Bantuan Tahap Kedua untuk Pengungsi Gunung Kelud
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surbaya), Fotografer : Donny P, Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
|
|
||||||||||||||||||||||||
Karena pada pembagian tahap pertama didapatkan informasi adanya kekuarangan suplai beberapa barang kebutuhan tertentu, maka kali ini barang yang dibagikan lebih spesifik sesuai yang dibutuhkan para pengungsi seperti susu bayi, bubur bayi, lampin sekali pakai, bumbu masak dan alas tidur. Untuk di titik di Kecamatan Kesambon, relawan membagikan ke sekitar 10 titik pengungsian yang ada di Kantor Desa Kesambon, Rumah Sakit Umum Islam Madinah, di SMP Negeri Kesambon dan beberapa titik pengungsian di rumah-rumah warga. Khusus untuk titik pengungsian di RSUI Madinah difokuskan bagi para pengungsi yang memiliki anggota keluarga yang masih kecil atau balita. “ Di Rumah Sakit ini kami ada menampung sekitar 190 orang pengungsi dan banyak dari mereka masih memiliki anak kecil. Yang paling muda baru berumur 5 bulan” kata Bapak Sutikno staf RS yang menjadi koordinator posko RSUI ini. Pada umumnya situasi pengungsi sudah cukup baik dan sebagian dari warga setiap pagi pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah dan memberi makan ternak. “Jadi kalau pagi situasinya sepi karena pengungsi laki-laki pulang ke rumah dan baru kembali sore hari” tambah Lauw Giok Bing, ketua tim tanggap darurat Tzu Chi Surabaya. Yang cukup menarik di titik posko pengungsi kantor Desa Kesambon, pengungsi anak-anak dihibur oleh seorang story teller/ pendongeng yang dengan dialog lucunya mampu membawa suasana menjadi ceria dan penuh gelak tawa sehingga mampu menghibur anak-anak yang sedang mengungsi ini. Tak hanya anak-anak saja, orang tua mereka yang sedang mendengarkan ikut juga tertawa lepas mendengar aneka hiburan yang ditampilkan. Karena situasi yang semakin gelap karena mendung tim pun bergerak naik ke area yang cukup dekat dengan puncak Kelud yaitu Ngantang dan Pujon. Di sepanjang jalan tampak banyak bangunan yang roboh tertimpa pasir dan debu vulkanik dan tumpukan pasir di tepian jalan. Sejak sehari pasca erupsi pasukan KOSTRAD telah bekerja keras membersihkan tumpukan pasir vulkanik sehingga jalur Kesambon hingga Ngantang sudah bisa dilalui oleh kendaraan. Di kawasan wisata Selorejo yang terkena dampak cukup parah juga masih dalam proses pembersihan dari debu vulkanik. Tempat ini juga dijadikan pusat komando bencana oleh pasukan KOSTRAD karena di tempat inilah yang paling parah terkena dampak erupsi Kelud. Di titik pengungsian Kecamatan Pujon, Tzu Chi juga membagikan bahan bantuan di Posko milik KOSTRAD dimana di sini juga didirikan Rumah Sakit Lapangan. Di rumah sakit lapangan ini menyediakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap terbatas bagi para pengungsi yang membutuhkan perawatan khusus. “Rumah Sakit lapangan ini berkapasitas 200 orang dan kami siap melayani pengungsi sampai masa tanggap darurat Kelud tanggal 2 Mei 2014 selesai. Kebanyakan dari mereka menderita infeksi saluran pernafasan atas akibat menghirup debu vulkanik dan gangguan mata akibat debu dan pasir vulkanik. Di sini kami merawat semaksimal mungkin dan apabila kasusnya berat baru kami rujuk ke rumah sakit daerah. Selain tim Yonkes divisi II kami juga mendapatkan dukungan tenaga medis dari RSUD Dr. Soetomo’ kata Kapten Dr. Armand, Komandan Yonkes Divif II KOSTRAD.
Keterangan :
Cukup banyak warga yang memanfaatkan fasilitas ini seperti Ibu Kartini asal Ngadisari yang sore itu memeriksakan matanya “ini mata saya kemasukan pasir Kelud waktu mengungsi 3 hari yang lalu. Saya rutin periksakan ke Rumah Sakit Lapangan ini dan sudah diambil pasirnya dari mata saya. Alhamdullilah sudah baikan” kata beliau. Tampak di ruang rawat inap juga ada sekitar 11 orang pasien yang kebanyakan adalah manula yang sedang menjalani rawat inap karena berbagai penyakit. Karena situasi hujan yang deras dan tidak memungkinkan lagi untuk membagikan bantuan lebih jauh lagi maka tim tanggap darurat mengakhiri pembagiannya di Posko kesehatan KOSTRAD di Pujon ini. Namun dari kabar terakhir yang didapat dari relawan KOSTRAD bahwa karena hujan deras yang sudah berlangsung sejak sehari sebelumnya siang tadi beberapa jalan dan jembatan yang merupakan akses menuju Kesambon terputus akibat terjangan lahar dingin Kelud yang meluap dan membanjiri area bantaran sungai yang berhulu di Kelud. Semoga terjangan lahar dingin ini tidak sampai memakan korban jiwa dan untuk ke depan Tzu Chi masih memantau perkembangan bencana ini dan titik titik pengungsian . Bantuan Darurat Tahap II Tim Tanggap Darurat Tzu Chi (18 Februari 2014)
|
|||||||||||||||||||||||||
Artikel Terkait
Peduli Kelud: Bantuan Darurat untuk Pengungsi
17 Februari 2014Bencana alam tak dapat seorang pun bisa menduga dan meramalkan kapan datang terjadinya, dan tiada kekuatan di alam ini yang dapat menahannya.