Bantuan Korban Banjir Karawang

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Apriyanto
 

fotoJumat 25 Maret 2010 Tzu Chi menyerahkan bantuan logistik kepada para pengungsi yang berada di Masjid Al Jihad, Karawang. Bantuan logistik sangat dibutuhkan terutamanya bagi para pengungsi yang tinggal jauh dari rumah mereka

Sejak Rabu 17 Maret 2010 luapan air dari sungai Citarum sudah mulai menggenangi beberapa kecamatan di Karawang. Semakin hari debit air ini terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Jumat 19 Maret dini hari. Dan menyebabkan 10 kecamatan di Karawang terendam oleh banjir. 10 kecamatan itu meliputi Karawang Barat, Karawang Timur, Teluk Jambe Timur, Teluk Jambe Barat, Ciampel, Batujaya, Pakisjaya, Rengasdengklok, Klari, dan Jayakerta.

 

 

 

Akibat dari banjir ini menyebabkan ribuan tempat tinggal dan ratusan hektare sawah terendam oleh air dan yang lebih menyedihkannya lagi adalah terjadinya gagal tanam dari peristiwa ini. Mengingat banjir yang terus meningkat dan untuk menghindari terjadinya hal yang lebih buruk, maka pemerintah bersama beberapa Lembaga Swadaya Masyarat (LSM) berusaha keras untuk mengevakuasi para korban dari 10 kecamatan tersebut.

Sejak banjir mulai melanda Karawang pada hari Rabu 17 Maret, relawan Tzu Chi Karawang sudah mulai memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat melalui penyediaan makanan dan mengevakuasi korban banjir di beberapa kelurahan yang bekerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Sistem Pengamanan Terpada Zadoel (Sispandu Zadoel). “Sejak hari pertama bajir kita relawan Tzu Chi yang dibantu oleh organisasi kemasyarakatan lain sudah mulai memberikan bantuan berupa evakuasi dan nasi bungkus kepada para pengungsi,” Jelas Dandhy Ananda relawan Tzu Chi.

foto  foto

Ket : - Dendhy Ananda (tengah) salah seorang relawan Tzu Chi yang antusias turut memberikan bantuan kepada             para korban banjir di Karawang, Jawa Barat. (kiri).
          -Di beberapa kecamatan, ketinggian banjir ada yang mencapai 3 meter. Akibatnya, rumah pun tenggelam dan            para penghuni di dalamnya terpaksa tinggal mengungsi sementara.   (kanan)

Menurut Dendhy Ananda banjir di Karawang lebih disebabkan oleh karena limpahan air dari hulu sungai Citarum yang berada di Kabupaten Bandung. Kondisi geografis Karawang yang dibelah oleh sungai Citarum menyebabkan daerah ini tak luput menjadi banjir begitu air sungai Citarum melimpah.   

Melihat banjir yang terus meluas dan debit air yang terus meningkat akhirnya pada hari keempat Dandhy bersama relawan Tzu Chi lainya mulai mengadakan musyawarah untuk menentukan bantuan lanjutan yang akan diberikan oleh Tzu Chi kepada para pengungsi. Dari rapat itu diputuskan Tzu Chi akan memberikan bantuan berupa 1 ton beras, 100 dus mie instant, 160 dus air mineral, 12 peti telur, 8 dus minyak goreng, dan 150 bungkus biskuit balita. Maka pada 25 Maret 2010 bertempat di Masjid Al Jihat bantuan tersebut resmi diserahkan kapada para pengungsi dari desa Tanjung Pura yang diwakili oleh lurah setempat dan ketua DPRD Karawang Karda Wiranata SH.

Dalam kesempatan itu Karda Wiranata selaku ketua DPRD Karawang menyetakan rasa syukur dan terima kasih atas kepedulian Tzu Chi terhadap masyarakat Karawang. “Ini merupakan salah satu kebanggaan bagi masyarakat Karawang karena Buddha Tzu Chi begitu peduli pada kondisi seperti ini,” katanya. Karda berkeyakinan bahwa bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Karawang. Karena saat ini masyarakat yang terkena musibah akan sangat membutuhkan dukungan moril maupun materil.

foto  foto

Ket : - Beberapa warga terpaksa mengungsi ke dekat bantaran rel kereta api untuk menghindari luapan air sungai         Citarum. (kiri).
          -Pendistribusian makanan terus dilakukan kepada para pengungsi yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa ini.            (kanan)

Lebih jauh Karda berpendapat bahwa Tzu Chi adalah organisasi kemanusiaan tanpa membedakan suku, agama, dan ras, “Tanpa membedakan agama atau asalnya dari mana tetapi semua yang ada di sini adalah satu kesatuan. Yang ada di bumi ini adalah saudara kita,” ujar Karda.

Rohmad Sukara selaku koordinator SAR dari Sispandu Zadoel mengharapkan kerjasama antar organisasinya dengan Tzu Chi dapat tarus berlanjut. Sebab menurutnya misi sosial Tzu Chi sangat cocok dengan semangat yang dimiliki oleh rekan-rekan dari tim SAR Zadoel, “Mudah-mudahan kerjasama seperti ini bisa terus berlanjut, karena bantuan yang seperti ini mamang bersifat nyata untuk masyarakat,” kata Rohmat.

Rohmad juga menilai relawan Tzu Chi begitu antusias begitu mengetahui Karawang dilanda banjir. Dengan tanggap relawan Tzu Chi langsung menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang paling membustuhkan. “Bahkan bisa dikatakan relawan Tzu Chi adalah orang yang paling lelah berpikir bagaimana mendatangkan dan mendistribusikan bantuan untuk para korban banjir. Relawan Tzu Chi adalah orang yang paling gigih dalam menyalurkan bantuan,” jelas Rohmad.
 
  

 
 

Artikel Terkait

Kebersamaan dan Kekompakan di Malam Syukuran Imlek

Kebersamaan dan Kekompakan di Malam Syukuran Imlek

02 Februari 2023

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melaksanakan acara syukuran Imlek bersama pada Sabtu, 28 Januari 2023. Kegiatan di gelar kembali untuk mempererat kekeluargaan dan kekompakan di antara relawan.

Semangat Kartini, Hati Tulus, dan Karya Baik bagi Sesama

Semangat Kartini, Hati Tulus, dan Karya Baik bagi Sesama

30 Maret 2015 Kami menganggap ini adalah ladang berkah yang baik sekali untuk digarap. Kita melihat sudah ada jalinan jodoh antara ibu-ibu PKK dengan Tzu Chi melalui relawan di komunitas Kelapa Gading ini.
Pelajaran Hidup dari Secangkir Teh

Pelajaran Hidup dari Secangkir Teh

17 Mei 2019

Harum teh yang tengah diseduh memenuhi ruangan tea ceremony di Gedung Gan En Lou sepanjang hari itu. Wanginya menenangkan. Para peserta kelas seni meracik teh pun larut dalam kedalaman makna dan filosofi secangkir teh yang tengah dijelaskan oleh Lao Shi Li Liuxiu, salah satu guru yang didatangkan langsung dari Tzu Chi Taiwan.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -