Bedah Rumah Tzu Chi di Tanah Tinggi: Kerjasama Kementerian PKP dan Tzu Chi Wujudkan Rumah Impian Warga

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Uriptono (75) warga Tanah Tinggi RW 12 didampingi oleh Teksan Luis Koordinator Program Bebenah Kampung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menandatangani surat kesepakatan bersama program renovasi rumah tahap 1 di Pos RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi Jakarta Pusat. Pada Tahap 1 ini ada 10 unit rumah akan segera di renovasi.

Perhatian dan kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk warga Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, tidak berhenti sampai di pembangunan rumah susun yang diresmikan pada 27 September 2024 lalu— model konsolidasi tanah vertikal (KTV). Kini, semangat cinta kasih itu kembali dilanjutkan melalui program renovasi rumah layak huni bagi warga yang masih tinggal di lingkungan padat dan kurang layak huni.

Berlokasi di RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, rumah susun yang diberi nama Rumah Cinta Damai ini mengusung model Konsolidasi Tanah Vertikal (KTV)—model kedua yang diinisiasi Tzu Chi setelah sebelumnya diterapkan di Palmerah, Jakarta Barat. Rumah Cinta Damai ini terdiri dari bangunan empat lantai, yang kini menjadi tempat tinggal bagi 11 keluarga. Masing-masing unit memiliki luas 18 meter persegi, lengkap dengan kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Satu unit khusus disediakan sebagai ruang bersama untuk para lansia.

Bantuan Renovasi Tahap Pertama
Kali ini, bantuan pembangunan rumah warga diwujudkan dalam bentuk renovasi rumah-rumah warga. Melalui kolaborasi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PK) serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bantuan renovasi rumah tahap pertama pun dimulai bagi 10 kepala keluarga. Harapan dan doa warga seperti Siti Juhairiah (59) dan Uriptono (75) yang selama ini tinggal dalam kondisi kurang layak, perlahan mulai terjawab—rumah impian yang bersih, sehat, dan nyaman kini bukan lagi sekadar angan.

Siti Juhairiah (59) menandatangani surat kesepakatan pembangunan rumah di saksikan oleh relawan Tzu Chi, pihak Kementerian PKP, Lurah Tanah Tinggi , dan Camat Johar Baru. Siti bersyukur dirinya bisa mendapatkan program bedah rumah dari Tzu Chi.

Langkah konkret program ini diawali dengan penandatanganan surat kesepakatan bersama pada 11 April 2025. Bertempat di Pos RW 12, kegiatan ini dihadiri oleh relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat, Camat Johar Baru, serta Lurah Tanah Tinggi. Sebelumnya, relawan telah melakukan survei terhadap para calon penerima bantuan bedah rumah sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan hunian yang lebih layak.

Johan Tando, Ketua Komunitas He Qi Pusat, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaan dan ruang bagi Tzu Chi untuk berkontribusi nyata.

“Kami, relawan Tzu Chi, mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga Tanah Tinggi. Semoga kehidupan warga Tanah Tinggi menjadi lebih baik lagi setelah rumahnya direnovasi,” ungkap Johan.

Hasna sedang memberikan cap jempol dalam surat perjanjian program renovasi rumah tahap 1. Hasna merupakan warga RT 008 RW 012 Kel. Tanah Tinggi, Johar Baru yang viral tinggal di rumah berukuran 2 x 3 m² dan dihuni oleh 13 orang.

Melalui program 500 Rumah Layak Huni ini, Tzu Chi tak hanya membangun hunian yang lebih baik, tetapi juga harapan baru bagi warga agar bisa hidup lebih bermartabat, sehat, dan harmonis.

Bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi, Kementerian PKP, dan Pemrov DKI Jakarta ini menjadi jawaban bagi 10 kepala keluarga (tahap 1), sesuai dengan doa dan harapan Siti Juhairiah (59) dan Uriptono (75). Di tengah keterbatasan ekonomi yang sulit, impian memiliki rumah yang tinggi, bersih, sehat, nyaman, serta terbebas dari kebocoran dan banjir akhirnya akan segera terwujud.

Pada 11 April 2025, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat bersama Camat Johar Baru dan Lurah Tanah Tinggi berkumpul di Pos RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi untuk menghadiri penandatanganan surat kesepakatan bersama bagi 10 warga penerima renovasi rumah (tahap 1). Bantuan ini merupakan salah satu dari Program 500 Rumah Layak Huni, relawan Tzu Chi melakukan survei kepada 10 calon penerima bantuan bedah rumah di wilayah RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Teksan Luis, Koordinator Program Bebenah Kampung Tzu Chi Indonesia mendampingi warga dalam menandatangai surat perjanjian renovasi rumah. Selain itu warga juga menerima dana untuk sewa rumah sampai renovasi selesai.

Johan Tando, Ketua Komunitas He Qi Pusat, menyampaikan terima kasih kepada warga, Kementerian PKP, serta Pemda DKI Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk menjalankan program Bebenah Kampung di wilayah Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.

“Kami, relawan Tzu Chi, mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga Tanah Tinggi. Semoga kehidupan warga Tanah Tinggi menjadi lebih baik lagi setelah rumahnya direnovasi,” ucap Johan.

Program Bebenah Kampung yang dijalankan oleh Yayasan Tzu Chi adalah upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penataan lingkungan yang lebih baik dan nyaman untuk dihuni. Penandatanganan surat kesepakatan bersama ini menjadi langkah awal dari komitmen Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Kementerian PKP RI serta Pemerintah DKI Jakarta dalam mewujudkan renovasi 500 unit rumah layak huni bagi warga DKI Jakarta. “Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kehidupan masyarakat Tanah Tinggi dan meningkatkan kesejahteraan bersama,” harap Johan.

Siti Juhairiah (59), sedang mengemas pakaian dan barang-barang rumah tangga lainnya ke rumah sewa sementara.

Teksan Luis, Koordinator Program Bebenah Kampung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dalam kesempatan penandatanganan tersebut menjelaskan isi dari surat kesepakatan. Salah satunya adalah spesifikasi bangunan yang sesuai gambar telah disetujui bersama, pemberian dukungan biaya sewa tempat tinggal sementara selama proses renovasi rumah, serta membuka kesempatan kepada warga sekitar dan pemilik rumah untuk bekerja sebagai tukang profesional jika mampu, dengan bayaran secara profesional. “Jadi, Tzu Chi membuka lapangan pekerjaan bagi warga Tanah Tinggi yang belum memiliki pekerjaan. Mereka boleh bekerja sebagai tukang atau kenek bangunan,” ujar Teksan.

Siti Juhairiah (59), warga yang memviralkan kondisi rumah Ibu Hasna, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PKP, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, serta Lurah dan Camat Johar Baru. Ia mengaku masih tidak percaya bahwa dirinya bisa mendapatkan program bedah rumah. “Berkat bapak-bapak dan relawan Tzu Chi, saya segera mendapatkan rumah yang layak untuk ditinggali. Semoga program bedah rumah ini terus berkelanjutan,” ucap Siti setelah acara penandatanganan selesai dilakukan.

Rumah Siti yang bersebelahan dengan rumah Hasna juga termasuk dalam daftar program renovasi tahap 1. “Saya kaget, Pak. Begitu saya dikabari oleh Pak Yudi (staf kelurahan), ternyata nama saya ada di-list program renovasi rumah. Saya lihat ada nama saya. Alhamdulillah rumah saya ikut terdata, termasuk rumah Ibu Hasna,” ungkap Siti dengan wajah gembira.

Siti menyusuri Lorong gang rumahnya yang sempit membawa barang-barang rumah tangganya ke rumah sewa sementara. Rumah Siti berada di gang sempit yang pengap, membuatnya sedikit kesulitan memindahkan barang-barang rumah tangganya.   
                    

Kini, Siti dan Hasna sudah mulai mencicil memindahkan barang-barang ke rumah kontrakan mereka karena pada hari Selasa, 15 April 2025 rumah mereka akan mulai direnovasi. Mereka telah menerima dana dari Yayasan Buddha Tzu Chi sebesar tiga juta rupiah untuk pembayaran sewa rumah selama tiga bulan. Jika dalam tiga bulan rumah mereka belum selesai direnovasi, Tzu Chi akan memperpanjang masa sewa hingga rumah tersebut siap dihuni.

Hal serupa juga dirasakan oleh Uriptono (75), yang tinggal bersama dua anak, satu menantu, dan empat cucu. Pak Urip telah menandatangani surat kesepakatan pembangunan rumah. “Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah mau merenovasi rumah saya. Saya juga dikasih uang kontrakan untuk tiga bulan. Saya senang sekali, tidak menyangka rumah saya akan dibangun. Seperti mimpi,” ungkap Uriptono, yang telah tinggal di Tanah Tinggi sejak tahun 1950-an.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Jayanti dan Diana Menanti Rumah Idaman Mereka

Jayanti dan Diana Menanti Rumah Idaman Mereka

01 Agustus 2024

Relawan Tzu Chi berkunjung ke lokasi Program Bebenah Kampung dengan konsep rumah model konsolidasi tanah vertikal di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Ada 11 kepala keluarga yang nantinya akan menempati rumah baru ini.  

Survei Program 500 Rumah Layak Huni di Tanah Tinggi

Survei Program 500 Rumah Layak Huni di Tanah Tinggi

14 Februari 2025

Relawan Tzu Chi Indonesia melakukan survei ke rumah-rumah warga calon penerima bantuan Program 500 Rumah Layak Huni di RW 12, Kel. Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat. Ada 10 rumah warga yang disurvei kali ini.

Pengamen ini Kini Punya Rumah Impian dari Tzu Chi

Pengamen ini Kini Punya Rumah Impian dari Tzu Chi

08 Oktober 2024

Solihin, salah satu penerima unit Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi adalah seorang pengamen. Dia berkeliling dari rumahnya di Tanah Tinggi sampai ke Kalibata, Cawang, Condet, Tebet, bahkan Blok M, Jakarta Selatan. 

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -