Bazar Aneka Sajian Vegetarian

Jurnalis : Fammy (He Qi Timur), Fotografer : Fammy, Carissa (He Qi Timur)

Aneka makanan vegetarian disajikan pada bazar pada tanggal 22 Juni 2014. Sebagian besar makanan menggunakan bahan dasar nasi instan Tzu Chi.

Minggu, 22 Juni 2014 adalah hari ulang tahun kota Jakarta yang ke-487. Di samping warga Jakarta merayakan HUT yang ke-487, juga ada kegiatan lain yang tak kalah menarik, yaitu Vegetarian Food Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia – Relawan Komunitas (HeQi Timur - Hu AiKelapa Gading) bekerjasama dengan Summarecon Agung selaku penyedia tempat acara ini. Bazar makanan vegetarian ini diikuti oleh seluruh relawan He Qi Timur- Hu Ai Kelapa Gading. Selain itu juga adanya partisipasi dari He Qi Pusat, He Qi Tangerang, Relawan Medan, Sumatera Utara, Relawan Makassar, Relawan Manado, Relawan Biak, Papua juga tidak ketinggalan dari Relawan Tzu Ching.

Panas terik matahari yang menghangatkan kota Jakarta tidak menyurutkan semangat para relawan dalam menggelar beraneka ragam sajian makanan utama, kue-kue tradisional, maupun jajanan khas dari wilayah masing-masing dengan segala keunikan penyajiannya. Juga berbagai variasi sajian minuman penyegar dahaga. Seperti yang dijelaskan oleh Ko Lim Shixiong selaku relawan yang dipercayakan sebagai pengatur lapangan stand pameran kali ini menjelaskan, “Dari kesemuanya itu total sekitar 48 stand gelaran makanan dan minuman yang ditampilkan dan yang dihidangkan dalam bazaar kali ini. Ada beberapa stand gabungan, seperti untuk sajian minuman yang terdiri dari dua sampai tiga jenis minuman.  Kita sudah persiapkan ini dari satu bulan yang lalu”. “Dari awal persiapan bazar sampai dengan hari ini kami didukung penuh oleh pihak Summarecon sebagai penyedia tempat kegiatan, mulai dari penyediaan logistik, pengaturan tempat, tata letak penyajian makanan, minuman. Juga banyak dari donator yang bersumbangsih demi kelancaran kegiatan ini,” kata Ko Lim Shixiong. “Antusias pengunjung sangat baik, semangat para relawan dalam menjual juga sangat tinggi,” tambahnya.

Seluruh relawan Tzu Chi berkumpul untuk briefing sebelum memulai aktifitas pada kegiatan bazaar vegetarian.

Dengan sepenuh hati, relawan Tzu Chi melayani setiap pengunjung yang melihat dan membeli makanan vegetarian yang disajikan.

Banyak stand menarik yang digelar dalam vegetarian food festival ini. Diantaranya yang unik seperti Sushi Roll dan Onigiri yang disiapkan oleh tim relawan Tzu Ching. Martha Shijie, disela-sela wawancara sambil tangannya tetap sibuk menggulung rumput laut kering. Sushi roll dan onigiri ini dibuat menggunakan nasi instan Xiang Ci Fan. Penyajiannya sama seperti penyajian hidangan sushi roll pada umumnya, hanya nasi yang digunakan adalah nasi instan Xiang Ci Fan. Persiapannya sederhana sekali cukup diseduh air panas mendidih lalu ditutup selama 20 menit, maka nasi instan Xiang Ci Fan siap diolah menjadi adonan sushi roll dan onigiri yang diisi dengan daging ikan vegetarian dari bahan jamur dan kacang kedelai. Praktis, higienis, dan enak.

Ada juga stand panganan bacang nasi instan, dimana satu bungkus bacang nasi instan ini dijual dengan harga Rp 20.000, nasi campur Singapura, ada juga stand khusus nasi khusus Tzu Chi dengan tambahan sayur dan lauk pauk beraneka macam yang menggunakan bahan dasar nasi instan Xiang Ci Fan. Menarik sekali.

Para relawan bersama-sama menyiapkan makanan dan minuman yang disajikan dalam bazaar.

Bapak Santoso bersama keluarganya mampir ke stan bazaar untuk menikmati makanan vegetarian. Mereka terkesan dengan makanan vege yang disajikan.

Semangat dan antusias pengunjung yang datang ke bazar vegetarian food Tzu Chi menikmati setiap makanan dan minuman yang disajikan. Ada sekelompok pemudi para pekerja dari PT.Pulau Intan, dimana tempat kerja mereka terletak di wilayah Tanjung Priok. Salah satu wakilnya bernama Wati menceritakan bahwa sepulang dari tempat kerja, ia berkesempatan berkunjung ke La Piazza karena mendapatkan beberapa kupon yang dibagikan di tempat kerja mereka. Mereka cukup puas dengan makanan yang mereka santap. Walaupun mereka berasal dari golongan dan keyakinan berbeda, tidak menyurutkan semangat mereka menikmati makanan vegetarian. Mereka cukup terkesan, apalagi setelah dijelaskan bahwa memang program makanan vegetarian ini adalah program rutin dari Tzu Chi untuk memasyarakatkan pola makanan sehat tanpa bahan-bahan pengawet, alami dan non-hewani. Semua makanan yang disajikan murni dari beraneka warna sayuran, beragam umbi-umbian, kacang-kacangan, juga buah-buahan segar.

Ada juga keluarga bapak Santoso yang mengajak beberapa kerabat keluarganya, beberapa anggota keluarga dan kerabatnya datang dari Cirebon, Bali, dan Bandung itu, ke La Piazza. Mereka menjelaskan bahwa mereka mengetahui ada bazar makanan vegetarian saat mereka baru berkunjung ke La Piazza pada hari itu. Mereka semua terkesan dengan makanan dan minuman yang segar, sehat, bergizi, dan enak. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa diadakan lebih sering lagi. 


Artikel Terkait

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 1)

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 1)

30 Juni 2014 Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan.
Vegetarian Food Festival Sambut Bulan Tujuh Penuh Berkah

Vegetarian Food Festival Sambut Bulan Tujuh Penuh Berkah

23 Agustus 2017

Untuk kembali ke keyakinan yang benar, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menggelar sosialisasi, Minggu, 20 Agustus 2017 melalui Vegetarian Food Festival. Kegiatan ini merupakan kegiatan pendukung jelang acara puncak Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah yang akan diadakan pada September mendatang.

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

30 Juni 2014

Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan. 

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -