Banjir Manado: Bergerak Memberi Bantuan

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Anand Yahya

foto
Salah satu jalan utama di Manado tersendat karena genangan lumpur dan tumpukan sampah.

Seperti namanya, relawan tim tanggap darurat, apa yang harus dilakukan maka mereka akan langsung bergerak dengan cepat. Walaupun usia tidak lagi muda, tapi semangat dan tenaga mereka tetap tinggi. Begitulah relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi yang tengah memberi bantuan pasca banjir bandang dan longsor di Manado.

 

Hari kedua di Manado, tanggal 19 Januari, relawan Tzu Chi bertemu dengan Walikota Manado untuk mengkoordinasikan bantuan yang dapat diberikan. Kemudian, mereka melakukan survey ke lingkungan penduduk yang terkena bencana. Sekitar pukul 15.00 WITA, sejumlah relawan bergerak ke sekitar jalan di dekat kantor walikota untuk ikut melakukan pembersihan jalan. Jalan yang merupakan salah satu jalan utama tersebut aksesnya tersendat dan menyebabkan kemacetan karena banyaknya tumpukan sampah di pinggir jalan. Karena itu, relawan Tzu Chi melakukan pembersihan bersama dengan organisasi PMI Kota Manado.

Belum lama pembersihan berlangsung, gerimis hingga hujan deras sempat turun, tapi relawan dan PMI tetap terus membersihkan jalan. Salah satu warga, Cernan, merespon baik aktivitas yang dilakukan oleh relawan ini. Ia merasa tersentuh karena yang ikut membersihkan jalan justru mereka yang datang dari Jakarta.

foto   foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi melakukan pembersihan jalan bersama dengan PMI Kota Manado (kiri).
  • Di hari yang bersamaan Tim Medis juga membuka posko pengobatan darurat di dua tempat (kanan).

Sementara sejumlah relawan Tanggap Darurat Tzu Chi membersihkan jalan, tim medis Tzu Chi membuka posko pengobatan darurat di dua tempat. Yang pertama sejak pagi hingga siang hari dilakukan di Gereja Siloam dengan jumlah pasien sebanyak 57 orang. Setelah itu mereka bergerak ke wilayah Kampung Arab untuk membuka posko kesehatan di sekitar wilayah tersebut hingga sore hari. Di titik kedua ini sebanyak 151 warga datang berobat. Kebanyakan warga yang berobat adalah orang tua dengan sakit seperti hipertensi, pusing, batuk, pilek, gangguan maag dan pegal-pegal.

  
 

Artikel Terkait

Sebuah Pengharapan

Sebuah Pengharapan

03 Oktober 2012 Walaupun perjalanan cukup melelahkan dari jam sembilan pagi sampai jam empat sore, tapi relawan tetap bersemangat dan bersyukur karena kunjungan ini telah memberikan “Pengharapan bagi orang yang kurang mampu untuk mendapatkan Kesembuhan dari sakit dan penderitaannya”.
Giat Berprestasi

Giat Berprestasi

22 Agustus 2012 Kegiatan pada hari itu adalah Gathering Anak Asuh dan Gan En Hu, sebanyak 38 orang anak asuh dan 34 gan en hu terlihat memadati kedua ruangan di lantai 1. Para relawan yang bertugas pun cukup sibuk berkoordinasi satu sama lain demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk para penerima bantuan.
Saling Belajar dan Berbagi

Saling Belajar dan Berbagi

14 Agustus 2015 Di hari keenam kunjungannya (12/08/15), sebanyak 19 Tzu Ching yang didampingi relawan pendamping bertolak menuju Pondok Pesantren Nurul Iman yang terletak di Parung, Bogor. Dalam kunjungannya kali ini, mereka ingin mengenal dan merasakan kondisi lingkungan kehidupan pondok pesantren.
Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -