Bantuan Paket Kebakaran di Kampung Gusti

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

Pada 11 Maret 2015, Tepatnya pukul 14.15 WIB terjadi kebakaran di Kampung Gusti Jalan Kebon Pala di RT 6 dan 7.

Siang Itu, 11 Maret 2015,  Anna, seorang wanita paruh baya tengah menjajakan gengsot (makanan yang terbuat dari singkong dan kelapa parut-red) di perempatan jalan di daerah Teluk Gong, Jakarta Utara. Tiada firasat jika pada siang itu, bencana kebakaran sedang melanda komplek perumahannya yang terletak di Jalan Kebon Pala, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah yang  ia huni  bersama putri dan ibunya  beserta 40 rumah sekitar hangus terbakar.

Tepatnya pukul 14.00 WIB, ketika ia mulai berkeliling ke perumahan-perumahan di sekitar Teluk Gong, salah seorang tetangga menghampiri diri Anna yang tengah berjualan. “Anna, rumah lu kebakaran tuh! emak lu lagi digotong-gotong sama aparat,” teriak temannya sembari menghampiri Anna. Mendengar kabar tersebut, Anna pun langsung lari tunggang-langgang menuju rumahnya.

Senin 16 Maret 2015, relawan Tzu Chi melakukan survei  sebelum melakukan pembagian paket bantuan kebakaran.

Syukur, ketika tiba di dekat rumahnya, ibunya, Niah (76) dan putri bungsunya, Novi (13) sudah dievakuasi oleh aparat setempat. Meskipun begitu, rumah berdinding tembok dan beratapkan kayu yang selama ini dihuninya bersama keluarganya habis dilalap api. “Untung ada  yang datang bantu untuk mindahin emak dan anak. Surat-surat, KTP dan ijazah anak hilang semua. Yah, ambil hikmahnya aja dah. Harta mah gampang dicari,” ungkap Anna yang kini menjadi ibu sekaligus kepala keluarga setelah kepergian sang suami. 

Sebanyak  133 paket bantuan kebakaran dibagikan hari itu. Anna merasa bersyukur karena masih ada orang-orang yang memperhatikan mereka yang terkena musibah.

 

Anna juga bersyukur pasca-kebakaran banyak orang baik yang datang mengulurkan cinta kasih kepada dia dan warga. Salah satunya adalah Yayasan Buddha Tzu Chi yang pada Senin, 16 Maret 2015, sejak pukul 14.00 WIB, membagikan paket bantuan kebakaran kepada para korban kebakaran. Paket kebakaran ini berisi selimut, sandal, gayung, sarung, handuk, sikat odol, sabun, dan baju layak pakai. Para relawan Tzu Chi juga tidak lupa membagikan air minuman kepada warga serta terpal untuk warga yang masih bertahan di puing-puing rumahnya. Terpal ini ditujukan agar para warga dapat bertahan untuk sementara waktu dan mengingat seringnya hujan turun di daerah ini. “Kita bersyukur dibantu dan diperhati-in oleh Yayasan Budha Tzu Chi. Bantuannya cukup. sabun, handuk dapet. Semuanya bisa dipakai buat sehari-hari. Terutama terpal. Kalau hujan nggak kebanjiran. Alhamdullilah,” ungkap ibu tiga anak ini sambil tersenyum bahagia.

Meringankan Penderitaan Korban Kebakaran

Suryadi Kurniawan, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan  bantuan kali ini, mengatakan jika bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan penderitaan warga korban. “Harapan kita ialah para warga yang terkena musibah kebakaran dapat melalui masa sulit sekarang, pasca-terjadinya kebakaran,” tutur relawan dari komunitas wilayah Jakarta Utara ini. Sebanyak 133 paket dibagikan hari itu. Adapun Suryadi berpesan kepada setiap warga yang menerima bantuan agar mereka mulai lebih memerhatikan masalah instalasi listrik di rumah mereka. Sehingga, kelak tidak lagi terjadi kebakaran di daerah tersebut. 


Artikel Terkait

Datang Meringankan Beban

Datang Meringankan Beban

03 Juni 2015 Akibat kebakaran ini ratusan warga harus mengungsi dan hanya bisa bergantung pada uluran cinta kasih para dermawan. Melihat kondisi demikian, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut andil mencurahkan perhatian kepada ratusan warga yang terkena musibah ini
Nilai Sebuah Perhatian

Nilai Sebuah Perhatian

15 September 2015
Melihat penderitaan warga yang kehilangan segala yang dimilikinya, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan bantuan sebagai wujud rasa sosial kemanusiaan dan merasakan penderitaan mereka. Pada hari Senin, 14 September 2015, sebanyak 30 relawan turun membagikan bantuan paket bantuan kebakaran berupa kebutuhan sehari-hari
Manusia tak Luput dari Bencana

Manusia tak Luput dari Bencana

17 Februari 2015 Pada malam itu juga Walikota datang meninjau ke lokasi kebakaran. Tidak ketinggalan juga beberapa relawan Tzu Chi turun ke lokasi kebakaran untuk mendata berapa keluarga yang mengalami musibah dan yang perlu menerima bantuan.
Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -