Bazar Vegetarian: Bersumbangsih dengan Sukacita

Jurnalis : Meiliana, Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Edy Kurniawan, Hery Junaidi, Hong Thay (Tzu Chi Pekanbaru)

Tzu Chi Pekanbaru mengadakan acara Bazar Vegetarian pada tanggal 13 dan 14 Juni 2015 di lantai 1 Mall Ciputra Seraya dengan tema “Sehat Bagi Saya, Sehat Bagi Bumi”.

Dengan tema “Sehat Bagi Saya, Sehat Bagi Bumi”, Tzu Chi Pekanbaru mengadakan acara Bazar Vegetarian pada tanggal 13 dan 14 Juni 2015 di lantai 1 Mall Ciputra Seraya. Adapun makna tersirat dari bazar ini adalah untuk menggiatkan sosialisasi bahwa makanan vegetaris juga bisa diolah dengan cita rasa yang tak kalah menariknya dengan makanan non vegetaris, dan juga untuk mengedukasi masyarakat supaya membawa alat makan sendiri ketika membeli makanan serta mengurangi pemakaian kantong plastik demi pelestarian lingkungan. Sebenarnya dengan bervegetarian kita telah mengembangkan cinta kasih dan menyelamatkan makhluk hidup dari pembantaian demi memenuhi nafsu manusia. Makhluk hidup pun mempunyai hak untuk hidup dan mereka sebenarnya takut mati sama halnya dengan manusia. Seperti sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi: “Semua manusia takut mati, takut menderita. Apakah makhluk hidup lain tidak merasa takut juga? Oleh karena itu, kita harus melindungi semua makhluk hidup dan menghargai kehidupan”.

Meskipun bazar diadakan selama 2 hari, semua relawan melakukan dengan penuh semangat dan sukacita. Relawan diatur dalam 2 shift yaitu shift pagi dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, shift sore dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Meskipun shift sudah diatur, banyak juga relawan yang semangat mau berkontribusi 2 shift (seharian). Semua relawan begitu semangat menawarkan makanan di stand masing-masing begitu ada pengunjung yang mampir ke standnya. Pengunjung yang datang menikmati makanan datang dari berbagai kalangan. Sepertinya masyarakat sudah mulai mengenal makanan vegetaris.

Yang Penting Ada Rasa Syukur

Relawan yang berkontribusi terdiri dari berbagai generasi. Ada Tzu Shao (34 relawan), Tzu Ching (8 relawan), Abu Putih (22 relawan), Biru Putih (25 relawan), Komite (9 relawan). Kegiatan ini pun telah memediasi sekitar 77 orang Bodhisatva baru untuk ikut berkontribusi. Rasa lelah sirna saat mereka bisa memberikan kontribusi alias makanan laris manis terjual. Semua berkontribusi tanpa pamrih dan memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya. Hui Hong Shijie, relawan paruh baya yang setiap hari begitu ceria pun tak ketinggalan untuk memberikan kontribusi. Hui Hong mendapat berkah sebagai PIC untuk stand aneka kue dan snack.

Stand bazar Tzu Chi ramai dipadati oleh pengunjung khususnya pada jam-jam usai rutinitas.

Maskot Tzu Ching berjalan-jalan mengelilingi mall untuk membagikan Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Master Cheng Yen mengatakan bahwa, “Hari esok yang terlebih dahulu tiba, atau ketidakkekalan yang terlebih dahulu tiba”. Hui Hong menyadari bahwa hidup ini tidak kekal. Bagi Hui Hong, ketidakkekalan itu seperti bayang-bayang yang selalu mengikuti manusia. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok. Apakah besok kita masih bisa membuka kelopak mata untuk menikmati hidup ini, juga tidak ada orang yang tahu. Oleh sebab itu, setiap detik setiap kesempatan yang ada Hui Hong selalu berusaha untuk menjalin jodoh baik dengan setiap orang yang ditemuinya dengan melakukan hal yang paling sederhana yaitu tegur sapanya yang hangat dan memberikan senyuman terindah. Hui Hong juga turut serta dalam kegiatan amal.

“Ketika terjun langsung ke masyarakat yang membutuhkan bantuan, ketika melihat orang sakit yang tidak mampu berbuat apa-apa, kita harus selalu mempunyai rasa syukur. Dan juga, saat kita melihat orang yang punya keterbatasan fisik, kita hendaknya mensyukuri kesempurnaan fisik yang kita miliki. Dan rasa syukur ini harus kita wujudkan dalam tindakan nyata yaitu dengan memanfaatkan tubuh kita yang sehat ini dengan memberikan kontribusi yang terbaik bagi orang banyak. Yang terpenting harus ada rasa syukur,” ungkap Hui Hong shijie yang sangat menekankan betapa pentingnya bersyukur. Hui Hong benar-benar telah menyerap Dharma Master Cheng Yen ke dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini bisa menjadi contoh sebagai pemacu untuk memanfaatkan setiap moment dan kesempatan yang timbul. Just do it dan menggenggam erat saat ini karena kita tidak tahu kapan ketidakekalan akan menghampiri kita.

Bersumbangsih dengan Sukacita

Salah satu relawan yang akrab disapa Bing Ai Shijie, terlihat sedang sibuk mempersiapkan martabak bagan dan lo-mie yang menjadi salah satu menu di acara bazar. Ketika sedang “bekerja” Bing Ai adalah sosok yang serius. Namun jika sudah berinteraksi atau berbincang dengan relawan maupun pengunjung bazar, senyum manis tiada henti menghiasi wajahnya walau sudah menginjak usia 67 tahun dibarengi dengan logat dan canda tawa berciri khas orang Bagan Siapi-api.

Sekitar 177 orang relawan telah saling bahu membahu, bekerja sama dan saling mendukung demi kelancaran kegiatan.

Hui Hong shijie (baju abu) tidak lupa untuk mengucapkan kalimat gan en ni de ai xin (terima kasih atas cinta kasih Anda) ketika selesai melayani pengunjung yang membeli makanan.

Bing Ai hanya memiliki 3 kata pusaka yang memotivasinya hingga bisa begitu bersemangat melakukan kegiatan Tzu Chi. Kata tersebut adalah Hua Hi Cue (Bahasa Hokkian, yang artinya: bersumbangsih dengan sukacita). Bing Ai sempat merasa cemas karena satu hari sebelum bazar ia masih berada di Jakarta dan pesawatnya mengalami keterlambatan hingga siang hari. Hal lain yang menambah kekhawatiran wanita 14 cucu ini adalah dimana bahan-bahan keperluan menu martabak bagan dan lo-mie belum disiapkan. Sesegera mungkin ia mengkoordinasikan hal ini dengan salah satu relawan di Pekanbaru dan akhirnya dengan adanya kerja sama dari relawan, kekhawatiran Bing Ai dapat dilenyapkan.

Pada hari Sabtu dan Minggu, Bing Ai pun bisa bersumbangsih dengan penuh kelegaan dan kebahagiaan. Martabak Bagan dan Lo-Mie segera habis terjual. Walaupun sudah habis, Bing Ai tidak bersantai-santai. Beliau mencari kesibukan dengan membantu di stand lain. Saat ditanya: “Apakah shijie tidak cape karena telah sibuk seharian?” Beliau kembali hanya menjawab: “Hua Hi Cue”. Kata-kata ini sangat melekat dalam diri seorang Bing Ai. Kata pusaka yang sangat sederhana, namun jika kita dapat mengimplementasikan ke dalam diri, maka kata ini tidak hanya dapat memotivasi diri sendiri namun juga dapat menginspirasi orang lain untuk bersumbangsih tanpa pamrih dan melakukan sesuatu dengan penuh kebahagiaan.

Sekitar 177 orang relawan telah saling bahu membahu, bekerja sama dan saling mendukung demi kelancaran kegiatan. Melalui acara bazar, kita berharap agar seluruh relawan yang bersumbangsih dapat menjadikan kegiatan bazar ini sebagai salah satu ajang pembinaan diri dan lebih menyelami Dharma Master Cheng Yen serta mengimplementasikannya dalam tindakan nyata.


Artikel Terkait

Belanja Sambil Beramal dan Melestarikan Lingkungan

Belanja Sambil Beramal dan Melestarikan Lingkungan

30 Juli 2019

Bazar Cinta Kasih ini melibatkan sebanyak 355 relawan yang berasal dari Kota Padang, Selatpanjang, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, dan tentu saja Kota Batam. Dalam bazar pada 20-21 Juli 2019 ini ada 77 stan makanan vegetaris.

Bazar Vegetarian di Kota Hujan

Bazar Vegetarian di Kota Hujan

20 Agustus 2019

Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi Bogor mengadakan bazar vegetarian sekaigus merayakan Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Lippo Plaza Ekalokasari, Bogor selama 3 hari (17-19 Agustus 2019).

Mengajak Berpola Hidup Sehat dan Bersumbangsih Lewat Bazar Vegetarian

Mengajak Berpola Hidup Sehat dan Bersumbangsih Lewat Bazar Vegetarian

15 Agustus 2024

Memperingati Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Jati (Hu Ai Mandala) mengadakan Mini Bazar Vegetarian. Pengunjung bebas memilih makanan dan minuman kemudian berdonasi secara sukarela. 

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -