Bazar Amal Tzu Chi
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika UshaBazar Amal yang diadakan oleh Tzu Chi Wilayah He Qi Barat di Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat tidak pernah sepi dipadati pengunjung yang ingin mendapatkan barang-barang murah, tapi berkualitas baik. |
| |
“Tidak hanya di tv, waktu daerah rumah kami banjir (Dadap -red), Tzu Chi juga mengadakan pembagian beras bagi para korban banjir. Namun baru sekarang saya bertemu langsung dengan para relawan Tzu Chi,” tutur Maruba dengan antusias. Belanja Sambil Beramal Maruba menambahkan, kegiatan bazar yang dilakukan oleh Tzu Chi menjelang hari raya Idul Fitri sangat membantu masyarakat yang memiliki dana terbatas untuk bisa membeli barang-barang layak pakai dengan harga yang terjangkau. ”Sambil memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri, mereka juga bisa beramal,” tambah Maruba. Selain membeli beberapa pakaian, Maruba yang ditemani oleh istri dan buah hatinya ini juga menyisihkan sedikit uang untuk disumbangkan. Ketika ditanya mengapa ia mau berdana, dengan senyum Maruba menjawab, ”Selama kita masih mampu berbuat sesuatu untuk orang lain, baik itu melalui materi ataupun tenaga, mengapa kita tidak buat itu. Saya juga seorang ”pelayan” di sebuah gereja, dan tidak jauh berbeda dengan yayasan ini, kami juga ingin menyebarkan cinta kasih di seluruh bumi.”
Ket : -Selain berbelanja, para pengunjung juga bisa langsung berdana untuk pembangunan Aula Jing Si. (kiri) Bazar yang diadakan pada Minggu, 30 Agustus 2009 ini merupakan rangkaian agenda Tzu Chi di wilayah He Qi Barat dalam program penggalangan dana pembangunan Aula Jing Si. ”Ini adalah minggu ke-3 kami mengadakan bazar,” ucap Irawati, salah satu kordinator bazar. Selama bazar berlangsung, 9 Agustus - 6 September 2009, semua Xie Li di He Qi Barat mendapat giliran untuk turut serta dalam pelaksanaan bazar. ”Tidak hanya sekadar program penggalangan dana, kami pun menggunakan momen ini sebagai salah satu sarana sosialisasi relawan baru,” ungkap Irawati. Hal ini terlihat dari banyaknya relawan baru yang bertugas dalam pelaksanaan bazar yang mencapai hampir 80% dari jumlah relawan. ”Lebih kurang 80% dari jumlah relawan yang bertugas (15 orang -red), adalah relawan baru. Jadi ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk saling mengenal satu dengan yang lain,” tambah Irawati. ”Jangan pernah meremehkan kebajikan kecil yang engkau lakukan. Hal ini juga ingin ditanamkan oleh para relawan Tzu Chi dalam kegiatan bazar yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu tersebut. ”Kami selalu memberitahukan kepada para pembeli, bahwa dengan membeli barang-barang di bazar ini, mereka tengah beramal dalam kegiatan pembangunan Aula Jing Si Tang. Jadi mereka tidak perlu memiliki uang yang banyak untuk bersumbangsih, tapi dengan dana yang sedikit mereka juga bisa berbuat kebajikan,” tutur Irawati.
Ket : - Menjelang hari raya Idul Fitri, para pengunjung sangat antusias berburu pakaian di Bazar Amal Tzu Chi. (kiri) Simpati dari Banyak Orang Cinta kasih dan ketulusan yang diperlihatkan para relawan Tzu Chi dalam melakukan penggalangan dana mendapat simpati dan dukungan dari banyak pihak. Hal ini terlihat dari dibebaskannya biaya sewa gedung tempat mereka menyelenggarakan kegiatan, maupun kemudahan dalam memperoleh barang-barang untuk bazar. Setiap harinya, dana yang berhasil diperoleh dari bazar penjualan pakaian bekas dan sisa ekspor ini mencapai lebih kurang 10 juta rupiah. ”Barang-barang ini kami peroleh dari beberapa relawan yang memiliki usaha konveksi, maupun mereka yang memiliki akses ke Tanah Abang. Setiap hari kami buka sejak pukul 11.00 siang hingga 20.00 malam, dan menghabiskan lebih kurang 10 boks pakaian untuk dijual,” jelas Irawati. Cinta kasih dan ketulusan yang diperlihatkan para relawan Tzu Chi dalam melakukan penggalangan dana mendapat simpati dan dukungan dari banyak pihak. Hal ini terlihat dari dibebaskannya biaya sewa gedung tempat mereka menyelenggarakan kegiatan, maupun kemudahan dalam memperoleh barang-barang untuk bazar. Setiap harinya, dana yang berhasil diperoleh dari bazar penjualan pakaian bekas dan sisa ekspor ini mencapai lebih kurang 10 juta rupiah. ”Barang-barang ini kami peroleh dari beberapa relawan yang memiliki usaha konveksi, maupun mereka yang memiliki akses ke Tanah Abang. Setiap hari kami buka sejak pukul 11.00 siang hingga 20.00 malam, dan menghabiskan lebih kurang 10 boks pakaian untuk dijual,” jelas Irawati. Semangat para relawan Tzu Chi dalam penggalangan dana tersebut juga menarik perhatian dari para pengunjung bazar. Selain berbelanja, beberapa pengunjung yang datang pun mengaku tertarik untuk lebih mengenal Tzu Chi dan bersedia untuk turut serta menjadi relawan. ”Ada beberapa pengunjung yang tertarik dengan Tzu Chi, dan mereka juga langsung menawarkan diri untuk menjadi relawan,” tambah Irawati sambil tersenyum senang. | ||
Artikel Terkait
Tidak Menyerah pada Keterbatasan
15 November 2018Sebanyak 133 relawan Tzu Chi Indonesia dilantik menjadi Relawan Komite pada Rabu, 14 November 2018 di Banqiao, Taiwan. Salah satu di antara mereka adalah pasangan suami-istri Handaya dan Komariah, relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 1.
Suara Kasih: Kepedulian dan Kebijaksanaan
14 Oktober 2011 Buddha berusaha membimbing kita agar memiliki kepedulian. Kepedulian adalah welas asih. Dengan memiliki hati penuh welas asih, kita akan memiliki kemampuan dan kemurahan hati untuk menolong sesama. Kemampuan untuk menolong sesama berasal dari samadhi dan kebijaksanaan.Lilin Cinta Kasih Universal Menambah Terang Natal 2022
28 Desember 2022Cinta kasih universal selalu menjadi awal terjalinnya jodoh baik antar umat manusia. Sebanyak 400 paket cinta kasih dari relawan Tzu Chi Cikarang kepada Paroki Cikarang Gereja Ibu Teresa menjadikan Natal 2022 semakin istimewa.