Barisan Tzu Chi Indonesia Dalam Indonesia Philantropy Festival 2016

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
Barisan Tzu Chi Indonesia Dalam Indonesia Philantropy Festival 2016

Menteri Sosial Dra. Khofifah Indar Parawansa, membuka Indonesia Philantropy Festival 2016 dengan simbolisasi pemecahan celengan.

Indonesia Philantropy Festival 2016 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan yang diadakan sejak tanggal 6 – 9 Oktober 2016. Kegiatan yang menjadi wadah berkumpulnya organisasi-organisasi sosial di Indonesia ini resmi dibuka oleh Menteri Sosial, Dra. Khofifah Indar Parawansa pada hari Jumat, 7 Oktober 2016.

Kegiatan Indonesia Philantrophy Festival 2016 ini ini merupakan festival filantropi terbesar di Indonesia yang mengumpulkan berbagai LSM, NGO, dan berbagai organisasi yang bergerak dalam bidang sosial serta kemanusiaan. Dalam sambutannya, Mentri Sosial mengutarakan tentang pentingnya diadakannya kegiatan filantropi bersekala besar di Indonesia. “Kementrian Sosial RI lebih banyak menyiapkan pemetaannya, karena Indonesia Filantropi ini akan menjadi mediator dari filantropi nasional dan global,” ungkap Khofifah.

Acara Indonesia Philantrophy Festival 2016 resmi dibuka dengan pemecahan celengan yang dilakukan oleh Menteri Sosial sebagai simbol pengumpulan dana yang akan disebarkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro yang ikut andil dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan para filantrop yang bernaung di bawah lembaga Filantropi Indonesia. 

Barisan Tzu Chi Indonesia Dalam Indonesia Philantropy Festival 2016

Booth Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam Indonesia Philantrophy Festival 2016

Filantropi Indonesia sendiri adalah lembaga nirlaba yang dibentuk oleh individu atau kelompok yang peduli dan ingin berbagi kepada sesama. Lembaga ini bertujuan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang salah satunya mendorong upaya pengentasan kemiskinan 2030.

Acara yang digelar dua tahun sekali ini berisi pameran, konferensi, talk show dan forum kemitraan serta field trip ke beberapa proyek Filantropi Indonesia. Terdapat lebih dari 100 booth aksi kemanusiaan yang dipamerkan di Festival Filantropi Indonesia ini, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan DAAI TV.

Apresiasi Masyarakat Terhadap Tzu Chi

Barisan Tzu Chi Indonesia Dalam Indonesia Philantropy Festival 2016

Agni Pratama, berdiskusi dengan staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tentang pembuatan selimut dengan bahan dasar daur ulang sampah plastik.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang mengikuti kegiatan Indonesia Philantrophy Festival 2016 mendapatkan respon yang baik dari para pengunjung dan beberapa organisasi yang bergerak dalam kegiatan sosial yang ikut andil dalam kegiatan ini. Kehadiran booth Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan produk celengan bambu dan produk daur ulang banyak diminati di festival ini.

Salah satu pengunjung Indonesia Philantropy Festival 2016 Agni Pratama (41) mengungkapkan ketertarikannya dengan beberapa program Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia  terutama dalam pelestarian lingkungan. “Pengolahan sampah Yayasan Buddha Tzu Chi sangat bagus nilainya dari sisi ekologi, mengurangi dampak negatif dari sampah, serta mengubah sampah menjadi sesuatu yang sangat berguna dan bertanggung jawab,” ungkap Direktur Mercy Corps Indonesia tersebut.

Barisan Tzu Chi Indonesia Dalam Indonesia Philantropy Festival 2016

Rosa Mariany (baju merah putih) dan Dita Ayu Permatasari (berhijab) mendengarkan penjelasan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia sambil Membaca Buletin Tzu Chi.

Bentuk apresiasi para pengunjung juga terlihat dari antusias dengan visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Rosa Mariany (36), dari Oxfam. “Sangat menarik, nama yayasannya membawa nama agama tetapi dalam penyebarannya tidak ada intensi ke agama, benar-benar murni untuk kemanusiaan,” ungkapnya. Ia juga menambahkan kegiatan Indonesia Philantropy Festival 2016 ini sangat penting untuk menyosialisasikan tentang filantropi, karena orang-orang harus mengerti pekerjaan-pekerjaan organisasi kemanusiaan yang ada di Indonesia.

Hal serupa juga diungkapkan salah satu pengunjung Indonesia Philantropy Festival 2016, Dita Ayu Permatasari (25) yang baru mengetahui Yayasan Buddha Tzu Chi dari festival ini. Ia tertarik dengan salah satu program Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yaitu celengan Bambu. “Dengan adanya celengan ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia benar-benar mengajarkan niat baik berasal dari sesuatu yang kecil,” tutupnya. 


Artikel Terkait

Melestarikan Keindahan Aula Jing Si

Melestarikan Keindahan Aula Jing Si

03 Mei 2016
Pada tanggal 24 April 2016 diadakan gathering anak asuh beasiswa Tzu Chi di aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan ini diikuti olah 120 orang anak asuh yang sedang menepuh pendidikan di akademi atau universitas.
Harapan di Hari Jadi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

Harapan di Hari Jadi Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

10 Juni 2016

Minggu, 05 Juni 2016, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merayakan ulang tahunnya yang ke-5 sejak diresmikan pada tahun 2011.

Mengenal Ajaran Kehidupan

Mengenal Ajaran Kehidupan

11 April 2016 Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Bali mengadakan bedah buku The Power of The Heart karya Master Cheng Yen pada tanggal 03 April 2016. Buku ini berisi tentang cerita-cerita inspiratif agar pembacanya lebih mudah mengaitkan dengan pengalaman-pengalaman pribadinya.
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -