Para relawan He Qi Tangerang bergotong-royong memasang seprai. Kamp 4in1 nanti akan dihadiri oleh para relawan dari berbagai kota seperti Medan, Lampung, Makassar, Biak, Bandung, Kepulauan Riau, Padang, Pekanbaru, Singkawang, Palembang, Surabaya, dan Jambi. Bahkan relawan dari Jakarta dan sekitarnya juga akan bermalam di penginapan yang ada di Aula Jing Si.
Sepekan jelang kamp pelatihan 4in1 dan perayaan 30 Tahun Tzu Chi Indonesia, kesibukan sudah tampak di Aula Jing Si Indonesia. Salah satunya, bebersih penginapan yang ada di Aula Jing Si yang akan digunakan oleh para relawan untuk bermalam. Seperti pada Sabtu, 9 September 2023, biarpun keringat bercucuran saat bebersih, para relawan dari berbagai He Qi di Jakarta dan Tangerang ini diliputi sukacita.
Setelah kamar dibersihkan setiap sudutnya, di-lap dan juga di-pel, para relawan mulai memasang seprai untuk bantal, bedcover, juga kasur. Kalau biasanya laki-laki kesulitan memasang seprai, beda halnya dengan Andre Tanvis dan Jankie dari He Qi Tangerang.
“Untuk pemula sih susah tapi setelah banyak yang mengajari ya jadi bisa dong, tipsnya ternyata lakukan dengan sukacita,” katanya sembari tertawa.
Andre yang sudah 12 tahun menjadi relawan Tzu Chi ini sebelumnya tinggal di Kota Medan dan menjadi relawan Tzu Chi di sana. Baru lima tahun ini ia pindah ke Tangerang dan menjadi relawan Tzu Chi Tangerang. Jadi ini memang pertama kalinya ia ikut bebersih penginapan dan menyambut kedatangan para relawan Tzu Chi dari luar kota Jakarta.
“Kalau dulu pertama kali menginap di sini tahun 2014, nah ketika datang ke sini semuanya sudah tertata rapi. Ternyata begini kerjanya yang dilakukan oleh para relawan ini dengan senang hati. Bagi saya ini adalah kebersamaan yang sangat indah,” tambahnya.
The Tjeng Nio dibantu Jankie menjahit lipatan seprai yang benangnya terlepas. The Tjeng Nio berharap kamp 4in1 dapat berlangsung lancar, dan para relawan dapat menjalani pelatihan dengan baik sehingga lebih semangat bersumbangsih dan lebih bertekad lagi mengemban misi-misi Tzu Chi.
Adapun Jankie awalnya kurang rapi dalam melipat seprai, dengan masukan para relawan yang sudah berpengalaman, kini ia sudah cekatan.
“Saya senang sekali bisa ikut menyiapkan tempat tidur untuk Shixiong dan Shijie yang lain untuk mengikuti training. Dan nanti kan yang hadir banyak sekali,” kata Jankie yang sudah tujuh tahun menjadi relawan Tzu Chi.
Di hari itu, kebetulan He Qi Tangerang punya banyak kegiatan, ada pameran Jing Si dan donor darah. Para relawan pun berbagi tugas. Untuk bebersih ini relawan He Qi Tangerang dikoordinir oleh The Tjeng Nio yang terkenal sangat detail.
“Dari pada di rumah hanya menonton TV, lebih baik berkegiatan yang ada berkahnya. Di sini bisa bertukar pikiran, bisa jadi senang, apalagi kalau sudah selesai. Kalau kamarnya bersih kan terasa seperti tidur di rumah sendiri. Biar relawan datang jauh-jauh, ke sini, ke Jakarta jadi merasa nyaman,” ujarnya.
Sebelum memulai bebersih penginapan, para relawan He Qi Barat 1 briefing terlebih dulu.
Para relawan dengan tulus dan sukacita membersihkan sudut demi sudut di penginapan.
Para relawan dari He Qi Barat 2 dengan wajah semringah usai menyelesaikan tugas bebersih mereka.
Sementara di He Qi Barat 1, bebersih penginapan ini dikoordinir oleh Dannie yang kebetulan juga baru pertama kalinya ia diberi tanggung jawab sebagai koordinator. Ia merasa bersukacita karena pandemi Covid-19 telah terlewati dan relawan dari luar kota bisa hadir mengikuti kamp bersama di Aula Jingsi.
“Senang dapat berkotribusi, penginapan selain buat kita sendiri juga buat orang lain. Jadi kami membersihkan 15 kamar. Bahagia bisa bersumbangsih walaupun kecil, toh ini juga kegiatan sehari-hari seperti di rumah sendiri.” Katanya.
Kebahagiaan juga dirasakan para relawan dari He Qi Barat 2 usai menyelesaikan tugas mereka. “Karena pandemi sudah berlalu pasti banyak relawan luar kota yang sudah lama ingin pulang ke Aula Jing Si. Juga sudah banyak yang ingin berkunjung ke Tzu Chi Hospital yang belum lama diresmikan. Membersihkan Aula Jing Si ini juga merupakan bentuk tanggung jawab kami relawan yang di Jakarta,” pungkas Hendra.
Editor: Metta Wulandari