Bazar Murah Tzu Chi yang Selalu Dinanti

Jurnalis : Khusnul Khotimah , Fotografer : Khusnul Khotimah


Berlangsung sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 4 sore, bazar murah yang digelar Tzu Chi komunitas He Qi Pusat selama tiga hari ini berlangsung tertib.

Halaman Kantor Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara pagi itu sudah ramai dengan antrean warga yang mengikuti bazar sembako murah yang digelar oleh relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat. Pemandangan seperti ini bahkan berlangsung selama tiga hari mulai sejak tanggal 1-3 Juni 2018. Paket sembako murah ini ditujukan bagi 3.750 Kepala Keluarga kurang mampu. Dengan membayar Rp 60.000, mereka mendapatkan sembako seharga Rp 108.000 berupa beras 5 kilogram, 10 bungkus DAAI Mi, 2 liter minyak goreng, dan 12 sachet sampo.

Erosika (40) berjalan cepat-cepat sembari menggendong paket sembako itu. Senyumnya mengembang. Pedagang keliling jagung rebus ini bersyukur tidak melewatkan acara ini. 


Erosika mendekap paket sembako murah dari bazaar ini.

“Saya diberi tahu oleh ibu-ibu kader PKK kalau Tzu Chi adakan bazar lagi. Ini termasuk murah, terjangkau. Bersyukur sekali saya dapat sembako murah. Karena saya keadaannya tidak punya. Ini saja saya pinjam dari tetangga soalnya kurang Rp 20.000,” tawanya renyah.

Selama bulan puasa ini, harga jagung naik. Erosika yang biasanya membeli jagung mentah paling mahal sebesar 1.500, saat ini harganya mencapai 2.500 hingga 3.000 per satuannya. Karena itu sudah beberapa hari ini ia tak berjualan. Meski begitu, dalam kesempatan ini, ibu empat anak ini tetap menuangkan Celengan Bambu miliknya. “Istilah kata ya menyumbang gede tidak bisa, bisa yang kecil,” tambahnya. 


Suseno merasa terbantu dengan bazar murah yang digelar Tzu Chi.

Pada pembagian kupon yang digelar dua hari jelang bazar, relawan memang mengingatkan warga agar membawa Celengan Bambu mereka untuk dituang. Mereka juga diminta membawa kantong plastik atau karung guna membawa paket ini.

Sama seperti Erosika, Suseno (58) juga mengaku sangat terbantu dengan bazar murah yang digelar Tzu Chi. “Ini membantu keluarga saya, istilahnya kalau beli di warung kan habis sekian, di sini agak murah. Kalau di warung umpamanya beras lima liter sudah jelas Rp 50.000, belum minyaknya ini dua liter, di sini dapat semuanya 60 ribu,” kata warga Pademangan Barat ini.


Camat Pademangan, Mumu Mujtahid bersyukur atas perhatian Tzu Chi kepada warganya.

Tak berlebihan jika bazaar ini turut meringankan bebannya mengingat setiap minggunya Suseno harus mengantar sang istri kontrol saraf ke rumah sakit. Sudah delapan tahun, istrinya menderita sakit saraf dan jantung. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Suseno yang bekerja sebagai pekerja bangunan serabutan ini kadang dibantu anaknya yang bekerja sebagai office boy di sebuah rumah sakit.

Melihat antrean yang tertib serta raut wajah yang bahagia dari warganya, Camat Pademangan, Mumu Mujtahid menyampaikan rasa syukurnya karena untuk kesekian kalinya Tzu Chi memberikan perhatian bagi warga Pademangan.


Selain sembako, dalam bazaar ini juga dijual pakaian dengan harga yang relatif murah.

“Makanya kita sudah tidak asing lagi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi ini karena sudah kali kesekian kerja sama dengan Kecamatan Pademangan. Di saat harga-harga relatif menjauh dari daya jangkau warga, ada kegiatan ini sangat-sangat membantu. Subsidi yang sangat banyak, mereka menjadi terbantu,” ujar Camat Pademangan, Mumu Mujtahid.

Selain sembako, dalam bazaar ini juga dijual pakaian dengan harga yang relatif sangat murah. “Ini baju-baju dari ITC Mangga Dua. Ada yang masih layak pakai, ada juga yang tokonya sudah habis kontrak, jadi sisa stok yang ada di toko diberikan kepada Tzu Chi. Harganya mulai dari 5 ribu, 10 ribu, bahkan ada yang gratis,” jelas Yopie Budiyanto, koordinator bazar murah ini.


Yopie Budiyanto, koordinator bazar murah ini terharu dengan kebahagiaan yang dirasakan warga sekitar. Warga ini berasal dari Pademangan Barat, Pademangan Timur, dan Ancol.

Salah satu yang membeli pakaian adalah Ponirah (68). Ia membelikan dua setel celana panjang untuk cucunya Raihan (15). Ponirah yang bekerja sebagai tukang cuci bulanan ini merawat enam cucu dari anaknya yang meninggal dunia lima tahun yang lalu.

“Makanya ke sini karena harganya terjangkau buat ibu, buru-buru ke sini,” ujarnya.

“Cocok, tinggal dikecilkan bawahnya. Saya suka warnanya,” Raihan menunjukkan dua celana berwarna khaki itu. 

Yopie sangat bersyukur bazar berlangsung sangat baik. Ia juga sangat terharu dengan kebahagiaan yang dirasakan warga sekitar.  

“Mudah-mudahan dengan bantuan sembako murah ini, bisa meringankan warga. Ini sudah empat kali kami gelar dan mereka sangat senang. Kami jelaskan ke masyarakat, jadi ini untuk amal membantu saudara kita sebesar 60 ribu, kami kasih paket ini,” ujarnya.


Dengan membayar Rp 60.000, warga mendapatkan sembako seharga Rp 108.000 berupa beras 5 kilogram, 10 bungkus DAAI Mi, 2 liter minyak goreng, dan 12 sachet sampo.

Pada bazar kali ini ada sekitar 10 warga yang sebagian adalah ibu-ibu PKK baru pertama kalinya bergabung menjadi sukarelawan. Senyum Yopie pun semakin mengembang. Baginya, semakin banyak relawan, semakin banyak kegiatan amal yang bisa digelar dan memberikan manfaat bagi warga Pademangan dan sekitarnya.

“Saya juga berharap pada warga pademangan untuk lebih banyak lagi yang bergabung di Tzu Chi. Kami setiap ada kegiatan, biasanya ibu-ibu PKK yang belum gabung, mereka berusaha untuk gabung,” pungkasnya.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Bazar Murah Tzu Chi yang Selalu Dinanti

Bazar Murah Tzu Chi yang Selalu Dinanti

04 Juni 2018
Halaman Kantor Kecamatan Pademangan, pagi itu sudah ramai dengan antrean warga yang mengikuti bazar sembako murah yang digelar oleh Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat. Pemandangan seperti ini bahkan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 1-3 Juni 2018.
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -