Banjir Jakarta: Uluran Tangan yang Disertai Perjuangan
Jurnalis : Amelia Davina (He Qi Utara), Fotografer : Amelia Davina (He Qi Utara)
|
| ||
Sejak Rabu, 16 Januari 2013, relawan Tzu Chi telah turun memberikan bantuan sebanyak 500 nasi bungkus sebagai makan malam untuk para korban banjir di Kapuk Muara, salah satu titik terdekat bencana banjir dengan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Kamis, 17 Januari 2013, sejumlah 1.250 nasi bungkus untuk makan siang dan 3.000 nasi bungkus untuk makan malam juga telah dibagikan. Namun, kebutuhan bantuan dan titik penyerahan bantuan pun meningkat dan meluas seiring dengan banjir yang masih terus meluap, termasuk: Pluit, Grisenda, Teluk Gong, dan Teluk Intan di daerah Jakarta Utara.
Keterangan :
Selain para relawan, yang sangat mengesankan adalah datangnya khalayak umum ke Aula Jing Si untuk turut membantu. Dari sekian banyak simpatisan, salah satunya adalah Jiang Ting Ting Shijie. Melihat broadcast message dari blackberry messenger group kiriman seorang relawan Tzu Chi yang adalah temannya, Jiang Ting Ting mengajak keluarganya untuk datang. Rumahnya berlokasi tidak jauh dari Tzu Chi Center, dan karena banjir, pabriknya pun tidak beroperasi. Daripada anak-anak hanya dibiarkan di rumah bermain, ia pun berinisiatif mengajak kedua putra kembarnya yang berusia 9 tahun beserta sang suami ke Aula Jing Si. Bernama asli Charunan Visuttipitakkul, Jiang Shijie berasal dari Thailand. Karena menikah dengan warga negara Indonesia, ia pun ikut tinggal di Jakarta dan kemudian bekerja di Kedutaan Besar Thailand. “Tzu Chi sangat terkenal di Thailand. Tahun lalu, Thailand pun terkena banjir besar. Saya harap keadaan di Jakarta tidak akan separah itu. Saya senang bisa datang membantu dan saya pun berencana akan bergabung menjadi relawan Tzu Chi,” ujar Jiang Shijie penuh semangat.
Keterangan :
Apit Shijie, Kepala Dapur Aula Jing Si, memuji para stafnya yang bekerja hingga larut malam mempersiapkan makanan untuk nasi bungkus ini. “Kemarin Budi pulang paling malam. Sampai jam 10, ia masih memasak nasi. Bahkan kemarin Su Mei Shijie (Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia) sampai jam 8 malam ikut turun tangan ke dapur mengiris sayuran,” Apit Shijie menjelaskan. Dari 15 staf dapur yang datang, 9 di antaranya tinggal di mess yang berlokasi tidak jauh dari Aula Jing Si, sedangkan sisanya tinggal di Rumah Susun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang juga terkena banjir. | |||
Artikel Terkait
Peresmian Titik Pelestarian Lingkungan di Teluk Tering
31 Agustus 2023Tzu Chi Batam kembali membuka titik baru pemilahan barang daur ulang di lingkungan Teluk Tering. Relawan Tzu Chi Batam bertekad agar setiap Xie Li di Batam dapat memiliki satu titik pemilahan barang daur ulang.
Sebuah Persamuhan Yang Sangat Berkesan
18 September 2013 Sutra Makna Tanpa Batas ditampilkan oleh muda mudi Tzu Ching, mereka melakukan pementasan dengan sangat baik dan begitu menjiwai layaknya pemain yang sudah senior. Para tamu terlihat menikmati acara demi acara.Pemberkahan Akhir Tahun 2016 di Tanjungpinang: Bersyukur Setiap Saat
10 Februari 2017Pemberkahan Akhir Tahun yang digelar Relawan Tzu Chi Batam bersama relawan Tzu Chi Tanjungpinang berlangsung khidmat dan penuh makna. Para relawan dan juga warga yang hadir tak lupa membawa celengan bambu mereka yang sudah terisi untuk bersumbangsih.