Bantuan yang Membawa Perubahan
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Anand Yahya * Relawan Tzu Chi menampilkan gerakan isyarat tangan "Satu Keluarga" di hadapan warga Pademangan Barat, Jakarta Utara yang mengikuti "Sosialisasi Tzu Chi". | Rabu malam, 4 Febuari 2009, ruang pertemuan Tzu Chi yang berada di lantai 6 gedung ITC Mangga Dua, Jakarta mulai didatangi puluhan warga yang berasal dari kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara. Mereka hadir untuk mengikuti acara “Sosialisasi Tzu Chi”. Warga Pademangan Barat ini adalah mereka yang telah menerima bantuan Tzu Chi dalam Program Bebenah Kampung. Sebelum acara dimulai, para peserta dipersilakan untuk menikmati makanan kecil yang tertata rapih dan menarik sebagai jamuan malam dari panita. Di dalam ruangan nampak beberapa warga berbicara akrab dengan para relawan Tzu Chi. |
Sesekali terdengar gelak tawa dan keriangan dari obrolan mereka, bahkan terdengar celotehan dari beberapa ibu-ibu yang mengatakan, “Sekarang mah sudah enak, nggak takut kebanjiran lagi.” Senyum dan rasa senang langsung terpancar dari para relawan Tzu Chi yang saat itu mendengarnya, bahwa usaha mereka telah membuahkan kebahagiaan bagi orang lain. Menjelang pukul 20.00 WIB, acara dimulai dengan terlebih dahulu dibuka dengan ucapan selamat datang yang disampaikan dengan hangat kepada warga yang hadir oleh relawan Tzu Chi yang malam itu bertugas sebagai pembawa acara. Tidak lupa juga disampaikan oleh relawan bahwa para warga yang hadir ini, tidak dianggap sebagai penerima bantuan, tetapi dianggap sebagai orang yang dapat membuat para relawan bersyukur. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Lurah Pademangan Barat, Purnomo. Dalam sambutannya, Purnomo menyatakan terima kasihnya yang besar kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia atas bantuan yang diberikan kepada warganya yang memang sangat membutuhkan. “Program Bebenah Kampung ini dapat dijadikan sebagai proyek percontohan untuk wilayah-wilayah lainnya di Jakarta,” kata Purnomo yang menganggap ini juga merupakan momen yang patut disyukuri dan momen untuk saling membantu dengan sesama. Purnomo juga mengimbau kepada warga untuk mengubah pola hidup mereka agar memiliki pola hidup yang bersih, tertib, aman, hijau, dan religius. “Kalau dahulu tempat yang ditinggali kumuh dan tidak nyaman, maka setelah dibedah (diperbaiki -red) tempat tinggalnya menjadi nyaman. Karena itu sekarang lingkungan tempat tinggalnya harus dijaga dan dirawat,” himbau Purnomo. Ket : - Suryadi, salah seorang relawan Tzu Chi yang bertindak sebagai pembawa acara. Selain dijelaskan tentang Dalam kesempatan itu, Purnomo juga menekankan agar warga selalu meningkatkan kesadaran lingkungan dan hidup selaras dengan alam serta bijak dalam mengelola sampah. Ia menyarankan agar para ibu yang pergi ke pasar untuk membawa tas keranjang dan tidak lagi menggunakan kantong plastik, sehingga dapat mengurangi limbah plastik rumah tangga. Untuk mengurangi limbah rumah tangga, Purnomo juga menganjurkan warga untuk mengolah sampah menjadi kompos, sehingga dapat memberi penghasilan tambahan bagi warga. Tidak lupa Purnomo mengingatkan agar warga dapat berbagi dengan sesama dengan cara menyisihkan sebagian uangnya ke dalam celengan bambu. Karena dengan cara demikian, usaha memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan dapat diteruskan. Purnomo juga mengingatkan kepada para warga, “Kita harus dapat menjadi manusia yang selalu bersyukur, menyayangi dan menghormati.” Tekad untuk Turut Membantu Sesama Ket : - Lurah Pademangan Barat, Purnomo saat sedang memberikan kata sambutan dalam acara Sosialisasi Perasaan bahagia juga dituturkan oleh Roni, Ketua RT 001, RW 04. Meskipun Ketua RT, ia mengatakan jika nasibnya tidaklah jauh berbeda dengan warga-warga lainnya. Setiap musim penghujan, rumahnya selalu dilanda banjir. Roni menuturkan bahwa sebelum mendapat bantuan dari Tzu Chi, ia selalu berdoa agar ada orang yang mau membantu untuk merenovasi rumahnya. “Ternyata doa saya didengar oleh Allah, bantuan itu datang melalui Buddha Tzu Chi,” kata Roni. Kini perasaannya sangat senang karena sekarang rumahnya sudah tidak mengalami kebanjiran. Roni juga melihat adanya perubahan dalam diri warganya setelah menerima bantuan dari Tzu Chi, yakni dengan adanya warga yang membangun kamar mandinya di depan, agar dapat digunakan bagi warga lainnya. Selain itu, ada juga warga yang rela meminjamkan rumahnya untuk digunakan sebagai tempat memandikan jenazah warga yang meninggal dunia, mengingat rumah warga tersebut belum memadai. Karena itulah Roni mengatakan, “Saya dan warga lainnya banyak mengalami perubahan setelah menerima bantuan dari Tzu Chi.” Roni pun menyatakan kesediannya untuk menjalankan program celengan bambu dengan sangat ikhlas. Ket : - Warga dengan antusias mengikuti gerakan isyarat tangan Tzu Chi. (kiri) Acara diakhiri dengan peragaan isyarat tangan yang dibawakan oleh insan Tzu Chi, dan juga diikuti oleh seluruh peserta. Di akhir acara, seluruh warga menyatakan kesediannya membantu Tzu Chi dengan menjadi relawan. Perubahan itu memang telah terjadi dalam diri warga Pademangan Barat. Warga yang semula menjadi penerima bantuan bertekad untuk menjadi bagian dalam keluarga besar Tzu Chi agar dapat meneruskan bantuan kepada sesama yang membutuhkan, sekaligus menjadi orang yang selalu dapat bersyukur. | |
Artikel Terkait
Pendaftaran Kelas Budi Pekerti Medan untuk tahun 2022 telah dibuka
15 Desember 2021Seiring berakhirnya kelas bimbingan budi pekerti Tzu Chi Medan yang jatuh pada 14 November 2021. Kelas bimbingan budi pekerti Tzu Chi Medan membuat acara Gathering.
Semua Demi Mama
14 Maret 2014 Yessa dan ibunya menerima celengan bambu yang diberikan oleh relawan Tzu Chi. menurut Hok Chun melalui celangan bambu inilah kasih yang kecil menjadi besar.Pengenalan Gizi Seimbang untuk Para Ibu di Kutai Barat
27 September 2023Relawan Tzu Chi di Kutai Barat mengenalkan tentang gizi seimbang kepada 70 peserta yang kebanyakan adalah para ibu. Edukasi ini merupakan salah satu cara untuk mencegah stunting pada balita.