Bantuan Peralatan Sekolah Pascabanjir

Jurnalis : Indah Puspita Sari (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Indah Puspita S, Baihaki (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Para relawan Tzu Chi menghibur anak-anak di SDN 1 Suak.

Cinta kasih tidak akan habis karena dibagikan, malah sebaliknya akan tumbuh berkembang karena diditeruskam kepada orang lain
(Master Cheng Yen)

Kamis 27 Oktober 2022 menjadi hari yang tidak terlupakan bagi warga Desa Suak Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Bagaimana tidak, saat mereka terbangun dari tidur, rumah mereka sudah dimasuki air yang semakin lama semakin tinggi. Intensitas curah hujan yang tinggi membuat beberapa titik di Kabupaten Lampung Selatan termasuk Desa Suak mengalami banjir besar.

Relawan kembali mengunjungi keluarga Ommi untuk menyerahkan peralatan sekolah langsung untuk anak-anaknya.

Mendengar kabar ini, relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Downstream segera menuju lokasi. Berkoordinasi dengan aparat setempat, relawan melakukan survei dan mengumpulkan data kebutuhan warga di lapangan pascabanjir. Pada saat kunjungan ke lokasi ini, relawan bertemu beberapa warga terdampak banjir, salah satunya Ommi. Sambil menahan haru ia menceritakan bagaimana banjir melanda tempat tinggalnya yang ditempati bersama anak dan cucunya. Ia juga bercerita bagaimana keluarganya bersusah payah melewati masa kritis setelah banjir.

“Yang sekarang kepikiran bagaimana anak dan cucu saya melanjutkan sekolah, sementara seragam, buku, tas, sepatu, dan lain-lain sudah hanyut dibawa banjir,” jelasnya.

Relawan membagikan susu untuk menjaga stamina anak-anak pascabanjir.

Arief, salah satu guru SDN 1 Suak bercerita jika muridnya sudah mulai bersekolah, meski dengan memakai baju bebas. Tentu tanpa sepatu dan penunjang belajar seadanya. “Banjir kali ini bukan saja menyulitkan anak-anak kami, tetapi juga menyebabkan kerusakan beberapa bagian di sekolah kami,” ujarnya.

Setelah mengumpulkan data kebutuhan warga, pada Selasa, (8/11/2022), relawan kembali menyambangi SDN 1 Suak di Desa Suak Sidomulyo. Relawan menyalurkan bantuan peralatan sekolah pascabanjir.  Para relawan bertemu dengan 170-an siswa dan membagikan secara langsung paket-paket peralatan sekolah seperti tas, buku, alat tulis, susu, dan vitamin.

Penyerahkan peralatan sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar anak-anak di SDN 1 Suak.

Selain itu para relawan dengan sabar dan penuh cinta kasih mendengarkan kisah beberapa siswa bagaimana mereka bersama keluarga bertahan saat banjir melanda. Tidak lupa para relawan juga menyelipkan beberapa pesan dan motivasi agar mereka tetap kuat dan semangat setiap harinya bahwa banjir tidak boleh membuat mereka menyerah untuk meraih prestasi setinggi mungkin. Dan juga, relawan Xie Li Downstream Lampung mengingatkan para siswa untuk lebih menjaga dan mencintai lingkungan yang menjadi salah satu cara mencegah musibah banjir.

Setelah dari SDN 1 Suak, relawan menuju rumah Ommi untuk membagikan peralatan sekolah bagi anak-anaknya. Bilqis, Annisa, dan Ahmad menerima langsung peralatan sekolah yang diserahkan relawan.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Cinta Kasih untuk Anak Bangsa

Cinta Kasih untuk Anak Bangsa

15 Agustus 2018
Depo Pelestarian Lingkungan Cemara Asri di Tzu Chi Medan menyumbangkan sejumlah peralatan sekolah termasuk buku-buku, meja tulis, papan tulis, dan kipas angin yang masih layak pakai untuk Sekolah Putra Bangsa Berbudi.
Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas

Dukungan untuk Pendidikan Berkualitas

29 Februari 2024

Relawan Tzu Chi dari Bank Sinarmas memberikan bantuan tas dan alat tulis bagi 140 anak pembaca aktif di Taman Baca Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Tzu Chi Padang Bagikan Peralatan Sekolah untuk Siswa Korban Banjir

Tzu Chi Padang Bagikan Peralatan Sekolah untuk Siswa Korban Banjir

29 Maret 2017

Relawan Tzu Chi Padang bergerak menuju Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota untuk membagikan bantuan peralatan sekolah bagi para siswa di sana. Sebelumnya, banjir dan longsor melanda Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat, 3 Maret 2017. Bahkan jalan utama yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau putus total.

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -