Bazar Vegetarian: Mengenal Lebih Dekat Master Cheng Yen
Jurnalis : Joliana (He Qi Barat), Fotografer : James Yip (He Qi Barat), Hadi Pranoto, Juliana Santy, Metta Wulandari
|
| ||
Pagi itu jam masih menunjukkan pukul 07.10 WIB, tapi terlihat kesibukan yang luar biasa di basement Aula Jing Si. Ada yang sibuk menurunkan dan menata barang-barang dagangannya. Yup hari itu Minggu, 30 Juni 2013, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan acara "Vegetarian Food Festival" di area basement gedung Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Terlihat sekitar 139 stan menyajikan berbagai macam barang: beras, gula, minyak goreng, bumbu, makanan ringan, kue-kue, pernak-pernik, dan bunga hias. Di sisi dalam kantin juga terdapat stan-stan yang menjual berbagai macam masakan dan minuman, jajanan pasar dari berbagai daerah serta juga ada stan photo boot dari tim 3 in 1. Acara belum dimulai tetapi banyak pengunjung yang telah memadati area bazar. Persiapan bazar ini dilakukan sekitar satu bulan yang lalu oleh para relawan. Baik itu dari penjualan kupon, menentukan barang yang akan dijual, jenis masakan dan minuman, tim kebersihan, tim pembawa tur, tim pelayanan, tim 3 in 1 dan banyak lagi tim yang lainnya. Sekitar pukul 08.30, acara dibuka oleh Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan memukul gong, lalu Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan diikuti oleh beberapa relawan lainnya. Acara sendiri berlangsung dari pukul 08.30 – 15.00 WIB. Terlihat semua relawan saling bahu membahu, semua bertekad untuk mensukseskan acara bazar ini. Dana yang terkumpul dari bazar ini akan digunakan untuk pembangunan gedung sekolah SMP dan SMA Tzu Chi School, PIK, Jakarta Utara. Selain itu relawan Tzu Chi juga ingin menunjukkan bahwa masakan vegetaris saat ini banyak sekali macam ragam dan mudah dibuat serta tak kalah nikmat nya dengan masakan non vegetaris. Selain memupuk welas asih dan cinta kasih terhadap mahluk hidup, melindungi bumi dari pemanasan global, kita juga tetap dapat menikmati makanan dan minuman yang lezat, sehat dan bergizi. Dari pukul 07.40, saya dan 13 relawan lainnya bersiap-siap di Tzu Chi Corner. Hari ini kami bertugas untuk membawa para pengunjung yang ingin berkeliling Aula Jing Si. Tidak diduga ternyata para pengunjung begitu antusias ingin mengenal Aula Jing Si dan Tzu Chi. Saya membawa pengunjung sebanyak 83 orang dengan 3 kali perjalanan. Para pengunjung yang ikut berkeliling Aula Jing Si terdiri dari berbagai usia dari usia 18 tahun hingga 94 tahun, pengunjung yang datang ada beberapa datang dari berbagai daerah seperti Lampung, Siantar, Solo, Surabaya.
Keterangan :
Pengunjung sangat terkagum-kagum dengan bangunan Jing Si yang begitu indah dan megah terlihat kokoh. Dari design, bahan material, pemanfaatan bangunan, setiap detail dipikirkan dengan perencanaan yang matang. Kami berkeliling dari lantai 1 Ci Bei Da Ting hingga ke lantai 4, Jiang Jing Tang. Kami berjalan menyusuri ram yang di sepanjang sisi nya terdapat poster-poster kegiatan dari semua misi yang dilakukan oleh Tzu Chi Indonesia dan juga kata-kata perenungan dari Master Ceng Yen. Dari poster dan keterangan yang diberikan, mereka semua berdecak kagum akan Tzu Chi baik kegiatannya, bangunan yang didirikan seperti perumahan di Aceh yang terlihat berjejer rapi, rusun Cinta Kasih, Sekolah di SMAN1 Padang yang terlihat kokoh dan jembatan yang dibangun untuk warga Simpay Asih, Bandung semua dibangun dengan kesungguhan hati. Pengunjung juga mengatakan jika para relawan yang bersumbangsih juga luar biasa karena mau bersusah payah dan memberi perhatian yang begitu dalam serta tulus kepada penerima bantuan. Keingintahuan tentang sejarah berdirinya Tzu Chi, Master Ceng Yen dan bangunan Jing Si Tang adalah hal yang banyak ingin diketahui dari para pengunjung. Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh para relawan, berapa luas lahan dan bangunan yang ada di Tzu Chi Pantai Indah Kapuk. Pengunjung juga menyatakan kekaguman nya dengan visi dan misi Master Ceng Yen, para pengunjung malah tidak mengira bahwa Master Cheng Yen sama sekali tidak pernah meninggalkan Taiwan, tetapi Master Cheng Yen bisa menginspirasi dan menyebarkan semangat Tzu Chi ke seluruh dunia untuk bergabung dan berjalan di jalan Tzu Chi. “Ya, Master Cheng Yen adalah guru yang luar biasa, dengan cinta kasih dan welas asih yang demikian tulus nya sehingga banyak yang tergugah akan apa yang Master ajarkan dan lakukan. Master melakukan semua itu dengan ketulusan dan kesungguhan hati yang luar biasa, yang belum pernah saya temui selama hidup saya,” ujar saya kepada para pengunjung. Dari beberapa pengunjung yang berkeliling ada yang menyatakan dirinya ingin bergabung menjadi relawan Tzu Chi. “Wah, Jing Si Tang alangkah megah, kokoh dan berwibawa, saya amat mengagumi dan bersyukur bisa berkeliling di sini,” ujar Iyen yang datang dari Siantar. Saya juga mengajak pengunjung, “Bapak dan Ibu, hari ini sudah melihat-lihat dan mengetahui rumah pelatihan diri kami juga lebih mengenal Master Cheng Yen dan apa saja yang sudah dilakukan Tzu Chi bagi masyarakat Indonesia. Nah, mari kita maju selangkah lagi untuk menjadi relawan Tzu Chi,” ajak saya kepada para pengunjung.
Keterangan :
Ada seorang tamu yang hampir menangis saat saya menceritakan kesulitan Master Cheng Yen saat memulai mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi. Tekad dan semangatnya tidak pernah padam, tetap bersumbangsih tanpa pamrih meskipun rintangan terus melintang dihadapan. Di saat orang belum mengenal Master Cheng Yen, tapi Master telah begitu mencintai mereka. Seperti yang diucapkan oleh Johnny Chang, relawan komite yang saat itu bertugas sebagai pembawa tur. Johnny menyampaikan bahwa kegiatan berkeliling Jing Si Tang ini sangat bermanfaat. Dan kedepan nya agar dibuatkan tim khusus touring yang bisa bertugas membawa tamu pada saat acara besar berlangsung juga sebagai tour guide di hari biasa. Sehingga akan banyak orang yang lebih bisa paham segala hal tentang Tzu Chi dari segi bangunan hingga kegiatan dari poster yang terpampang disepanjang ram, dan akhirnya bisa mengajak orang yang dibawa berkeliling menjadi relawan atau donatur nantinya. Semoga tidak hanya bangunan nya saja yang mengundang decak kagum tetapi juga hasil kerja nyata dan sumbangsih yang dilakukan para insan Tzu Chi, juga semakin banyak orang yang terinspirasi untuk menambah panjang barisan relawan Tzu Chi. Kita bisa bertemu dan menjalin jodoh baik dengan seorang guru yang bijaksana merupakan berkah yang luar biasa. Jika hati tulus dan perilaku benar, tentu akan mendapatkan pengakuan dan kepercayaan orang. Menciptakan keberkahan bagi masyarakat banyak, berarti memperkaya batin diri sendiri. | |||
Artikel Terkait
Open House Aula Jing Si
06 Mei 2013 Di bulan Mei, relawan Tzu Chi juga merayakan tiga hari besar: Waisak, Hari Ibu International, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Para relawan Tzu Chi juga mulai mempersiapkan berbagai cara untuk mensosialisasikan acara ini kepada masyarakat umum.Tzu Chi Indonesia Menjadi Tuan Rumah Rapat Umum Perhimpunan Filantropi Indonesia
02 Mei 2024Rapat Umum Anggota Perhimpunan Filantropi Indonesia dilaksanakan pada Selasa, 30 April 2024 di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 141 anggota.