Bedah Buku: Empat Harta dalam Kehidupan

Jurnalis : Lina K. Lukman (Heqi Utara), Fotografer : Ciu Yen (Heqi Utara)
 
 

foto
Hok Lay Shixiong menyampaikan tema "Empat Harta dalam Kehidupan" dalam kegiatan bedah buku tanggal 9 Agustus 2012 di Jing Si Books & Cafe Pluit.

“Kita tahu bahwa buku-buku Master Cheng Yen yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia ada begitu banyak, diantaranya buku Lingkaran KeindahanTeladan Cinta Kasih20 Kesulitan Dalam Kehidupan, Dharma Master Cheng Yen Bercerita dan yang paling terbaru yaitu Pedoman Guru Humanis dan masih banyak lagi yang lainnya,” begitulah Lo Hok Lay Shixiong  yang menjadi pembicara membuka kegiatan bedah buku He Qi Utara tanggal 9 Agustus 2012 di Jing Si Books and Café  Pluit yang rutin diadakan setiap hari Kamis.

 

Bedah buku kali ini dihadiri oleh 20 orang peserta dan membahas tema ‘’Empat Harta dalam Kehidupan’’ yang diambil dari buku Lingkaran Keindahan halaman 127-130. Tetapi apa yang dimaksud denganEmpat Harta dalam Kehidupan? Empat harta yang dimaksud adalah Tidur dengan damai, Makan dengan bahagia, Tertawa dengan gembira, dan Bekerja dengan sehat.

Manfaatkanlah Kesempatan Saat Ini
“Bukan hanya karena masalah usia yang membuat mereka tidak bisa tidur dengan damai, karena orang tua akan selalu memikirkan dan juga mengkhawatirkan anak-anak mereka. Saat tidur mungkin kita tidak memikirkan apa pun, tetapi pikiran itu datang sendiri tanpa diminta,” jelas Hok Lay Shixiong mengenai harta yang pertama dalam kehidupan. Untuk harta kedua Hok Lay  mengatakan bahwa kita bisa makan bersama keluarga adalah berkah, tapi kalau setiap anggota keluarga mempunyai kesibukan dan dunianya sendiri juga tidak mau diganggu maka keluarga tidak akan menjadi harmonis. Master Cheng Yen mengatakan, “Genggamlah kesempatan pada saat ini, Ba Wo Dang Xia”,  jadi bila kita berkumpul dengan keluarga maka manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya.”

foto  foto

Keterangan :

  • Posan Shixiong juga turut memberikan sharing-nya kepada semua peserta. “Bila tertawa janganlah kita menjadi histeris karena kalau kita histeris maka kesadaran kita akan berkurang (kiri).
  • Kegiatan bedah buku ini diikuiti oleh 20 relawan dan masyarakat umum. Kegiatan bedah buku ini rutin diadakan setiap Kamis malam di Jing Si Books & Cafe Pluit Jakarta Utara (kanan).

Lain lagi dengan Stephen Ang Shixiong yang walaupun berhalangan hadir, tetapi melalui videochat juga turut membagikan pengalamannya. “Makan dengan bahagia bukan hanya dalam lingkungan keluarga saja, misalnya dalam kegiatan Tzu Chi kita sering sekali makan dalam satu meja dan memang benar kalau kita mempunyai topik pembahasan yang sama, mengulas suatu masalah yang sama akan menjadi positif dan itu juga berawal dari diri sendiri. Kalau semua mementingkan ego bisa jadi malah terjadi keributan sewaktu makan bersama, tetapi dengan adanya Zhi Zu, Gan En, Shan Jie, dan Bao Rong maka keharmonisan akan terasa,” ucap Stephen Ang Shixiong.

Saat kita tertawa mungkin kita akan tertawa dengan keras dan terbahak-bahak, karena itu Posan Shixiong juga turut memberikan sharing-nya kepada semua peserta tentang harta yang ketiga, yaitu tertawa dengan gembira. “Bila tertawa janganlah kita menjadi histeris karena kalau kita histeris maka kesadaran kita akan berkurang.”

Semangat Untuk Terus Belajar 
Karena kebodohan batin (Moha) kita sering menyalahkan orang lain. Dosa, Lobha dan Moha adalah 3 racun yang harus terus dicermati dan perlahan kita kikis, karena diri kita ini ibaratnya sebuah cermin yang tertutup debu dan harus terus-menerus kita bersihkan.

foto  foto

Keterangan :

  • Empat harta yang dimaksud adalah Tidur dengan damai, Makan dengan bahagia, Tertawa dengan gembira, dan Bekerja dengan sehat (kiri).
  • Kegiatan bedah buku ini menambah pengetahuan, kebijaksanaan dan pengalaman bagi setiap peserta dan nara sumber. Di sini menjadi ajang untuk saling memberi dan menambah kebijaksanaan (kanan).

 “Semua berasal dari pikiran dan orang biasanya selalu merasa bahwa ia benar, misalnya kalau ada sesuatu yang salah pasti karena orang lain, dan kita tidak pernah berpikir bahwa sebabnya itu karena saya. Awal adanya permusuhan juga dari pikiran, membuat hati kita menjadi tidak tenang dan itu akan terpancar pada raut wajah kita. Master Cheng Yen mengajarkan kita untuk selalu melatih batin kita supaya menjadi tenang dan tidak mudah tergoyahkan. Di Tzu Chi kita diajarkan untuk berterima kasih kepada mereka yang sedang kesusahan, karena dengan adanya merekalah kita baru ada kesempatan untuk bersumbangsih,” ujar Hok Lay Shixiongtentang harta keempat dalam kehidupan kepada semua peserta yang hadir.

Sebelum mengakhiri kegiatan bedah buku Hok Lay Shixiong juga menambahkan bahwa kita juga harus belajar memberi dan mengasihi orang lain, bukan meminta dan dikasihi oleh orang lain. Belajar untuk saling bekerja sama dengan orang lain, bukanmeminta orang lain harus bekerja sama dengan kita.

Dari pembahasan satu per satu Empat Harta dalam Kehidupan ini, kita menjadi tahu bahwa untuk harta pertama “Tidur dengan damai ternyata tidaklah gampang terutama untuk orang tua, dan juga “Makan dengan bahagia harta kedua tidak akan terjadi bila kita makan hanya seorang diri saja. Bisakah kita “Tertawa dengan gembira’ yang disebut sebagai harta ketiga dalam kehidupan, kalau kesadaran diri kita menjadi berkurang. Dan kita tidak akan bisa “Bekerja dengan sehat jika kita selalu merasa tidak mampu. Dengan berpuas diri dan mensyukuri hidup ini sudah merupakan berkah bagi kita. Selama berkah masih ada maka kita harus selalu ingat untuk bersumbangsih dan melakukan hal yang bermanfaat bagi lingkungan kita, keluarga dan orang lain.

 

 
 

Artikel Terkait

Menghijaukan SDN Cinta Kasih Pangalengan

Menghijaukan SDN Cinta Kasih Pangalengan

26 Juli 2010
Tzu Chi tidak berhenti hanya dengan membangun kembali sekolah. Lebih dari sebuah misi pendidikan, Tzu Chi pun membawa perubahan baru bagi sekolah ini yakni dengan menggalakkan kegiatan pelestarian lingkungan.
Menyalin Sutra dan Menyerap Dharma

Menyalin Sutra dan Menyerap Dharma

05 Juni 2018
Untuk keenam kalinya, Tzu Chi Medang mengadakan kelas menyalin Sutra. Kelas menyalin sutra ini  dipandu oleh Jusni Lina. Suasana  yang tenang dan khidmat memenuhi seluruh ruangan. Sebanyak 33 relawan  telah siap dengan buku dan peralatan menulisnya.
Belajar Berpuas Hati dalam Penutupan Kelas Budi Pekerti

Belajar Berpuas Hati dalam Penutupan Kelas Budi Pekerti

25 November 2022

Acara penutupan Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan tahun 2022 diadakan di Kantor Tzu Chi Medan pada Minggu, 13 November 2022 dengan tema Berpuas Hati.

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -