Bantuan yang Berkelanjutan
Jurnalis : Ivana, Fotografer : Anand Yahya * Barisan drumband yang berbaris memasuki arena lalu memainkan lagu Satu Keluarga diiringi isyarat tangan dari para relawan dan guru Tzu Chi memberikan suatu pemandangan yang langka. | Derap barisan dan pukulan drum menarik perhatian saya dan orang-orang yang berada di tengah halaman SMAN Jetis. Halaman itu rindang dengan pohon-pohon yang usianya sudah tahunan. Pagi itu, para tamu sudah duduk di kursi, menghadap panggung sederhana, tapi saya memilih untuk duduk di bangku batu di bawah pohon. Di antara para tamu tampak Drs. H. Idham Samawi, Bupati Bantul, DI Yogyakarta serta relawan dan guru-guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Empat puluh lima siswa memainkan beberapa lagu dalam harmoni alat-alat musik drumband dengan akurasi yang mengagumkan. |
Ketika sampai pada lagu Satu Keluarga, para relawan dan guru Tzu Chi berbaris di panggung dan sekitar barisan drumband. Mereka mengiringi lagu itu dengan isyarat tangan. Baru pertama kali saya melihat yang seperti ini. Rupanya ini pula pertanda acara pagi itu dimulai. Perangkat Lunak Pendidikan Dalam kesempatan itu Tzu Chi juga memperkenalkan budaya celengan bambu. "Marilah kita bangun niat baik para siswa dengan menabungkan sedikit uang jajan mereka. Dengan cara ini, selain mengajarkan mereka untuk hidup lebih hemat dan sehat, juga mendidik mereka menggunakan uang jajan dengan cara yang lebih bermanfaat," ujar Agus Rijanto, relawan yang mewakili Tzu Chi memberikan sambutan. Ia memberikan celengan bambu kepada 6 orang siswa dari SD sampai SMA. Sewaktu saya bertanya pada Putri Ratri Nurpalupi, Kelas XI, IPS, salah satu penerima celengan, tampaknya ia tak memahami maksud pemberian celengan. "Yang saya pahami, pihak Tzu Chi mengajarkan pada kita agar rajin menabung untuk masa depan kita," begitu ia justru menjawab. Tapi setelah saya coba menjelaskan, ia pun merespon, "Dengan konsep ini maka ketika kita yang bisa merasakan (bantuan) ini, maka kita ingin orang lain juga dapat merasakan apa yang? kita dapatkan untuk saat ini." Ket : - Agus Rijanto, relawan yang mewakili Tzu Chi menyampaikan bahwa Master Cheng Yen sangat Sambutan dari Idham Samawi cukup menarik. "Salah satu penyebab terpuruknya bangsa kita ini adalah karena kita lupa ngurus sumber daya manusia. Bangsa yang sedemikian kaya ini harus terpuruk pada hari ini karena tidak punya sumber daya manusia yang cerdas, berakhlak mulia, dan berkarakter," tegas Idham dalam sambutannya. Ia menyatakan terima kasih dan sangat senang karena Tzu Chi memilih bantuan bidang pendidikan untuk wilayah Jetis, Bantul ini. Sambutan yang hampir sama, sudah pernah saya dengar dari Idham sewaktu peletakan batu pertama Sekolah Terpadu Jetis, sekitar satu setengah tahun lalu. Perhatiannya yang besar terhadap pendidikan cukup melegakan. Idham sendiri mengaku terkesan dengan Tzu Chi yang tidak menghentikan bantuan ketika sekolah sudah berdiri, tapi masih terus-menerus ada bantuan dan perhatian lanjutan. Menurut Idham, salah satu cara mendidik sumber daya yang berakhlak mulia adalah pelajaran budi pekerti. Sedangkan cara lainnya adalah pelajaran agama. Dalam hal ini, istilah "budi pekerti" menjadikan pelajaran nilai-nilai tidak terkotak-kotak seperti dalam pelajaran agama. Keseimbangan Otak Kanan dan Kiri Ket : - Para siswa siswi Sekolah Terpadu Cinta Kasih Jetis memiliki bakat seni yang tinggi. Selain bermain Cerita Saiful Basri, guru drumband ini cukup mengejutkan. "Kebetulan saya mengajar drumband di 9 sekolahan. Dari 9 sekolah ini, di sini yang terbaik alatnya. Maka dengan alat yang seperti ini akan saya gembleng lagi supaya kemampuan anak-anak menyesuaikan dengan alatnya," katanya pada saya seusai acara penyerahan bantuan. Belajar drumband ternyata dapat memberi banyak manfaat. Para siswa bisa belajar disiplin karena mereka harus bermain dalam satu tim yang mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, latihan drumband juga membuat badan sehat, perasaan senang serta dapat melatih keseimbangan otak kiri dan kanan. Tak heran, drumband menjadi ekstrakurikuler yang paling diminati siswa-siswi SDN Jetis. Saiful bersemangat dan ingin agar tim drumband dari SDN Jetis dapat juga tampil di sekolah-sekolah lainnya. | |
Artikel Terkait
Hidup Sampai Tua, Belajar Sampai Tua
29 April 2011 Minggu 10 April 2011, ada beberapa relawan yang baru pertama kali ikut kegiatan ini. Mereka begitu terharu melihat keadaan Gan En Hu (keluarga penerima bantuan) yang hidup di bawah garis kemiskinan, sekaligus juga merasa sangat bersyukur atas keadaan mereka sendiri saat ini.Terima Kasih Mama
29 Mei 2023Relawan komunitas He Qi Utara 1 bersama relawan Pelestarian Lingkungan (Lao Pu sa) Grisenda berkunjung ke Senior Club Indonesia Pantai Indah Kapuk (PIK) Penjaringan, Jakarta Utara untuk menjalani perayaan Waisak 2023.