Bantuan Gempa Lombok Gelombang ke-3: Bantuan Terpadu di Lombok Timur

Jurnalis : Arimami SA, Fotografer : Arimami SA


Warga Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur mendapatkan bantuan langsung dari Tzu Chi Indonesia. Bantuan ini pun diharapkan bisa menunjang kehidupan warga selama berada di tenda pengungsian.

Setelah gelombang satu dan dua selesai, kegiatan Tzu Chi Indonesia dalam menyalurkan langsung bantuan bagi korban gempa Lombok, NTB kembali dilanjutkan dengan bantuan gelombang ketiga. Sejumlah relawan Tzu Chi dari Jakarta, Padang, dan tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia pun bertolak menuju Lombok secara estafet pada 28-29 Agustus 2018.

Setelah melakukan koordinasi dan mempersiapkan logistik yang sudah tiba dari Jakarta serta Surabaya, pada 30 Agustus 2018, relawan menyalurkan bantuan serta memberikan layanan kesehatan kepada warga Desa Madayin di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Desa Madayin sendiri memiliki 4 dusun yaitu dusun Madayin, dusun Ketapang, dusun Mekarsari, dan dusun Beburung yang kesemuanya terkena dampak gempa Lombok cukup parah.

Pemberian bantuan ke wilayah Lombok Timur ini dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak TNI yang mengetahui kondisi di lapangan pascagempa di Lombok, NTB. “Kita kembali memberikan bantuan di wilayah Lombok Timur setelah berdiskusi dengan pihak Korem 162/Wira Bhakti, Mataram (NTB) di mana wilayah Lombok Timur tepatnya Kecamatan Sambelia dan Sembalun memang masih memerlukan bantuan,” jelas Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia.


Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia berkoordinasi dengan Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani untuk alokasi pendistribusian bantuan Tzu Chi gelombang 3 di Lombok.

Hal tersebut didukung dengan pernyataan dari Danrem 162/Wira Bhakti, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani. “Perlakuannya tetap sama walaupun status tanggap darurat telah dicabut, di mana tindakan saat ini diambil alih oleh Pemda NTB. Sedangkan kondisi masyarakat sudah mulai membaik, kita juga ada sosialisasi untuk memulihkan kondisi mereka,” ungkapnya.

Kedatangan relawan yang memberikan bantuan untuk warga Lombok ini sangat menunjang kehidupan di posko-posko pengungsian. Terlebih lagi dengan pelayanan medis gratis ini.

“Bantuan ini sangat berguna dan mendukung penyelesaian pascabencana, karena bantuan dari Tzu Chi Indonesia sangat berarti bagi masyarakat Lombok yang ada di pengungsian,” jelas Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani. Bantuan Tzu Chi pun kemudian dialokasikan ke dua kecamatan di Lombok Timur. “Untuk Buddha Tzu Chi kita fokuskan di wilayah Lombok Timur yaitu Kecamatan Sambelia dan Sembalun. Karena wilayah tersebut jauh dari jangkauan dan warga di sana juga membutuhkan pelayanan kesehatan,” tambahnya.


Relawan Tzu Chi Indonesia mendirikan posko pelayanan kesehatan dan pemberian bantuan langsung untuk warga desa Madayin di lapangan yang menjadi posko pengungsian di sebelah kantor desa Madayin.


Salah satu anggota TIMA Indonesia, dr. Ryan Ardhi Lesmana (kanan) memeriksa kelengkapan obat-obatan saat melayani warga Desa Madayin.

Kegiatan di Desa Madayin, Kecamatan Sambeli, Lombok Timur ini berhasil mendistribusikan bantuan kepada 749 KK yang tersebar di empat dusun.

“Kita berikan bantuan berupa terpal, selimut, handuk, sarung, biskuit, susu, gerobak sampah, pampers, genset, dan lampu LED. Pelayanan kesehatan juga kita sediakan untuk warga yang memiliki keluhan, dan mereka pun sangat senang,” jelas Joe Riadi di sela-sela kegiatan.

Selain memberi bantuan ke lokasi dengan jarak tempuh 2-3 jam dari kota Mataram tersebut, relawan juga secara langsung mengecek kondisi rumah-rumah di Desa Madayin. “Kalau yang saya lihat kerusakan di desa ini sekitar 90% bangunannya rusak. Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu, terutama terpal sebagai penutup hunian sementara karena sebentar lagi musim hujan. Dan semoga mereka semua lebih tabah menghadapi cobaan,” tutup ketua TTD Tzu Chi Indonesia tersebut.

Memberikan Pelayanan dan Kebutuhan Pengungsi


Warga juga dibekali obat setelah diperiksa kondisi kesehatannya dengan harapan beberapa keluhan kesehatan mereka tidak kambuh lagi.


Kadri, Kepala Dusun Ketapang menerima bantuan logistik dari Tzu Chi Indonesia.

Kehadiran Tzu Chi Indonesia yang membawa bantuan serta layanan kesehatan di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur mendapat sambutan hangat dari warga. Tepatnya di lapangan Desa Madayin, warga satu persatu berdatangan untuk menerima bantuan serta mendapatkan layanan kesehatan.

Sebelum dibagikan, relawan TTD Tzu Chi Indonesia juga menemui empat orang Kepala Dusun yang ada di Desa Madayin untuk membagikan kupon penerima bantuan serta pelayanan kesehatan gratis. Salah satu kepala dusun yang ditemui Tzu Chi Indonesia adalah Kadri, Kepala Dusun Ketapang.

“Saya mewakili warga sangat senang dan gembira karena bantuan dari Tzu Chi. Ini yang paling kita tunggu yaitu cara pembagian bantuan secara langsung dan langsung menyentuh warga,” katanya.

Terdapat 256 rumah yang rusak akibat gempa di dusun Ketapang, bantuan langsung dari Tzu Chi ini menjadi salah satu penunjang hidup warga dusun Ketapang di tenda-tenda pengungsian. “Kami merasa cukup walaupun tidak banyak tapi ini berarti sekali untuk warga,” jelas Kadri.

Pelayanan kesehatan untuk warga Desa Madayin juga mendapat sambutan baik dari warga yang mengungsi. Sebelum kegiatan warga sudah banyak yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. “Pelayanan pengobatan ini diadakan karena di pengungsian banyak hal yang bisa membuat mereka sakit.  Keluhan warga juga bervariasi, ada yang sakit pernafasan, diare, batuk, pilek, dan juga yang trauma pascagempa. Kita berharap supaya pengungsi tidak terjangkit penyakit selama di pengungsian,” ujar dr. Ryan Ardhi Lesmana, salah satu dokter dari TIMA Indonesia yang ikut melayani warga Desa Madayin. Dalam pelayanan kesehatan ini, sebanyak 99 warga dari Desa Madayin dan sekitarnya mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dan diberikan obat.


Riana bersama anaknya Muamala mendapatkan pelayanan kesehatan gratis oleh Tzu Chi Indonesia.


Rudi Suryana, relawan TTD Tzu Chi Indonesia memberikan terapi kepada warga yang menderita trauma pascagempa supaya tidak menimbulkan efek berkepanjangan.

Pelayanan kesehatan yang diadakan Tzu Chi di Lombok Timur juga dirasakan manfaatnya oleh warga. Salah satunya adalah Riana (24), bersama anaknya Muamala (3) ia mendaftarkan diri untuk mendapatkan pelayanan karena ada beberapa keluhan kesehatan yang ia dan anaknya rasakan.

“Kalau saya sakit gigi, baru satu bulan. Anak saya setelah gempa sering sakit perut, demam, gatal dan ini mau periksa biar ada obat,” kata Riana.

Saat gempa rumahnya hancur total, ia pun hanya bisa menyelamatkan diri bersama anaknya. Sedangkan suaminya sedang bekerja di Kalimantan saat kejadian. Pelayanan kesehatan ini sangat membantu Riana yang tinggal di tenda pengungsian. “Ya Alhamdulillah dan cukup membantu, dan mudah-mudahan cepat sembuh anak saya. Soalnya jauh juga di sini kalau mau berobat,” ungkapnya.

Bukan hanya melayani keluhan kesehatan, TTD Tzu Chi Indonesia juga memberikan terapi bagi warga yang mengalami trauma pascagempa. Hal ini dilakukan karena efek dari trauma sendiri bisa berkepanjangan dan berdampak besar pada kondisi psikologis warga.

“Jadi yang dilakukan adalah trauma healing dengan standar Adi W Gunawan Institute, salah satu lembaga yang mengembangkan metode pemulihan psikologis,” ungkap Rudi Suryana. Ia berharap terapi ini bisa membuat warga  terbebas dari rasa cemas dan trauma pascagempa.

Pelayanan kesehatan dan pemberian bantuan langsung untuk warga Lombok yang terdampak gempa akan terus dilanjutkan Tzu Chi Indonesia. Hari ini, Jumat, 31 Agustus 2018, TTD Tzu Chi Indonesia dan tim medis dari TIMA Indonesia akan menuju wilayah Tanjung  untuk memberikan pelayanan kepada lebih dari 7000 KK di wilayah tersebut.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Donasi Karyawan BSA Logistics untuk Korban Gempa Palu

Donasi Karyawan BSA Logistics untuk Korban Gempa Palu

26 Oktober 2018

Para karyawan BSA Logistics, anggota grup Sinar Mas menyerahkan donasi bantuan bagi warga korban gempa Palu langsung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Jumat, 26 Oktober 2018.

Pemberian Bantuan yang Terus Mengalir di Lombok

Pemberian Bantuan yang Terus Mengalir di Lombok

10 Agustus 2018
Hingga saat ini, kondisi cuaca pascagempa di Lombok yang kering membuat masyarakat tidak nyaman. Selain panas yang menyengat, debu reruntuhan bangunan pun masih menyelimuti Lombok. Di posko bantuan, relawan harus menyiram air ke halaman setiap beberapa menit untuk meminimalisir debu yang beterbangan. Walaupun begitu, relawan TTD dan tim medis Tzu Chi tetap berkeliling Lombok untuk memberikan bantuan.
Tak Henti Memperhatikan Korban Gempa Lombok

Tak Henti Memperhatikan Korban Gempa Lombok

31 Agustus 2018

Dalam acara Independence Bazaar yang diadakan oleh Wisata Bukit Mas (WBM) pada 23-26 Agustus 2018 lalu, relawan juga menggalang dana untuk korban Gempa Lombok. Relawan yang berjaga berkeliling menyusuri area bazar membawa kotak donasi untuk menggalang dana.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -