Bantuan Bagi Korban Longsor: Rangkaian Bantuan Dalam Misi Kemanusiaan
Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo ASelain bencana longsor, hujan deras yang mengguyur kabupaten Kebumen pada sabtu 18 Juni 2016 lalu juga menyebabkan banjir di beberapa kecamatan. Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia pada Sabtu 25 Juni 2016 pun menyisir wilayah terdampak. Salah satunya, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen.
Pukul 07.00 WIB, relawan TTD berangkat menuju lokasi banjir di Kecamatan Rowokele. Setelah berkeliling selama 1 jam untuk survei dan dokumentasi, tanpa disengaja TTD Tzu Chi bertemu dengan Fahimah, salah satu korban banjir. Relawan pun mengunjungi kediamannya di RT 01/04, Desa Buniayu, Kecamatan Tambak yang ternyata masuk wilayah Kabupaten Banyumas perbatasan dengan kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Saat mengunjungi rumah Fahimah, TTD Tzu Chi bertemu dengan Asminah (90) yang menderita stroke selama 10 tahun. Setelah berkoordinasi, TTD Tzu Chi memberikan santunan untuk biaya hidup dan keperluan sehari-hari mereka. “Saya berterima kasih atas bantuan kepada ibu saya,” ungkap Fahimah.
Tim Tanggap darurat (TTD) Tzu Chi sedang membersihkan rumah Ruswandi dari lumpur pascabanjir di RT 01/04, desa Bumi Agung, kecamatan Rowokele, kabupaten Banyumas.
TTD Tzu Chi kemudian melanjutkan perjalanan menuju wilayah utara kecamatan Rowokele. Di tengah perjalanan, TTD Tzu Chi berhenti di rumah Ruswandi yang dijadikan posko bantuan banjir RT 01/04, Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele. Setelah berbincang, TTD Tzu Chi melihat kedalam rumah Ruswandi yang masih di penuhi lumpur pascabanjir. Tanpa banyak berpikir, TTD Tzu Chi langsung membantu membersihkan rumah Ruswandi.
Jodoh baik pun terjalin di sini, beberapa siswa dari SMUN 1 Rowokele yang datang memberi bantuan langsung diajak bergabung untuk membersihkan rumah yang penuh lumpur tersebut. Ruswandi sangat bersyukur dengan bantuan dari TTD Tzu Chi dan beberapa siswa dari SMUN 1 Rowokele ini. “Beban saya membersihkan rumah jadi lebih ringan dengan adanya bantuan ini,” ungkapnya.
Spontanitas untuk membersihkan rumah ini digagas oleh salah satu relawan TTD Tzu Chi, Rudi Suryana. Ia melihat Ruswandi membersihkan rumahnya sendirian. “Bantuan itu bisa berupa apa saja, salah satunya dengan ikut membersihkan rumah dari lumpur pasca banjir,” ungkapnya. Ia pun sangat berterima kasih dengan para siswa yang ikut membantu kegiatan bersih-bersih rumah tersebut.
TTD Tzu Chi memberikan santunan kepada Sukamto sebagai ahli waris dari Iskak (87), korban jiwa dari bencana banjir di kecamatan Rowokele.
TTD Tzu Chi dipandu Warsino (kanan), ketua RT 02/01, mengunjungi sebuah jembatan yang rusak di desa Kretek, kecamatan Rowokele.
Bantuan Khusus
Banjir yang melanda Desa Kretek, Kecamatan Rowokele juga menghanyutkan sebuah rumah di RT 02/01. Rumah yang hanyut terbawa arus banjir tersebut milik Nono Suratno yang tinggal berdua bersama kakaknya. Warga yang berasal dari Bandung ini kesehariannya bekerja serabutan (Red-tidak pasti) untuk membiayai hidupnya. Nono Suratno sendiri saat diajak berbincang-bincang lebih fasih menggunakan bahasa Sunda. Untuk melengkapi data penerima bantuan, Rudi Suryana TTD Tzu Chi yang fasih berbahasa Sunda mengajaknya berkomunikasi untuk mengisi form pendataan.
Nono Suratno, korban banjir yang rumahnya terbawa arus menerima santunan dari TTD Tzu Chi.
Menurut Agus Johan, Koordinator TTD Tzu Chi di Kebumen mengungkapkan, musibah kehilangan rumah karena banjir tidak ada dalam program pemberian bantuan TTD Tzu Chi di Kebumen. Setelah berkoordinasi dengan ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi di Jakarta, akhirnya TTD Tzu Chi yang berada di Kebumen memberikan bantuan kepada Nono Suranto berupa santunan uang untuk biaya hidup. “Awalnya kami koordinasi dulu dengan TTD Tzu Chi di Jakarta, kemudian disetujui pemberian santunan kepada Nono Suratno.” Tutup Agus Johan.