Bantuan Pertama Pasca Banjir

Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Sutar Soemithra
 
foto

* Baksos kesehatan sangat dibutuhkan oleh warga Kecamatan Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat yang mayoritas warganya berada pada ekonomi menengah ke bawah. Selain itu, wilayah ini juga kerap menjadi langganan banjir di saat musim hujan.

Musim penghujan di bulan Januari dan Februari menjadi momok menakutkan bagi warga yang tinggal di wilayah Rengasdengkok Utara, Karawang, Jawa Barat. Pasalnya, pada musim hujan desa mereka selalu mengalami banjir. Kondisi ini dikarenakan desa-desa yang berada di Kecamatan Rengasdengklok Utara, yang meliputi Desa Kali Jaya 1, Kali Jaya 2, Kertalaya, dan Cikangkung secara geografis berada di dataran rendah atau daratan yang cekung. Sehingga setiap kali musim hujan tiba, desa-desa ini akan selalu mengalami kebanjiran.
Didi Supriyadi, Kepala Dusun Kali Jaya 2 menuturkan bahwa setiap tahun desa-desa di wilayah ini selalu kebanjiran, dan biasanya setelah banjir warga mengalami banyak penyakit seperti batuk, gatal-gatal, dan diare. Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tergerak untuk memberikan bantuan pertama setelah banjir yaitu, pengobatan umum.

Pengobatan Massal
Seorang relawan Tzu Chi Karawang, Rubbyanto menerangkan bahwa saat musim penghujan tiba, ia bersama relawan Tzu Chi lainnya berinisiatif untuk melakukan survei ke desa-desa yang berada di Rengasdengklok Utara. "Sebab desa-desa di sini setiap tahun selalu rutin mengalami banjir. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Tzu Chi terhadap derita yang dialami oleh warga yang mengalami musibah. Dan ini merupakan bagian dari misi amal Tzu Chi," terang Rubbyanto.

Setelah dilakukan survei, diketahui bahwa bantuan yang dibutuhkan oleh warga korban banjir adalah bantuan pengobatan. Sebagai perwujudannya, maka pada tanggal 22 Febuari 2009, bertempat di SDN Rengasdengklok Utara 1, Desa Kali Jaya, Kecamatan Rengasdengklok Utara diadakan bakti sosial pengobatan. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 8 pagi ini diikuti oleh 22 relawan dokter, 15 perawat, 18 apoteker, dan 110 relawan Tzu Chi Jakarta dan karawang.

Baksos kesehatan ini sangat disambut baik oleh Jayapasa, S.Sos selaku Sekretaris Kecamatan Rengasdengklok Utara yang menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas perhatian dan kepeduliannya kepada warganya. "Masyarakat kami banyak yang tidak mampu, ingin berobat tetapi tidak mempunyai uang. Jadi kegiatan seperti ini memang sangat diharapkan sekali," ungkapnya.

foto  foto

Ket : - Rubbyanto, salah seorang relawan Tzu Chi Karawang saat memberi sambutan sebelum pelaksaan baksos
           kesehatan. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Tzu Chi terhadap derita yang dialami oleh warga yang
           mengalami musibah banjir. (kiri)
         - Dr Yanti mensosialisasikan kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk
           mengantisipasi banjir yang disebabkan oleh tumpukan sampah. (kanan)

Bantuan Tepat Sasaran
Antusias warga pada kegiatan ini pun terlihat sangat tinggi, terbukti dengan hadirnya 1.200 warga yang ikut menjalani baksos kesehatan ini. Dr Yanti, relawan medis di poliklinik umum menerangkan, "Dari banyaknya pasien yang hadir, penyakit infeksi saluran pernafasan atas, gatal-gatal, dan diare adalah kasus yang banyak ditemukan di pengobatan massal ini." Menurutnya, ketiga kasus penyakit ini merupakan efek dari musibah banjir yang dialami oleh warga. Dan baksos kesehatan ini sangat membantu sekali dalam mengurangi derita warga yang terkena musibah banjir.

Di lain kesempatan dr Yanti juga memberikan pengarahan kepada warga yang hadir di baksos kesehatan ini tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. "Sampah yang susah terurai adalah plastik, jadi jangan buang sampah plastik sembarangan. Lebih baik dikumpulkan, lalu dikasih ke pengumpul barang bekas," sarannya. Sosialisasi ini adalah usaha untuk membangkitkan kesadaran warga akan kebersihan lingkungan dan juga mengantisipasi banjir yang disebabkan oleh tumpukan sampah.

Baman (55), seorang warga Dusun Jati mengungkapkan rasa senangnya pada kegiatan baksos kesehatan ini. "Saya baru kali ini ikut pengobatan gratis. Harapan sih mudah-mudahan habis pengobatan ini masyarakat sehat-sehat semua dan tidak lagi sakit." Ia juga mengatakan bahwa selama ini ia telah menjalankan apa yang telah dr Yanti sarankan. "Biasanya gelas plastik, botol plastik, dan kertas tidak saya buang. Tapi saya kumpulkan sampe satu atau dua karung baru dijual. Lumayan buat tambah-tambah uang belanja," ujar Baman. Warga lain Sunarya (45), mengungkapkan rasa syukurnya dengan kehadiran Tzu Chi di desanya dalam rangka pelaksanaan baksos kesehatan ini. Menurut Sunarya, pengobatan ini sangat berguna sekali bagi warga yang mengalami musibah kebanjiran. Sebab setelah banjir mereda, warga yang sakit sangat banyak, tetapi warga kesulitan untuk biaya berobat. Ia juga mengatakan sangat bangga pada kegiatan ini. "Saya bangga pada pengobatan gratis Tzu Chi, karena kalau Tzu Chi, alhamdulillah seluruh desa bisa diikutsertakan. Tidak hanya salah satu desa saja," ujarnya ramah.

foto  foto

Ket : - Jayapasa, Sekcam Rengasdengklok menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada Tzu Chi
           atas perhatian dan kepeduliannya kepada warganya. Menurutnya, kegiatan seperti ini memang sangat
           diharapkan, terutama bagi warga yang tidak mampu. (kiri)
        - Baman, warga Dusun Jati menyambut gembira baksos kesehatan ini. Baman berharap dengan baksos
           kesehatan ini, masyarakat akan memperoleh kesehatan dan jauh dari penyakit. (kanan)

Harapan senada juga disampaikan oleh Handoyo (49), warga Kali Jaya. Meski ia belum mengenal Tzu Chi sebelumnya, tetapi ia berharap agar Tzu Chi bisa hadir lagi untuk memberi bantuan serupa bagi warga di Rengasdengklok. "Kasihan, warga di sini banyak yang tidak mampu. Kalau sering-sering ada pengobatan kaya gini, kan bisa menolong mereka yang tidak mampu," harap Handoyo dengan semangat. Kegiatan ini adalah satu langkah awal menuju seribu langkah. Dan kegiatan Tzu Chi tentu tidak sampai di sini, suatu kelanjutan masih akan terus dijalankan. Rubbyanto menerangkan, pasien-pasien yang penyakitnya tidak dapat ditangani pada baksos kesehatan ini akan dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan di rumah sakit. Dari sini Tzu Chi melakukan pemantauan sejauh mana tingkat penyakit yang diderita oleh pasien dan kemampuan ekonominya. Apabila ditemukan pasien tidak mampu dan perlu penanganan lebih lanjut, maka Tzu Chi akan memberikan bantuan pengobatan. "Ini adalah kepedulian Tzu Chi dalam memberikan bantuan yang ikhlas dan tuntas," terang Rubbyanto.

 

Artikel Terkait

Menularkan Spirit Kepada Kaum Muda

Menularkan Spirit Kepada Kaum Muda

04 April 2012 Kegiatan pelatihan pelestarian lingkungan merupakan kegiatan rutin yang  dilakukan oleh Tzu Chi guna menyebarkan salah satu misi yang juga mempunyai tema yang sama, yaitu pelestarian lingkungan. Kegiatan kali ini diikuti oleh kurang lebih 30 mahasiswa para calon guru agama Buddha di STAB Nalanda.
Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

28 Januari 2018
Sebanyak 96 relawan membawakan isyarat tangan Sutra Makna Tanpa Batas di hadapan para tamu pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Indonesia, Minggu, 28 Januari 2018. Sutra Makna Tanpa Batas selama ini menjadi pedoman Master Cheng Yen dalam memberikan arah kepada murid-muridnya.
Bedah Buku Perdana di Sinar Mas

Bedah Buku Perdana di Sinar Mas

14 Maret 2013 Dengan tekad untuk melaksanakan misi budaya humanis Tzu Chi, ditambah dengan niat baik untuk berbagi pesan baik Master Cheng Yen kepada banyak orang, para relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas bahu-membahu mempersiapkan kegiatan bedah buku perdana ini.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -