Bantuan Bagi Korban Banjir Bandang di Tanjung Selamat

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Lukman, Tommy Chandra (Tzu Chi Medan)


Relawan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang di depan Aula Kantor Desa Tanjung Selamat, 5 Desember 2020.

Sebanyak 323 warga harus mengungsi akibat banjir bandang yang terjadi di Perumahan De Flamboyan, Ds. Tanjung Selamat, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. Banjir ini terjadi karena hujan terus menerus yang mengakibatkan tanggul yang ada di pinggiran sungai yang mengelilingi perumahan, jebol.


Relawan langsung mensurvei lokasi bencana di Perumahan De Flamboyan, Ds. Tanjung Selamat, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang setelah banjir sudah surut.

Tanggal 4 Desember 2020, tengah malam menjelang dini hari, warga Perumahan De Flamboyan dikejutkan oleh teriakan warga yang mengatakan air mulai naik. Warga yang masih terlelap, terkejut dan mulai berlarian mencari tempat yang lebih aman, namun air bah datang begitu deras sehingga tanggul di sekitar Perumahan De Flamboyan, jebol. Air bercampur lumpur naik dengan cepat hingga ketinggian 3 meter. Untuk menyelamatkan diri, beberapa warga naik ke atap rumah, namun ada pula yang hanyut terbawa air.

Hiruk pikuk dan suara permintaan tolong terdengar di sana sini, tim SAR juga segera terjun ke lokasi untuk menyelamatkan warga yang masih ada di komplek perumahan tersebut. Sebanyak 323 warga diungsikan di 2 lokasi: Aula Kantor Desa Tanjung Selamat dan Batalion Arhanud.

Mendata dan Memberi Kebutuhan Mendesak Para Warga


Barang-barang dari rumah warga terdampak banjir bandang rusak dan berlumpur setelah diterjang banjir.

Hari berikutnya, 5 Desember 2020, sebanyak 6 orang relawan Tzu Chi Medan mesurvei lokasi. Saat itu, banjir sudah surut, tapi untuk masuk ke Komplek Perumahan De Flamboyan masih belum bisa karena lumpur masih menggenangi jalan setinggi 30 cm atau selutut.

Dari sana, relawan mendatangi posko pengungsian yang ada di Aula Kantor Desa Tanjung Selamat dan Batalion Arhanud, relawan menanyakan apa saja kebutuhan mendesak yang diperlukan warga di pengungsian.


Relawan Tzu Chi Medan dengan sigap mengemas barang bantuan yang akan dibagikan ke korban banjir bandang di Desa Tanjung Selamat.

Menurut Chandra, staf kecamatan, bantuan yang diperlukan warga saat ini adalah matras, selimut, susu dan botol susu, pembalut wanita, popok anak-anak dan lansia, serta air mineral. Usai melihat langsung lokasi bencana, relawan Tzu Chi Medan segera mengemas kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan.

Sore harinya sekitar pukul 14.30 WIB, 21 relawan bergerak ke pengungsian dengan membawa: 350 buah matras, 336 buah selimut, 600 helai masker kain, 120 buah sarung, 432 pak pembalut wanita, 60 pak popok anak-anak, 70 pak popok dewasa, 7 kotak susu bayi (0 – 6 bulan), 44 kotak susu balita (1 – 3 tahun), 60 botol susu, 20 karton air mineral kemasan botol, dan 10 karton air mineral kemasan gelas. Relawan Tzu Chi juga memberikan uang dukacita kepada keluarga 4 korban yang meninggal dunia.


Barang bantuan siap diantar ke lokasi pengungsian: Aula Kantor Desa Tanjung Selamat dan Batalion Arhanud.

Ketika barang bantuan sampai di lokasi, sekitar pukul 16.00 WIB, langit kembali tidak bersahabat. Ketika barang bantuan tiba di Batalion Arhanud, gerimis mulai turun, para relawan segera memakai jas hujan.

“Barang sudah sampai di lokasi pengungsian, tidak mungkin kita bawa kembali. Jadi lokasi pembagian di Batalion Arhanud terpaksa kami alihkan ke Aula Kantor Desa Tanjung Selamat,” Sylvia, relawan Tzu Chi Medan menjelaskan.


Dari lapangan Batalion Arhanud, para relawan berjalan dengan teratur menuju pengungsian di Aula Kantor Desa Tanjung Selamat.

Relawan berbaris teratur berjalan dari Batalion Arhanud ke Kantor Desa Tanjung Selamat. Sesampai di sana, dalam keadaan gerimis semua barang diturunkan dan Sylvia Chuwardi menyapa para warga dan memperkenalkan diri.

“Kami semua adalah relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi dan semoga barang bantuan yang akan dibagikan bisa membantu mengatasi kekurangan kebutuhan di tempat pengungsian. Kita adalah satu keluarga, jadi kita juga merasakan apa yang menimpa para warga Perumahan De Flamboyan. Kami doakan semoga semua warga tetap dalam keadaan sehat dan segera bisa kembali ke rumah masing-masing,” tutur Sylvia kepada warga di Aula Kantor Desa Tanjung Selamat.

Pembagian paket bantuan dikemas menjadi dua: tas abu-abu diperuntukkan bagi wanita, berisi: selimut, pembalut, dan masker kain. Sedangkan tas warna cream diperuntukkan bagi pria, berisi: selimut, sarung, dan masker kain. Keduanya menerima matras. Untuk susu, botol susu, air mineral, dan popok diserahkan ke panitia pengungsian untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

Merasakah Berkat Tuhan di Tengah Musibah


Relawan menyerahkan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang di Aula Kantor Desa Tanjung Selamat.

Dalam kondisi terpimpa sebuah musibah, sebuah mukjizat dari Tuhan tetap dirasakan Erlina Yusni (41). Wanita dengan berat badan kira-kira 100 kg ini sempat terseret arus banjir, namun berhasil selamat karena berpegangan pada batang pohon.

“Ketika air mulai naik, saya menitipkan anak-anak untuk keluar dari komplek perumahan dulu ke tetangga. Maksudnya saya mau ambil surat-surat penting: Kartu Keluarga, Akte, dan lainnya. Tapi air naik begitu cepat,” ungkap Erlina.

Saat suara air terdengar semakin deras, Erlina memaksa keluar rumah dengan hanya memegang botol air mineral. Ia terbawa arus dan akhirnya berpegangan pada pohon yang ia lihat. Bersyukur ia bisa menyelamatkan diri dan ditemukan oleh tim SAR setelah satu jam terdampar di pinggir sungai.

“Puji Tuhan akhirnya saya bisa selamat walaupun sudah sempat meminum air lumpur saat tenggelam terseret arus,” katanya.


Erlina Yusni (kiri), warga yang merasa mendapat mukjizat dari Tuhan karena selamat dari arus banjir.

Banyak cerita duka yang dirasakan warga di pengungsian, namun mereka juga merasa bersyukur karena bisa selamat dari musibah dan merasakan perhatian dari para relawan.

Mendengar berbagai kisah tersebut, relawan berharap kondisi lingkungan dan perumahan bisa segera pulih kembali dan bantuan yang diberikan bisa mengurangi penderitaan warga.

“Semoga warga Perumahan De Flamboyan bisa tabah atas musibah yang menimpa mereka dan semoga lumpur yang mengenangi rumah warga bisa segera dibersihkan sehingga warga bisa segera kembali ke rumah,” tutur Nurhayati, Koordinator Pembagian Bantuan yang sejak tanggal 4 Desember 2020 selalu berada di lokasi pengungsian.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Bantuan Pascabanjir Bangka: Duri Sawit di Kaki Jeki

Bantuan Pascabanjir Bangka: Duri Sawit di Kaki Jeki

15 Februari 2016 Kaki Jeki tertusuk duri sawit saat hendak menyelamatkan harta bendanya yang terendam banjir, 8 Februari 2016. Luka itu membengkak itu membuatnya terpincang-pincang. Dia pun mendatangi Baksos Kesehatan Umum yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 13 Februari 2016 di Pokso Pengungsian SDN 23 Sungai Selan.
Datang Meringankan Beban

Datang Meringankan Beban

26 Februari 2014 Semangat para relawan Tzu Chi pun terus bergelora. Setelah kemarin membagikan paket bantuan di Kecamatan Juwana, pagi ini, 23 Februari 2014, Tzu Chi membagikan bantuan paket pasca banjir kepada 2.000 KK warga di Kecamatan Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah.
Tzu Chi Salurkan Bantuan untuk Warga Kota Sintang dan Kab. Melawi

Tzu Chi Salurkan Bantuan untuk Warga Kota Sintang dan Kab. Melawi

18 November 2021

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat masih dilanda banjir hingga (17/11/2021). Relawan Tzu Chi menyalurkan 10.000 paket berisi 10 kg beras, 1 liter minyak goreng, dan 5 bungkus mi instan, serta 500 kg telur untuk dapur umum.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -