Banyak Cara Menuju Jalan Kebajikan
Jurnalis : Novia Ferryani (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Yeremias Yeri, Novia Ferryani (Tzu Chi Singkawang)Secara teratur, relawan dengan petani desa binaan berbaris rapi untuk menuangkan celengan mereka ke wadah yang sudah disiapkan.
Bersumbangsih tidak hanya dengan menyumbangkan sejumlah dana, namun bisa melalui banyak cara. Seperti yang dilakukan oleh relawan dan petani dari desa binaan, mereka tidak hanya menyumbangkan dana, tetapi juga menyumbang sejumlah beras dan benih padi unggul yang mereka tanam sendiri.
Pukul 07.00 pagi itu, Minggu 14 Januari 2018, Kantor Tzu Chi Singkawang sudah ramai dipenuhi relawan. Dengan cuaca yang sedikit kurang mendukung, tidak mengurangi niat dan semangat para relawan melaksanakan acara rutin yang diadakan tiga bulan sekali oleh Tzu Chi Singkawang. Acara tersebut adalah kunjungan kasih dan penungan celengan di tiga desa Binaan yang di dilakukan secara bergilir di tiap desa. Tiga desa ini adalah Desa Salumang, Desa Caokng, dan Desa Bilayuk.
Kali ini kunjungan kasih diadakan di Desa Salumang. Dari arah Singkawang dan
Samalantan, Desa
Salumang merupakan desa yang paling dekat dengan jarak tempuh sekitar 2,5 jam. Berbeda dengan penuangan celengan yang biasanya
dilakukan, tuang celengan di desa binaan tidak
hanya berupa uang atau dana saja,
melainkan ada yang menyumbang beras dan benih padi yang mereka hasilkan sendiri
selaku petani padi konsumsi dan petani
padi untuk benih.
Penuangan beras cinta kasih dari salah satu relawan desa binaan.
Ajung, atas nama Tzu Chi Singkawang, secara simbolis menerima sumbangan benih padi unggul dari petani padi Desa binaan yang saat itu diwakili oleh Donatus.
Semenjak dikenalkan program SMAT ini, warga desa yang umumnya petani, menyambut program yang bertujuan membangkitkan kesadaran untuk memberi ini dengan sangat baik. Acara ini dimulai dengan doa bersama kemudian dilanjutkan beberapa kata sambutan dari kepala Desa Salumang dan dari Wakil Ketua Tzu Chi Singkawang. Di pertengan acara, anak asuh dari desa binaan yang mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Singkawang juga menampilkan isyarat tangan dengan lagu Gan Xie. mereka juga menjelaskan arti dari lagu tersebut kepada relawan dan keluarganya yang ada di sana.
Selesai melihat penampilan isyarat tangan, relawan Tzu Chi Singkawang langsung menuntun para relawan dari desa yang tidak hanya dari Desa Salumang saja, tetapi juga dari Desa Caokng Dan Desa Bilayuk untuk berbaris yang rapi menuju tempat penungan celengan. Penuangan celengan dimulai dengan penuangan celengan Koin dan kemudian penuangan celengan beras serta penyerahan sumbangan bibit padi unggul dari petani yang dilakukan secara simbolis oleh beberapa relawan desa ke beberapa relawan Tzu Chi Singkawang.
“Relawan di sini
menabung dari hasil sisa uang belanja mereka di setiap harinya. Dan untuk yang beras,
sebelum memasak mereka akan mengambil segenggam beras untuk dimasukkan ke dalam
wadah yang telah mereka siapkan untuk menyimpan beras yang akan mereka
sumbangkan nantinya,” ungkap Yustina selaku Kepala Desa Salumang.
Pada akhir acara, relawan dan petani dari desaan binaan diajak untuk membuat sebuah lingkaran besar dan bersama-sama memperagakan isyarat tangan satu keluarga.
Tak lupa relawan Tzu Chi dan petani dari desa binaan berfoto bersama.
Yustina mengungkapkan rasa bahagia dan rasa syukurnya, karena diberikan kesempatan untuk ikut bersumbangsih bagi sesama serta memberikan kesempatan bagi anak-anak mereka untuk melanjutkan sekolah di singkawang.
“Saya sungguh berterima kasih kepada Tzu Chi karena anak anak mereka menjadi lebih sopan kepada orang yang lebih tua. Dan mereka juga bisa Bahasa Mandarin serta belajar isyarat tangan juga. Semoga Tzu chi Singkawang ke depannya semakin berkembang dan relawan dari desa bertambah banyak,” tambahnya.
Sementara itu, untuk benih padi unggul yang disumbangkan dari relawan desa binaan akan disumbangkan kembali kepada petani yang ada di Kota Singkawang untuk meneruskan program pertanian amal ini. Untuk kali ini, petani yang akan mendapatkan bibit unggul ini adalah petani di daerah Pajintan, Singkawang Selatan.
Acara kemudian ditutup dengan isyarat tangan Satu Keluarga yang diperagakan oleh semua relawan yang hadir dengan membentuk sebuah lingkaran besar. Seperti dalam kata perenungan Master Cheng Yen, “Melakukan segala hal harus dimulai dari sebuah tekad, dari sebutir benih yang akan tumbuh menjadi pohon besar”.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Kelas Kata Perenungan Kunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih
13 November 2023Murid Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi cabang Medan Mandala mengunjungi Panti Asuhan Berkat Tangan Kasih pada Minggu, 29 Oktober 2023. Kunjungan kasih ini untuk membina kebersamaan, menumbuhkan rasa syukur dan berbagi.
Berbagi Berkah dengan Anak-anak Binaan
21 Juni 2024Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Medan mengadakan kunjungan kasih ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan. Kunjungan ini sebagai salah satu wujud perhatian dan kepedulian terhadap anak-anak binaan LPKA.
Ada Banyak Pelajaran Yang Bisa Diambil dari Setiap Kunjungan Kasih
07 Februari 2024Hujan yang mengguyur Jakarta pagi itu, tidak menyurutkan niat para relawan Tzu Chi mengunjungi salah satu penerima bantuan Tzu Chi, Ng Sjui Moi (73) di wilayah Jembatan Besi, Jakarta Barat.