Barisan Panjang Penjaga Bumi
Jurnalis : Sutar Soemithra, Femmy, Fotografer : Sutar Soemithra![]() Barisan panjang relawan Tzu Chi siap menjaga kebersihan wilayah Kelapa Gading yang dipadati oleh warga yang menyaksikan "Gading Carnival 2009". | Sabtu sore, 23 Mei 2009, jalan raya di depan Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara ditutup untuk kendaraan umum, tepatnya bagian jalan dari Masjid Raya ke arah bundaran La Piazza, sedangkan arah sebaliknya tetap dibuka. Pagar besi berwarna hitam setinggi dada orang dewasa dipasang berjejer di kiri kanan jalan. Sebuah panggung berdiri di dekat bundaran sehingga jalan yang dipergunakan untuk panggung tersebut terpaksa ditutup juga, begitu pula dengan sejumlah jalan lain ke arah bundaran. |
Ketika panitia acara ”Gading Carnival 2009” sedang sibuk mempersiapkan acara karnaval, relawan Tzu Chi pun tidak ketinggalan ikut sibuk, meski Tzu Chi tidak ikut mengisi acara. Karnaval tersebut diadakan sebagai penutupan Jakarta Food and Fashion Festival 2009 yang berlangsung tanggal 13 - 23 Mei 2009 di Mal Kelapa Gading. Sekitar 90 relawan sejak sekitar pukul 16.00 telah berkumpul di Jing-Si Books & Café yang berada di Mal Kelapa Gading III. Mereka berbagi tugas. “Tugas kita memastikan semua bersih,” pesan Lim Ji Shou, relawan Tzu Chi. Tzu Chi hari itu bukan ikut mengisi acara, melainkan mensosialisasikan pelestarian lingkungan dengan tindakan nyata kepada warga Kelapa Gading dan sekitarnya yang menonton karnaval. Tugas utama mereka adalah memungut sampah di lokasi karnaval yang mungkin saja dibuang secara sembarangan oleh warga ketika menonton karnaval. “Tujuan hari ini juga sama, mensosialisasikan pelestarian lingkungan. Basically kita tidak pakai mulut jelasin, tujuan utama sosialisasi by action,” Ji Shou menjelaskan. ![]() ![]() Ket : - Di tengah sebuah pusat perbelanjaan di Kelapa Gading, barisan relawan Tzu Chi yang berbaris rapi dengan Tidak Malu Barisan relawan berjalan keluar mal menuju jogging track di dekat bundaran La Piazza. Di sana, beberapa relawan Tzu Chi yang lain telah menunggu. Relawan dibagi menjadi 12 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang. Mereka dibagikan sarung tangan, air minum botol, dan kantong plastik sampah, karena sosialisasi kali ini bertujuan agar masyarakat lebih tahu tentang Tzu Chi dan mengetahui bahwa Tzu Chi memiliki misi pelestarian lingkungan. Karena itu semua relawan harus menggunakan topi dan rompi Tzu Chi. ![]() ![]() Ket : - Relawan dibagi dalam beberapa kelompok di beberapa titik yang terdiri dari 2 orang. Mereka memungut Kesadaran Menjaga Kebersihan Lisa Winata Lie, seorang anggota Tzu Ching, bertugas di bagian tong sampah dan tugasnya adalah membuka tong sampah dan memasukkan sampah sesuai dengan jenisnya. Pada hari itu sampah kebanyakan adalah sampah plastik. Ia baru pertama kali ikut kegiatan Tzu Chi, namun jika ada kegiatan Tzu Chi lagi, ia ingin sekali ikut karena ia sangat tertarik untuk lebih mengenal Tzu Chi. ![]() ![]() Ket : - Berbagai atraksi budaya dengan kostum yang beraneka ragam dan berwarna-warni mewarnai karnaval yang Relawan berdiri di depan warga yang berjejer di luar pagar. Sama sekali tidak ada rasa malu di wajah para relawan Tzu Chi walaupun mereka sepintas tak ubahnya petugas kebersihan. “Nggak malu, kan ramai. Kalo sendiri, malu,” ujar Regina, mahasiswa Universitas Tarumanagara yakin. Warga yang ia temui juga kebanyakan telah mengerti arti menjaga kebersihan sehingga sering memasukkan sendiri sampahnya ke dalam kantong yang ia sediakan. Menurut Lim Ji Shou, Tzu Chi telah 2 tahun mensosialisasikan pelestarian lingkungan di wilayah Kelapa Gading, dan sejauh ini kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan terus bertambah. | |
Artikel Terkait
![Indahnya Cinta Kasih Tzu Chi, Cinta Kasih Universal](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/206Dumai_1_edt.jpg)
Indahnya Cinta Kasih Tzu Chi, Cinta Kasih Universal
23 Maret 2023Tzu Chi Pekanbaru terus menebar cinta kasih di kota Dumai lewat misi amal, misi kesehatan dan misi pelestarian lingkungan. Berbagai kegiatan telah dilakukan sebagai wujud nyata berbagi kasih dengan sesama dan lingkungan.
![Waisak 2017: Memaknai Waisak, Membangkitkan Welas Asih](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/239yl140517-foto-kecil.jpg)
Waisak 2017: Memaknai Waisak, Membangkitkan Welas Asih
22 Mei 2017Ribuan orang memadati Jiang Jing Tang, Lt. 4 Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk Jakarta untuk mengikuti prosesi pemandian Rupang Buddha membentuk formasi barisan genderang dan genta. Ritual Hari Waisak yang dirangkai dengan peringatan Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia ini digelar selama dua sesi (pagi dan sore) pada tanggal 14 Mei 2017.
![Pemberian Buku Pelajaran Untuk Siswa SD Eka Tjipta](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/42120181212-Mase_1.jpg)
Pemberian Buku Pelajaran Untuk Siswa SD Eka Tjipta
16 Januari 2019Sebagai bentuk dukungan terhadap kualitas pendidikan di lingkungan sekitar Sungai Cantung dan Bukit Kapur, para relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Selatan (Kalsel) 2 membagikan buku sekolah untuk siswa-siswi SD Eka Cipta Cantung dan Bukit Kapur.