Bekal Menyambut Hari Raya
Jurnalis : Novalina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Pieter Chang (Tzu Chi Medan) Serah terima simbolis kupon sembako sebelum baksos pembagian paket sembako di halaman Istana Maimun. | Memasuki bulan puasa, kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) seolah telah menjadi tradisi. Dan saban tahun, kondisi ini membebani warga miskin dalam menyambut hari raya mereka. Sebagai upaya menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan membantu warga kurang mampu dalam menyambut bulan Ramadan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Medan mengadakan bakti sosial pembagian paket sembako di daerah Medan dan sekitarnya, Minggu 21 September 2008. |
Sejumlah 3.600 paket sembako, terdiri atas 10 kg beras, 2 kg gula, dan 2 liter minyak makan, diserahkan secara bersamaan di tiga titik pembagian, yakni di halaman parkir Istana Maimun Medan, di lapangan bola Pasar VII Jalan Irian Barat, Desa Sampali, dan di lapangan bola Jalan Sukamaju, Desa Sambirejo Timur. Pada titik pembagian Istana Maimun, bantuan paket sembako diserahkan kepada 1.620 Kepala Keluarga (KK) dari lima kelurahan di Kecamatan Medan Maimun, yakni Kelurahan Hamdan, Kelurahan Sei Mati, Kelurahan Jati, Kelurahan Sukaraja dan Kelurahan Aur. Lurah Aur, Puji Latuperissa, SSTP (25 tahun) sangat tersentuh dengan kegiatan baksos ini, “Saya kagum dengan relawan Tzu Chi, mereka dapat menenangkan dan mengatur warga yang berdesak-desakan dalam antrian untuk saling mendahului”. “Kegiatan bagi sembako ini juga sangat mulia, mau membantu dengan tanpa membeda-bedakan suku dan agama”, tambahnya. Ket : - Warga terlihat sangat terharu mendapatkan perhatian dari relawan pembagi kupon sembako. (kiri) Pada dua titik pembagian lainnya dibagikan bantuan untuk warga Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, yaitu pada lapangan bola Pasar VII diserahkan 880 paket untuk 25 dusun di Desa Sampali, sementara pada lapangan bola Jalan Sukamaju diserahkan 1.100 paket untuk 11 dusun di Desa Sambirejo Timur dan 20 dusun di Desa Bandar Klippa. Relawan terlihat sigap dalam membantu warga berusia lanjut maupun ibu hamil atau membawa anak-anak. Mereka memikulkan beras dan menghantarkan sampai ke tepi jalan. Salah seorang relawan baru yang pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi, Jimmy (21 tahun) menuturkan walaupun badannya merasa cape dan bersimbah keringat karena membantu mengangkuti beras, tetapi hatinya senang sekali karena dapat membantu orang lain. “Saya sangat berharap bisa terus ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan sosial Tzu Chi seperti ini,” katanya. Salah seorang penerima bantuan, Opung Manik, warga Jalan Makmur Dusun VII, berkaca-kaca kala menerima paket sembako. “Kenapa Nek, kok menangis?”tanya seorang relawan. Nenek 70 tahun itu menjawab, “Saya senang sekali menerima bantuan ini. Hidup saya sangat susah sekali, anakku.” Nenek ini lalu bercerita tentang kisah hidupnya sambil mengikuti relawan yang mengantarkannya pulang. Ternyata rumah tempat tinggalnya sangat sederhana, dengan atap seng yang bocor di sana-sini. Ket : - Relawan dengan sigap memikulkan beras bagi warga lanjut usia. (kiri) Bantuan yang diberikan di bulan puasa ini dirasakan sangat meringankan bagi warga yang membutuhkan bantuan. Keinginan untuk merayakan hari raya kini dapat tercapai dengan bantuan sembako yang menjadi bekal menyambut Lebaran tahun ini. | |
Artikel Terkait
Suara Kasih: Menyebarkan Kebajikan ke Seluruh Penjuru Dunia
07 Januari 2013 Kita harus terus menyebarkan cinta kasih hingga ke seluruh pelosok dunia. Saat cinta kasih tersebar ke seluruh dunia, maka orang yang menderita akan berkesempatan menerima bantuan.Banjir Jakarta: Menolong Orang Lain = Menolong Diri Sendiri
20 Januari 2013