Bazar Amal di Pademangan

Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
 
 

foto
Sama halnya dengan beras, stan minyak goreng juga banyak diminati oleh para ibu. Kedua jenis barang ini habis terjual.

Harga barang – barang yang melonjak setiap menjelang lebaran tampaknya selalu terjadi setiap tahunnya. Kenaikan harga ini apakah karena meningkatnya permintaan sesuai hukum ekonomi tidak kita bahas di sini. Melihat fenomena ini, Yopie Budiyanto Shixiong selaku koordinator Tzu Chi komunitas Pademangan mengajukan usul kepada Yayasan Buddha Tzu Chi melalui  ketua He Qi Pusat untuk mengadakan semacam bazar pasar murah di wilayah Pademangan Barat dan ternyata usul Yopie Shixiong mendapat sambutan yang baik dari pihak yayasan.

Yopie Budiyanto Shixiongpun segara mengadakan berbagai persiapan untuk mengadakan bazar pasar murah setelah mendapat lampu hijau dari pihak yayasan. Halaman kantor kecamatan Pademangan menjadi pilihan lokasi kegiatan,  sedang waktu pelaksanaan pun ditetapkan hari Sabtu tanggal 27 Juli 2013 dimulai pukul 08.00 – 17.00. Ia pun memilih barang –barang yang akan disediakan pada bazar pasar murah yaitu beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, beberapa macam minuman kaleng, sepatu, tikar dan pakaian bekas yang masih sangat layak pakai. Barang- barang yang dijual di bazar ini semua merupakan sumbangan dari donatur kepada yayasan. Hargapun ditetapkan lebih murah dari harga pasar bahkan untuk pakaian bekas layak pakai tidak ditentukan harganya, pengunjung yang berminat diminta membayar dengan ‘cinta kasih’ yaitu dengan memasukkan uang se-relanya ke dalam kotak dana. “Jadi kita membantu mereka sekaligus juga mengajak mereka untuk turut bersumbangsih,” ujar Yopie Budiyanto Shixiong yang bertindak juga sebagai koordinator kegiatan ini. Mekanisme penjualan untuk beras dan minyak goreng hanya diperuntukkan kepada warga yang membawa undangan (warga penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi) dan para relawan Tzu Chi.

Tak Ada Kata Lelah Untuk Berbuat Kebajikan
Yenny Christiani, seorang relawan abu putih dari komunitas Tzu Chi Pademangan melewati hari – hari dari minggu keempat bulan Juli 2013 dengan menjalankan berbagai kegiatan Tzu Chi yang sangat padat. Beberapa kali dalam minggu tersebut ia pergi ke aula Jing Si untuk ikut memillah baju, membersihkan sepatu-sepatu yang meski baru tetapi berdebu yang akan dibawa ke bazar. Pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2013,  Yenny masih sempat bertugas piket di kantor He Qi pusat yang terletak di ITC Mangga Dua. Setiap hari Kamis ia memang bertugas piket dan di  samping piket, Yenny Shijie juga mengajarkan pembuatan kerajinan tangan dari bahan bekas pembungkus kopi / minuman instan untuk diubah menjadi berbagai kreasi tas, dsb.

foto  foto

Keterangan :

  • Suasana bazar pada hari Sabtu tgl. 27 Juli 2013 yang berlangsung di halaman kantor kecamatan Pademangan (kiri).
  • Stan pakaian bekas layak pakai (yang sudah dipilah terlebih dahulu oleh para relawan) banyak diminati oleh pengunjung. Pengunjung bebas memilih pakaian yang disuka dan hanya diminta memasukkan dana “cinta kasih” seleranya ke kotak dana yang tersedia (kanan).

Pada hari Jumat hingga Sabtu pagi sebelum ke lokasi bazar, Yenny masih meluangkan waktu untuk membagikan kupon undangan kepada warga penerima bantuan program bebenah kampung Tzu Chi untuk hadir di bazar pada hari Sabtu dan acara berbuka puasa bersama pada hari Minggu. Yenny Shijie juga turut membantu tugas logistik mengangkat barang-barang yang datang dari yayasan, turut membantu mendirikan tenda, menyusun bangku meja di dua lokasi, yaitu lokasi bazar dan lokasi berbuka puasa bersama. Dengan demikian banyaknya kegiatan Tzu Chi apakah Yenny Shijie yang adalah seorang ibu dari tiga orang anak ini melupakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga ? Apakah Yenny Shijie tidak merasa lelah ? Ketika dua pertanyaan tersebut diajukan kepada Yenny Shijie, ia menjawab sambil tersenyum bahwa dia tidak merasa lelah bahkan kebahagian meliputi jiwanya. Meskipun aktif berkegiatan di Tzu Chi ternyata Yenny Shijie pandai mengatur waktunya. Setiap pagi dia masih sempat menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dan memasak untuk seluruh anggota keluarganya bahkan ia juga masih sempat mengurus usaha yang dijalankan di rumah. Mendengar penuturan dan melihat sendiri kegiatan Yenny Shijie, penulis merasakan bahwa Yenny Shijie sungguh seorang relawan Tzu Chi yang baik.

Bazar Pasar Murah
Pada pukul 16.00 lewat, 1000 kantung beras @ 5 kg dan 840 kemasan minyak goreng @ 1 liter telah terjual habis. Beberapa pengunjung ketika ditanya mengenai kesannya, hampir semuanya menyatakan hal yang senada bahwa bazar ini sangat bermanfaat bagi mereka. Pakaian bekasnya pun masih bagus-bagus kata mereka, bisa bebas memilih dan bayar se-relanya dengan dana “cinta kasih” ke dalam kotak yang telah disediakan.

foto

Keterangan :

  • Yenny Christiani Shijie (tengah) pada hari bazar bertugas sebagai kasir, mengikuti kegiatan bazar sejak dari persiapan, pembagian undangan, pemasangan tenda, penyusunan meja hingga penerimaan barang dan pembersihan lokasi pasca bazar.

Marwati, warga RT 03 / RW 010 datang bersama Ani tetangganya masing – masing membeli beras, minyak goreng dan minuman kaleng menyatakan rasa gembira dapat membeli bahan-bahan yang mereka butuhkan untuk persiapan lebaran. Suwarni, warga RT 07 / RW 04 dengan mengenakan rompi relawan turut memilih pakaian yang dibutuhkannya. Suwarni mengatakan bahwa setelah memilih pakaian maka ia akan konsentrasi membantu bazar ini.

Sekitar pukul 17.00, para relawan pun selesai membersihkan lokasi bazar dan sebagian menuju ke tempat lainnya yaitu di GOR Lantamal III di jalan Gunung Sahari Raya untuk mempersiapkan lokasi acara buka puasa bersama keesokan harinya. Relawan memanfaatkan waktunya untuk melakukan berbagai kegiatan bersama masyarakat, karena Master Cheng Yen juga berpesan bahwa, “Daripada melewati satu hari dengan sia-sia, lebih baik menggunakan satu detik untuk hal yang bermanfaat.”

  
 

Artikel Terkait

Waisak dan Semangat Rela Berkorban

Waisak dan Semangat Rela Berkorban

16 Mei 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sukses menggelar perayaan Hari Waisak di halaman rumah seorang relawan.

 


Kasih Ibu Tiada Batasnya

Kasih Ibu Tiada Batasnya

08 Juli 2015

Minggu pagi, 24 Mei 2015 terdengar alunan lagu “Lukisan Anak Kambing Berlutut”.  Pagi yang spesial karena sebanyak 95 relawan berkumpul di Aula lantai 2 SMK Sekolah Cinta Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka berkumpul pada acara Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) yang bertema  “Hari Ibu”.

Kebahagiaan Membantu Sesama

Kebahagiaan Membantu Sesama

16 Maret 2015

“Kita berpikir bagaimana caranya kita untuk menggalang Bodhisatwa sebanyak mungkin. Maka itu, kita ingat bahwa di daerah Batu Aji ini belum pernah diadakan kegiatan donor darah. Maka kali ini merupakan kesempatannya buat kami dan sangat berbahagia kami telah bisa melakukan donor darah di Sentosa Perdana Plaza yang berada di Batu Aji ini,” tutur Hasan yang menjadi koordinator kegiatan donor darah ini dan sekaligus merupakan pemilik Sentosa Perdana Plaza.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -