Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana NTT dari Tzu Chi Surabaya

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya)


KRI Semarang-594 yang sebelumnya menampung bantuan dari Tzu Chi di Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priuk Sabtu lalu (10/4/2021) telah tiba di Dermaga Madura, Mako Koarmada II, Ujung Semampir Surabaya.

Dalam upaya penggalangan bantuan bagi korban bencana alam yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), TTD Tzu Chi Indonesia dan Tzu Chi Surabaya berkoordinasi dengan pihak TNI AL terkait penyaluran bantuan melalui jalur laut.  Kapal Perang Indonesia (KRI) Semarang-594 yang sebelumnya  menampung bantuan dari Tzu Chi di Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priuk, Sabtu lalu ( 10/4/2021) telah tiba di Dermaga Madura, Mako Koarmada II, Ujung Semampir Surabaya.

Dalam hal ini, Koarmada II membuka posko kemanusiaan “TNI AL Peduli dan Berbagi”, berbagai bantuan terkumpul di posko tersebut, baik itu dari masyarakat perorangan, perusahaan swasta, Pemerintahan Provinsi, Pemerintahan Kota Surabaya, serta berbagai yayasan sosial. Pada kesempatan itu, Amin Tanjung mewakili, TTD Tzu Chi Surabaya berkesempatan menghadiri upacara penyerahan bantuan.


Pada kesempatan itu, Amin Tanjung mewakili tim TTD Tzu Chi Surabaya berkesempatan menghadiri upacara penyerahan bantuan tersebut.


Bantuan yang diserahkan oleh Tzu Chi Surabaya adalah berupa tikar 1.000 lembar, Beras 68,7 ton, eco enzyme 73 jerigen @25 liter, dan mi instant 1.000 dus.

Inspektur Koarmada II (Irkoarmada II) Laksma TNI Arief Muchtarom mewakili Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, menerima secara simbolis bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh seluruh donatur yang datang, termasuk bantuan dari Tzu Chi.

Dalam sambutannya Irkoarmada menyampaikan bahwa bantuan tahap pertama sudah sampai di NTT pada senin (5/4/2021) lalu. “Jadi ini adalah keberangkatan yang kedua kalinya, dan keberangkatan yang pertama sudah tiba di NTT. Diharapkan seluruh bantuan kemanusiaan ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada seluruh korban bencana di NTT Flores, sebagai bentuk dari rasa peduli,” pungkas Laksda Sudihartawan.


Pada kesempatan tersebut ikut hadir Walikota Surabaya Bapak Eri Cahyadi dan perwakilan donatur dari berbagai instansi maupun masyarakat perorangan.

Lebih dari 37 truk membawa ribuan bahan bantuan untuk diangkut ke dalam KRI Semarang-594, yang sebelumnya membawa bantuan kemanusiaan dari Jakarta menuju Surabaya dan selanjutnya akan diberangkatkan menuju NTT. Bantuan yang diserahkan oleh Tzu Chi Surabaya berupa tikar 1.000 lembar, Beras 68,7 ton, eco enzyme 73 jerigen @25 liter, dan mi instant 1.000 dus.

Pada kesempatan tersebut ikut hadir pula Walikota Surabaya Bapak Eri Cahyadi, Para Asisten Pangkoarmada II, pejabat utama Koarmada II, serta perwakilan dari satuan TNI AL wilayah Surabaya, yayasan sosial maupun perusahaan. Setelah selesai melakukan prosesi penyerahan perwaklan dari para donatur dipersilahkan untuk meninjau langsung kedalam KRI Semarang-594.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Gerak Cepat Kerahkan Bantuan Darurat ke NTT

Gerak Cepat Kerahkan Bantuan Darurat ke NTT

26 April 2021
Tzu Chi Indonesia mengirimkan bantuan logistik serta bantuan medis untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana NTT dari Tzu Chi Surabaya

Bantuan Kemanusiaan untuk Bencana NTT dari Tzu Chi Surabaya

13 April 2021

Tzu Chi Surabaya berkoordinasi dengan pihak TNI AL terkait dengan penyaluran bantuan melalui jalur laut dengan KRI Semarang-594 yang sebelumnya menampung bantuan dari Tzu Chi di Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priuk. Sabtu lalu (10/4/2021) telah tiba di Dermaga Madura, Mako Koarmada II, Ujung Semampir Surabaya.

Sumbangsih Tim Konsumsi untuk Membantu NTT

Sumbangsih Tim Konsumsi untuk Membantu NTT

15 April 2021

Berniat untuk turut membantu meringankan beban para warga terdampak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT), relawan tim konsumsi Tzu Chi dari komunitas He Qi Timur membuka plant-based catering atau vegan cetering dengan nama Dapur Oma Gading.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -