Bazaar Vegetarian: Bervegetaris Melindungi Bumi dan Kehidupan

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan)

Suasana bazaar vegetarian Tzu Chi yang sedari pagi ramai dikunjungi pembeli. Pengunjung menyambut baik bazaar ini.

Setiap tahun insan Tzu Chi memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah dengan sukacita dan khidmat. Adapun selama ini, masyarakat awam Tionghoa kerap salah mengartikan bulan tujuh lunar (penanggalan bulan) sebagai bulan hantu dan penuh ketidakberuntungan. Padahal berdasarkan ajaran Buddhisme, bulan tujuh lunar justru merupakan bulan yang penuh sukacita, penuh syukur dan penuh berkah. Alasannya, pada bulan ini tepatnya hari ke-15, Buddha sangat bersukacita menyaksikan murid-murid-Nya memperoleh pencapaian setelah melatih diri selama berbulan-bulan dan mendengar setiap orang berbagi pemahaman mereka.

Umat Buddha seyogianya bersukacita dan bersyukur di Bulan Tujuh Penuh Berkah, seperti yang dirasakan para relawan Tzu Chi Medan di komunitas He Qi Jati Hu Ai Mandala. Bulan Tujuh Penuh Berkah tahun ini dimaknai dengan mengadakan Mini Bazaar Vegetarian pada Minggu, 10 September 2023, di Kompleks Asia Mega Mas Blok J, simpang Jl. Asia, Kelurahan Sukaramai II, Kecamatan Medan Area. Mengusung tema “Dengan bervegetaris melindungi bumi, melindungi kehidupan”, kegiatan ini diikuti oleh 39 relawan. 

Melinda (kiri) dan Ferry (kanan) menjelaskan tentang kue-kue yang dijual di bazaar vegetarian kepada para pembeli.

Menu yang tersedia tentu saja vegan dan sangat beragam dengan harga yang terjangkau, seperti nasi goreng, nasi lemak, nasi bakar, lontong sayur, bubur ketan hitam, beragam kue-kue tradisional, buah-buahan, rujak buah, kembang tahu, juga puding buah. Ada juga berbagai minuman segar yaitu markisa asli, teh krisan, bunga telang, lemon tea, liang teh, luo han guo dan bandrek.

Koordinator kegiatan, Ju Fang, mengatakan ide awal diadakannya bazaar vegetarian ini adalah dalam rangka memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah yang merupakan bulan bersukacita dan bersyukur bagi umat Buddha, melakukan kebajikan dan memberikan persembahan bagi leluhur. Ju Fang menambahkan, “Selain itu, sebagai realisasi amanat Master Cheng Yen kepada semua insan Tzu Chi dan ajakan kepada masyarakat untuk bervegetaris. Dengan bervegetaris dapat melindungi bumi dan kehidupan.” Lebih lanjut, Ju Fang mengungkapkan bahwa diadakannya bazaar vegetarian juga untuk memperkenalkan makanan vegan sehari-hari dan mengajak masyarakat hidup bervegetaris sebagai satu cara melestarikan lingkungan dan melindungi bumi. Hasil penjualan dari bazaar ini seluruhnya didonasikan untuk pembangunan Depo Pelestarian Lingkungan di Binjai. 

Selain makanan, juga ada minuman segar. Seorang pengunjung membeli beberapa botol minuman.

Pagi-pagi sekitar pukul 6, relawan panitia telah berada di lokasi bazaar mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, mulai dari membersihkan dan merapikan lingkungan sekitar, memasang dan mendirikan tenda, menyusun meja dan kursi, menata makanan dan minuman di atas meja. Relawan juga menyiapkan pojok TIMA dan pendaftaran calon relawan bagi pengunjung yang berminat untuk bergabung dengan Tzu Chi. Hal yang membedakan bazaar ini dengan bazaar vegetarian lain pada umumnya adalah semua menu dalam bazaar ini merupakan buatan relawan sendiri dengan cinta kasih dan hati yang gembira. Cita rasa yang dihasilkan tidak kalah dengan makanan nonvegetarian.

Sekitar pukul 7, para pengunjung mulai berdatangan dan memadati stand-stand makanan. Sebagian pengunjung adalah warga penghuni kompleks, sebagian lagi dari luar kompleks yang sedang mencari sarapan pagi. Mereka diladeni oleh relawan dengan antusias dan sepenuh hati. Cuaca panas tidak menyurutkan semangat relawan dalam melayani pembeli yang semakin ramai berdatangan. Para relawan dengan cekatan memperkenalkan makanan vegan dan minuman yang dijual serta menjelaskan sekilas bahan-bahan yang digunakan dan manfaatnya kepada para pembeli.

Pengunjung mendapat kesempatan memeriksa tekanan darah dan kadar gula darah secara gratis di pojok TIMA. Pengunjung juga dapat berkonsultasi mengenai masalah-masalah kesehatan.

Usai membeli makanan dan minuman, pengunjung mendapat fasilitas pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah secara gratis oleh dokter TIMA di pojok TIMA. Pengunjung juga dapat berkonsultasi mengenai masalah kesehatan dan hal-hal umum lainnya. Beberapa pengunjung yang lain terkesan dengan kegiatan Tzu Chi dan keramahan relawan sehingga mendaftarkan diri untuk menjadi calon relawan dengan dilayani oleh Suparto, relawan Tzu Chi.

Kesan Pengunjung
Bazaar vegetarian ini disambut dengan baik dan antusias ole masyarakat sekitar kompleks. Para pengunjung merasa terkesan dari segi keramahan pelayanan relawan, makanan dan minuman yang dijual, harga yang terjangkau dan makna serta tujuan diadakannya kegiatan ini. Salah satunya Jennifer (16), warga Jl. A. R. Hakim Gg. Sepakat. Pagi itu Jennifer bersama temannya, Maximillian (17), sedang mencari sarapan pagi di Kompks Asia Mega Mas. Ketika melihat stan Tzu Chi, tanpa pikir panjang mereka langsung menghampiri dan membeli beberapa makanan dan minuman.

Jennifer dan Maximilian memilih makanan dan minuman dengan antusias.

Menurut Jennifer, bazaar vegetarian seperti ini sangat bagus, pelayanan relawan yang friendly, makanan yang dijual semuanya menyehatkan dan tidak kalah enak dengan makanan nonvegan, minumannya juga segar. “Saya terkesan dengan tujuan diadakannya bazaar vegetarian ini dan hasil penjualannya sepenuhnya adalah untuk amal. Melalui bazaar ini, pengunjung lebih mengenal makanan vegan dan mengetahui bahwa makanan vegan lebih sehat. Dengan mengonsumsi makanan vegan, pembeli telah ikut bersumbangsih dalam melindungi bumi dan menjaga lingkungan.”

Hal yang sama dirasakan Maximillian, teman Jennifer. “Kami tahu kegiatan yang diadakan Tzu Chi selalu mengandung makna dan tujuan yang baik. Melihat stand bazaar Tzu Chi, kami pun tanpa ragu langsung datang berkunjung. Makanan yang dijual meskipun vegan, rasanya seenak makanan nonvegan dan lebih sehat,” tutur Maximillian. Ia terkesan dengan penjelasan bahwa hasil penjualan 100% untuk pembangunan depo di Binjai. “Dengan membeli makanan dari bazaar berarti telah ikut berbuat amal,” kata Maximillian.

Pengunjung yang terkesan dengan kegiatan Tzu Chi mendaftarkan diri sebagai calon relawan dengan dipandu oleh relawan.      

Bazaar vegetarian berlangsung hingga pukul 11. Berkat kerjasama relawan panitia dan antusiasme para pengunjung yang tinggi, bazaar berjalan lancar dan berakhir baik dengan hasil yang sangat memuaskan. Sumida selaku Ketua Hu Ai Mandala menyampaikan apresiasinya atas kerja keras relawan panitia dan partisipasi relawan peserta. “Gan en (ungkapan syukur dari hati yang paling dalam) Shixiong Shijie semuanya yang telah bersumbangsih dan berpartisipasi dalam bazaar vegetarian hari ini. Semoga selalu penuh berkah di Bulan Tujuh Penuh Berkah ini,” tutup Sumida.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bazar Vegetarian: Bersumbangsih dengan Sukacita

Bazar Vegetarian: Bersumbangsih dengan Sukacita

23 Juni 2015 Bing Ai hanya memiliki 3 kata pusaka yang memotivasinya hingga bisa begitu bersemangat melakukan kegiatan Tzu Chi. Kata tersebut adalah Hua Hi Cue yang berarti bersumbangsih dengan sukacita.
Bazar Vegetarian: Kekuatan Bersama

Bazar Vegetarian: Kekuatan Bersama

03 Juli 2013 Berbagai sosialisasi vegetarian dan pelestarian lingkungan terus dilakukan beberapa tahun ini. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan Vegetarian Food Festival pada hari Minggu, 30 Juni 2013 di Basement Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk Jakarta.
Ramainya Bazar Vegetarian di Lippo Plaza Ekalokasari

Ramainya Bazar Vegetarian di Lippo Plaza Ekalokasari

27 Agustus 2018

Indonesia memiliki begitu banyak sajian kuliner dengan menu vegetaris yang lezat. Sebut saja siomai, nasi langgi, nasi liwet, laksa Bogor, buras oncom, dan masih banyak lagi. Menu-menu tersebut adalah sekian dari menu yang tersaji di bazar vegetarian yang diinisiasi relawan Tzu Chi di Bogor, kemarin, Minggu 26 Agustus 2018.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -