Bazar Cinta Kasih Tzu Chi Medan
Jurnalis : Wenie Fang,Erlina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto, Zusin, Hendra, Martin, Vinson, Henny, Sherly, Liani (Tzu Chi Medan)
Tzu Chi Medan kembali menggelar bazar amal yang diramaikan sebanyak 190 stan, Minggu 5 Maret 2017.
Langit masih gelap disertai hujan rintik-rintik saat para staf Daai TV mempersiapkan kegiatan Charity Yoga Daai TV & Pilates. Waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB, satu jam lagi jelang acara dimulai. Sementara di sudut lainnya di Sekolah Chandra Kusuma, relawan Tzu Chi Medan mulai berdatangan mempersiapkan stand Bazar Cinta Kasih. Dua kegiatan ini digelar secara berbarengan pada Minggu 5 Maret 2017.
Bazar bertujuan untuk menggalang dana Pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan. Bertambahnya jumlah relawan dan semakin banyaknya kegiatan membuat gedung yang saat ini digunakan tak memadai lagi. Adapun Charity Yoga yang digelar DAAI TV bertujuan untuk mengajak masyarakat Kota Medan agar gemar berolahraga. Warga diajak menghirup udara pagi yang segar sembari menenangkan pikiran karena yoga merupakan sarana untuk mencapai keseimbangan batin.
Desnita, relawan Tzu Chi Medan yang juga koordinator bazar menjelaskan jika bazar kali ini lebih besar dibandingkan dengan bazar pada Oktober 2015 lalu. Berkat semangat dari para relawan dalam mencari donatur stan, stand tahun ini semakin banyak yaitu sebanyak 190 stan. Selain itu bazar ini juga sangat berbeda dengan bazar pada umumnya.
“Bazar Tzu Chi selalu mengutamakan pelestarian lingkungan dan mengurangi penciptaan sampah. Untuk itu kita menggantikan pemakaian tas plastik dengan tas kain. Kita juga menyediakan kotak makanan menggantikan kotak dari Styrofoam. Kita juga menyediakan gelas yang dapat dipakai berulang kali,” tutur Desnita.
Bazar
Cinta Kasih dan Charity Yoga DAAI TV dan Pilates ini digelar secara berbarengan.
Para Bodhisatwa Cilik menghibur para pengunjung dengan mempersembahkan peragaan isyarat tangan.
Persiapan bazar sendiri sudah dilakukan sejak enam bulan sebelumnya. Mulai dari menggambar denah lapangan, memperkirakan apa saja fasilitas yang akan disediakan, seperti tenda, meja, kursi juga berapa daya listrik yang diperlukan. Sejak 27 Februari 2017, para relawan di bagian lapangan khususnya telah mulai bekerja.
"Semua relawan bersatu hati dalam menyukseskan acara bazar. Para panitia tidak kenal lelah dalam mempersiapkan acara bazar ini karena semuanya bersumbangsih tanpa pamrih,” tambah Desnita.
Acara bazar pun berlangsung dengan lancar, demikian halnya dengan Charity Yoga DAAI TV & Pilates. Di tengah-tengah acara bazar, para Bodhisatwa Cilik tidak ketinggalan menghibur para pengunjung dengan mempersembahkan peragaan isyarat tangan. Para relawan memperagakan busana dari produk-produk Da Ai Technology.
Bazar ini juga diikuti relawan Tzu Chi dari Bireun, Lhokseumawe, Binjai, Tj.Pura, Kisaran, Siantar, Tebing Tinggi dan dari Pekanbaru. Para relawan harus menempuh perjalanan begitu jauh, bahkan ada yang menempuh perjalanan sejak malam sebelumnya seperti relawan dari Lhokseumawe.
Kelancaraan kegiatan membuat Mujianto, Ketua He Qi Tzu Chi Medan terharu. “Bazar kali ini sangat luar biasa, selain diikuti relawan Medan juga Semua sumbangsih dari relawan di kota lain. Selain menggalang dana, juga dengan harapan lewat bazar ini bisa mengajak lebih banyak orang untuk ikut bervegetarian," kata Mujianto.
Menu-menu makanan vegetaris termasuk yang paling diminati pengunjung.
Para Bodhisatwa Cilik tengah menawarkan produknya.
Elisah, relawan Tzu Chi Pekanbaru yang turut hadir dalam bazar mengatakan, walau harus menempuh jarak yang begitu jauh, ia tetap bersemangat datang. Ia ingin menimba ilmu lewat kegiatan ini.
“Tujuan kami supaya bisa belajar dari relawan kota Medan. Perasaan bahagia melihat bazar Tzu Chi Medan yang rapi, banyak belajar dari melihat spanduk ada gambar bawang, telur, supaya pembeli lebih jelas yang mana vege dan yang mana vegan. Harapan kami semoga Pekanbaru bisa menyelenggarakan bazar sebesar kota Medan,” Kata Elisah.
Para relawan memperagakan busana dari produk-produk Daai Tech.
Kebahagiaan juga dirasakan Pini Johan, relawan Tzu Chi dari Tebing Tinggi. Meski seharian harus berdiri di stan bazaar, dan mondar-mandir menyediakan kebutuhan di setiap stan, ia merasa senang.
“Kami merasa gembira dan bersyukur bisa menggarap ladang berkah untuk berpartisipasi di acara ini. Semua keletihan kami terobati karena dalam bazar ini terasa semangat kebersamaan dan keharmonisan sesama relawan walaupun dari kota yang berbeda,” ujarnya.
Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Mampu mematuhi tata tertib dalam berorganisasi, berpadu hati, ramah tamah, saling mengasihi dan bergotong royong, berarti sebuah kemajuan yang telah dicapai dalam melatih diri yang dilakukan dengan penuh konsentrasi.” Inilah cermin dari kegiatan bazar kali ini.
Editor: Khusnul Khotimah