Bazar Amal Tzu Chi

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 

fotoBazar Amal yang diadakan oleh Tzu Chi Wilayah He Qi Barat di Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tidak pernah sepi dipadati pengunjung yang ingin mendapatkan barang-barang murah, tapi berkualitas baik.

”Hanya sepuluh ribu rupiah, selain murah Anda juga ikut beramal,” ucap salah satu relawan Tzu Chi dalam kegiatan bazar amal di Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kalimat itulah yang menarik perhatian Maruba Hutabarat dan keluarga saat berjalan di area sekitar bazar. “Awalnya saya sempat binggung, kenapa stan yang menjual barang bekas dan sisa ekspor itu ramai sekali dipadati pengunjung, ternyata setelah mendekat saya baru tahu kalau Yayasan Buddha Tzu Chi yang mengadakan bazar ini,” ucap Maruba. Tzu Chi memang sudah tidak asing lagi bagi Maruba. Ia mengaku sudah sering melihat kegiatan sosial yang diadakan Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV.

 

“Tidak hanya di tv, waktu daerah rumah kami banjir (Dadap -red), Tzu Chi juga mengadakan pembagian beras bagi para korban banjir. Namun baru sekarang saya bertemu langsung dengan para relawan Tzu Chi,” tutur Maruba dengan antusias.

Belanja Sambil Beramal

Maruba menambahkan, kegiatan bazar yang dilakukan oleh Tzu Chi menjelang hari raya Idul Fitri sangat membantu masyarakat yang memiliki dana terbatas untuk bisa membeli barang-barang layak pakai dengan harga yang terjangkau. ”Sambil memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri, mereka juga bisa beramal,” tambah Maruba.

Selain membeli beberapa pakaian, Maruba yang ditemani oleh istri dan buah hatinya ini juga menyisihkan sedikit uang untuk disumbangkan. Ketika ditanya mengapa ia mau berdana, dengan senyum Maruba menjawab, ”Selama kita masih mampu berbuat sesuatu untuk orang lain, baik itu melalui materi ataupun tenaga, mengapa kita tidak buat itu. Saya juga seorang ”pelayan” di sebuah gereja, dan tidak jauh berbeda dengan yayasan ini, kami juga ingin menyebarkan cinta kasih di seluruh bumi.”

 

foto  foto

Ket : -Selain berbelanja, para pengunjung juga bisa langsung berdana untuk pembangunan Aula Jing Si. (kiri)
       -Beberapa relawan baru juga terlihat antusias melayani para pengunjung. Selain menggalang dana,          kegiatan kali ini juga digunakan sebagai ajang sosialisasi antar relawan Tzu Chi.  (kanan)

Bazar yang diadakan pada Minggu, 30 Agustus 2009 ini merupakan rangkaian agenda Tzu Chi di wilayah He Qi Barat dalam program penggalangan dana pembangunan Aula Jing Si. ”Ini adalah minggu ke-3 kami mengadakan bazar,” ucap Irawati, salah satu kordinator bazar. Selama bazar berlangsung, 9 Agustus - 6 September 2009, semua Xie Li  di He Qi Barat mendapat giliran untuk turut serta dalam pelaksanaan bazar. ”Tidak hanya sekadar program penggalangan dana, kami pun menggunakan momen ini sebagai salah satu sarana sosialisasi relawan baru,” ungkap Irawati. Hal ini terlihat dari banyaknya relawan baru yang bertugas dalam pelaksanaan bazar yang mencapai hampir 80% dari jumlah relawan. ”Lebih kurang 80% dari jumlah relawan yang bertugas (15 orang -red), adalah relawan baru. Jadi ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk saling mengenal satu dengan yang lain,” tambah Irawati.

”Jangan pernah meremehkan kebajikan kecil yang engkau lakukan. Hal ini juga ingin ditanamkan oleh para relawan Tzu Chi dalam kegiatan bazar yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu tersebut. ”Kami selalu memberitahukan kepada para pembeli, bahwa dengan membeli barang-barang di bazar ini, mereka tengah beramal dalam kegiatan pembangunan Aula Jing Si Tang. Jadi mereka tidak perlu memiliki uang yang banyak untuk bersumbangsih, tapi dengan dana yang sedikit mereka juga bisa berbuat kebajikan,” tutur Irawati.

 

foto  foto

Ket : - Menjelang hari raya Idul Fitri, para pengunjung sangat antusias berburu pakaian di Bazar Amal Tzu Chi. (kiri)
          - Bazar yang dilakukan sejak 9 Agustus - 6 September 2009 ini berhasil mengumpulkan dana sekitar 8-10             juta di setiap kegiatan. (kanan)

Simpati dari Banyak Orang

Cinta kasih dan ketulusan yang diperlihatkan para relawan Tzu Chi dalam melakukan penggalangan dana mendapat simpati dan dukungan dari banyak pihak. Hal ini terlihat dari dibebaskannya biaya sewa gedung tempat mereka menyelenggarakan kegiatan, maupun kemudahan dalam memperoleh barang-barang untuk bazar. Setiap harinya, dana yang berhasil diperoleh dari bazar penjualan pakaian bekas dan sisa ekspor ini mencapai lebih kurang 10 juta rupiah. ”Barang-barang ini kami peroleh dari beberapa relawan yang memiliki usaha konveksi, maupun mereka yang memiliki akses ke Tanah Abang. Setiap hari kami buka sejak pukul 11.00 siang hingga 20.00 malam, dan menghabiskan lebih kurang 10 boks pakaian untuk dijual,” jelas Irawati.

Cinta kasih dan ketulusan yang diperlihatkan para relawan Tzu Chi dalam melakukan penggalangan dana mendapat simpati dan dukungan dari banyak pihak. Hal ini terlihat dari dibebaskannya biaya sewa gedung tempat mereka menyelenggarakan kegiatan, maupun kemudahan dalam memperoleh barang-barang untuk bazar. Setiap harinya, dana yang berhasil diperoleh dari bazar penjualan pakaian bekas dan sisa ekspor ini mencapai lebih kurang 10 juta rupiah. ”Barang-barang ini kami peroleh dari beberapa relawan yang memiliki usaha konveksi, maupun mereka yang memiliki akses ke Tanah Abang. Setiap hari kami buka sejak pukul 11.00 siang hingga 20.00 malam, dan menghabiskan lebih kurang 10 boks pakaian untuk dijual,” jelas Irawati.

Semangat para relawan Tzu Chi dalam penggalangan dana tersebut juga menarik perhatian dari para pengunjung bazar. Selain berbelanja, beberapa pengunjung yang datang pun mengaku tertarik untuk lebih mengenal Tzu Chi dan bersedia untuk turut serta menjadi relawan. ”Ada beberapa pengunjung yang tertarik dengan Tzu Chi, dan mereka juga langsung menawarkan diri untuk menjadi relawan,” tambah Irawati sambil tersenyum senang. 

 
 

Artikel Terkait

Kasih Ibu Tak Terbalaskan

Kasih Ibu Tak Terbalaskan

30 Desember 2009
Kasih ibu memang sepanjang masa dan tak pernah lekang oleh waktu. Apa yang diperjuangkan oleh Fie Lan sebagai orangtua merupakan bukti kasih sayang ibu yang penuh pengorbanan terhadap anaknya.
Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Pembabaran Dharma Melalui Bahasa Isyarat Tangan

28 Januari 2018
Sebanyak 96 relawan membawakan isyarat tangan Sutra Makna Tanpa Batas di hadapan para tamu pada Pemberkahan Akhir Tahun 2017 Tzu Chi Indonesia, Minggu, 28 Januari 2018. Sutra Makna Tanpa Batas selama ini menjadi pedoman Master Cheng Yen dalam memberikan arah kepada murid-muridnya.
Dilantiknya Generasi Muda Penerus Tzu Chi di Bandung

Dilantiknya Generasi Muda Penerus Tzu Chi di Bandung

07 Oktober 2022

Sebanyak 11 mahasiswa dari berbagai kampus di Bandung dilantik menjadi barisan Tzu Ching pada 2 Oktober 2022. Pelantikan ini menandakan semangat untuk menebar cinta kasih di kalangan generasi muda terus dilakukan.

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -