Bantuan Pascabanjir Bangka: Duri Sawit di Kaki Jeki
Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy
Relawan Tzu Chi Indonesia menyalurkan bantuan logistik dan mengadakan baksos kesehatan di Kelurahan Sungai Selan, Bangka Tengah yang aksesnya dengan Kota Pangkalpinang sempat terputus akibat jembatan penghubung ambruk diterjang banjir.
Habis jatuh tertimpa tangga. Mungkin pepatah ini cocok menggambarkan kondisi Jeki, salah satu warga lingkungan Swadaya di Sunga Selan. Banjir yang menerjang wilayah ini pada Senin, 8 Februari 2016 lalu menyebabkan rumah dan harta bendanya terendam air. “Hanya sekitar sepuluh persen barang berhasil diselamatkan, eletronik itu,” cerita pria yang bekerja sebagai buruh sawit itu.
Saat menyelamatkan barang-barang di rumahnya, lutut kanan Jeki tertusuk duri kelapa sawit yang hanyut di antara genangan air. Lukanya yang terbuka itu ia biarkan begitu saja dengan harapan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, bukannya sembuh, luka itu malah membengkak (infeksi). Rasa sakit di lututnya itu juga membuatnya berjalan dengan terpincang-pincang.
Jeki merasa bersyukur dengan adanya pengobatan gratis yang dilakukan oleh Tim Medis Tzu Chi.
Angin segar berhembus kala Jeki kemudian mendapat informasi adanya baksos kesehatan yang akan diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Sabtu, 13 Februari 2016 di Posko Pengungsian di SDN 23 Sungai Selan. Sebelumnya, pada Jumat, 12 Februari 2016, Tzu Chi sudah melakukan bakti sosial kesehatan yang sama di Posko Pengungsian Gedung Serbaguna Sungai Selan dan berhasil menangani sekitar 300 pasien dengan berbagai keluhan.
Sesampainya di Posko Pengobatan Tzu Chi yang berlokasi di Posko Pengungsian SDN 23 Sungai Selan, Jeki menjalani pembedahan minor untuk mengeluarkan nanah (darah kotor) yang memenuhi lutut kanannya. “Saya mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan pengobatan ini,” pungkas Jeki usai menjalani pembedahan. Selain Jeki, Tim Medis Tzu Chi juga menanggani 250 pasien lain di Posko Pengungsian SDN 23 Sungai Selan.
Tak hanya itu, relawan Tzu Chi Indonesia juga membagikan bantuan logistik berupa peralatan mandi, sarung, dan handuk kepada warga sekitar. Sedikitnya 1.500 paket bantuan telah disalurkan langsung kepada warga yang membutuhkan di Kelurahan Sungai Selan. Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi menuturkan bahwa pemilihan lokasi di Sungai Selan ini didasarkan pada pertimbangan terputusnya akses jembatan dan minimnya bantuan yang berada di lokasi ini.
Joe Riadi, Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Indonesia berharap bencana ini dapat segera berakhir dan masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sediakala.
“Jembatan ini sempat putus, jadi pertimbangan bantuan kurang (mencapai wilayah ini –red). Tapi di sini benar-benar membutuhkan sekali,” pungkas relawan yang juga akrab disapa Ayau. Dia juga berharap agar bencana ini segera berlalu dan masyarakat dapat menjalani aktivitas seperti sediakala.
Zainal Abidin, nelayan yang tinggal di daerah Swadaya Sungai Selan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan ini. “Terima kasih atas bantuan ini. Sangat bermanfaat sekali,” ungkap pria yang telah memiliki dua anak itu. Senada dengan itu, Misbah, warga Berok Ulu juga merasa berterima kasih atas bantuan ini. “Ini pertama kali kami dapat bantuan. Kami bersyukur, alhamdulillah. Karena sama sekali sebelum ini tidak ada bantuan,” pungkas Misbah.
Zainal Abidin, nelayan yang tinggal di daerah Swadaya Sungai Selan mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan ini. “Terima kasih atas bantuan ini. Sangat bermanfaat sekali,” ungkap pria yang telah memiliki dua anak itu. Senada dengan itu, Misbah, warga Berok Ulu juga merasa berterima kasih atas bantuan ini. “Ini pertama kali kami dapat bantuan. Kami bersyukur, alhamdulillah. Karena sama sekali sebelum ini tidak ada bantuan,” pungkas Misbah.