Nasi Jing Si Hangat yang Menghangatkan Hati

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Relawan Tzu Chi memberikan bantuan bagi warga Desa Duyu di Kecamatan Palu Barat berupa nasi Jing Si hangat, Senin, 15 Oktober 2018.

Warga Desa Duyu di Kecamatan Palu Barat mengaku sangat senang karena relawan Tzu Chi menyediakan nasi Jing Si yang masih mengepul pada kunjungan yang kedua kalinya, Senin (15/11).

“Sudah sekitar 17 hari kami di tenda, baru ini dapat bantuan nasi hangat. Rasanya enak. Saya senang sekali jadi di tenda kami tidak repot lagi masak, nanti malam baru dipikirkan lagi makan apa,” kata Fitriani, warga Desa Duyu di Kecamatan Palu Barat.

“Rasanya enak, sudah pas semua bumbu-bumbunya. Tapi kalau mulutnya orang Palu ya kurang pedas,” kata Nirma (43) sambil tertawa lepas.

Ada 600 bungkus nasi Jing Si yang dimasak relawan. Beberapa warga menawarkan diri untuk membantu memasak. Salah satunya Rusmi (43) yang menyebut nasi Jing Si sebagai nasi goreng Taiwan. Ia cukup terkesan karena memasak nasi Jing Si sangat mudah, tinggal mengaduk nasi Jing Si dengan air mendidih, dan menambahkan minyak sayur secukupnya.  

“Nasi Jing Si praktis sekali. Saya merasa gembira melihat tetangga saya senang menikmati nasi ini. Mereka senyum, saya juga senyum. Selama ini kami diberi bantuan telur, mi, beras. Belum pernah ada dapur umum begini,” kata Rusmi.


Anak-anak juga turut mengantre dengan membawa piring masing-masing. Sebelumnya relawan telah memberikan bantuan logistik di Desa Duyu pada awal-awal setibanya relawan di Palu.

Warga setempat turut membantu memasak nasi Jing Si. Mereka sempat memasak sebanyak lima kali yang sekali masak, lamanya 10-15 menit untuk dimasak sekitar 100 orang.

Sembari menunggu nasi matang, warga yang tak membantu memasak berbaur dengan relawan. Warga diajak bernyanyi, mereka pun sempat menyanyikan lagu daerah Palu. Sementara relawan memperkenalkan lagu Satu Keluarga. Canda tawa membuat terik matahari tak terasa. Ini juga membuat warga sejenak melupakan trauma akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu pada akhir September lalu.

Nirma sendiri mengaku masih merasakan trauma yang membuatnya belum berani pulang ke rumah, meski kerusakan rumahnya tak separah seperti yang dialami tetangga-tetangganya.

“Saya traumanya begini, ada rumah yang berdiri kokoh kok bisa dindingnya roboh. Itu yang saya khawatirkan. Lalu walaupun kami tempatnya agak tinggi tapi kok sederet lurus ini runtuh juga tanahnya, makanya kami belum berani menempati rumah kami,” kata ibu tiga anak yang bekerja sebagai staf di Kantor Sekretariat DPR Provinsi Sulawesi Tengah ini.

Sementara itu, Aida Angkasa, relawan Tzu Chi mengaku sangat senang dengan respon warga yang sangat welcome kepada para relawan.


Nirma sangat bersyukur dengan bantuan yang diberikan Tzu Chi.

Aida Angkasa, relawan Tzu Chi juga mempersilakan Kepala Lurah setempat, Nurdin F. Adam untuk mencicipi nasi Jing Si.

“Kebahagiaan batin yang saya rasakan karena hari ini saya masih mampu untuk memberikan tenaga saya untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana ini,” kata Aida. Aida berharap warga dapat menjalin jodoh yang baik dengan Tzu Chi agar bisa tumbuh bibit-bibit Tzu Chi di Palu.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Nasi Jing Si Hangat yang Menghangatkan Hati

Nasi Jing Si Hangat yang Menghangatkan Hati

16 Oktober 2018
Warga Desa Duyu di Kecamatan Palu Barat mengaku sangat senang karena relawan Tzu Chi menyediakan nasi Jing Si yang masih mengepul pada kunjungan yang kedua kalinya, Senin (15/11). 
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -