Kosambi mengadakan kegiatan pembagian paket bantuan makanan ke korban bencana banjir, mereka langsung berbondong-bondong menyumbangkan nasi putih dan telur rebus. Bila hanya mengandalkan kekuatan dan kapasitas memasak di depo tidak mungkin bisa mencapai jumlah yang besar. Sungguh luar biasa perhatian dan rasa cinta kasih para dermawan yang ikut bersumbangsih. Banyak dari mereka berasal dari kawasan Perumahan Duri Kosambi, Taman Semanan, Citra, Cengkareng dan sekitarnya. Bahkan ada yang datang dari wilayah Tangerang. Dengan tekad ingin turut membantu, mereka tidak menghiraukan jalanan yang saat itu masih tergenang banjir. Dari hari ke hari bantuan datang makin meningkat. Sebanyak 184 relawan bergabung bersama bekerja sejak pagi sampai semua nasi bungkus selesai disalurkan baru kembali ke rumah. Dengan kekuatan cinta kasih, apapun hambatan dan rintangan yang ada tiada artinya lagi.
Keterangan :
Selama 3 hari, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat mengirimkan bantuan sebanyak : 13.500 nasi bungkus, 402 dus mi instan, 621 dus air mineral, 25 dus kopi, 120 dus biscuit, 7 dus minuman penyegar. Semua tidak bisa terlaksana bila tidak ada dukungan dan bantuan dari para relawan dan donatur sekalian. Seorang relawan bernama Lily Purwati menuturkan pengalamannya selama dua hari berada di dapur umum Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan Kosambi. Ia merasakan begitu banyak relawan Tzu Chi yang turun membantu, tiada keluh-kesah, semua semangat dan penuh senyum. Sebagian dari simpatisan yang datang sesungguhnya adalah korban banjir. Ini baru diketahui saat beberapa dari mereka pamit pulang dan mengatakan "Gan en Shixiong, Shijie. Saya mau bersih-bersih rumah dulu. Lumpurnya tebal. Mumpung air sudah surut.” Luar biasa!! Meski mereka sendiri adalah korban banjir tetapi bukan meratapi nasib, berkeluh-kesah, menggerutu dan hanya duduk diam menunggu bantuan datang, mereka justru bersumbangsih di tengah bencana yang menimpa. Setelah memastikan keluarga aman, mereka langsung meninggalkan rumah dan menuju dapur umum di PIK dan Kosambi.
Ketika turun memberikan bantuan pun tidak tergambar raut susah hati di wajah mereka. Memang, setiap orang mempunyai hati malaikat. Hanya butuh waktu untuk diam, merenung, dan mendengar kata hati sejenak untuk menyalakan apinya sehingga sinarnya menghangatkan diri sendiri dan menghangatkan dunia! Gan en, Shixiong Shijie. Sungguh beruntung bertemu kalian semua. Walau tidak kenal satu persatu, tapi terasa dekat karena semua selalu tersenyum dan mengucapkan "Gan En". Semoga semua makhluk berbahagia dan saling menghangatkan dunia! | |||
Artikel Terkait

Tzu Chi Dukung Program Penurunan Stunting di Legok, Tangerang
02 Desember 2022Tzu Chi Indonesia mendukung TNI AD dalam Program Penurunan Stunting dan Bakti Sosial dengan memberikan 2000 paket beras bagi masyarakat kurang mampu di Desa Serdang Wetan, Legok, Tangerang.

Suara Kasih: Tekad Luhur di Bidang Medis
20 April 2012 Karena itu, saya kerap berkata membina dokter dan perawat sangatlah penting. Kita harus giat menggarap ladang berkah ini. Semoga setiap orang di misi kesehatan memiliki batin yang murni tanpa noda dan memiliki cinta kasih penuh kesadaran.
Bumiku Rumahku
25 Agustus 2020Minggu, 23 Agustus 2020 kelas budi pekerti dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom dari rumah masing-masing, dengan menggabungkan dua kelas, Qin Zi Ban kecil dan Qin Zi Ban besar yang dihadiri oleh 61 partisipan termasuk para duifu mama dan moderator.