Bekal Pelatihan Diri
Jurnalis : Clara Mutia Yoka (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Laode Muhamad Rizal (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)Pada sabtu, 29 Agustus 2015, insan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Siak mengikuti pelatihan abu putih untuk ketiga kalinya. Pelatihan ini merupakan salah satu syarat untuk menapaki jalan Tzu Chi.
Tak terasa waktu berjalan dengan begitu cepat. Menjelang akhir tahun 2015 ini, akan tiba satu bulan yang begitu ditunggu-tunggu oleh insan Tzu Chi. Bulan itu adalah bulan pelantikan.
Tak terkecuali oleh para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas. Menjelang bulan tersebut, insan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Siak juga semakin giat mendalami budaya humanis Tzu Chi. Salah satunya dengan mengikuti berbagai pelatihan yang juga diikuti oleh setiap insan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas.
Pelatihan untuk relawan abu putih itu dilakukan sebanyak tiga kali dan merupakan salah satu syarat insan Tzu Chi melangkah di jalan Tzu Chi. Misalnya Pelatihan Abu Putih Ketiga yang digelar pada Sabtu, 29 Agustus 2015 di Sungai Rokan Training Center.
Insan Tzu Chi Sinar Mas semakin giat mengikuti pelatihan guna mendalami budaya humanis dan filosofi Tzu Chi.
Pagi itu, para relawan telah bersiap untuk melakukan pradaksina menuju tempat dilakukannya pelatihan dengan dipandu oleh mentor barisan. Langkah kaki perlahan bergerak menuju lokasi diadakannya pelatihan. Menjelang pelatihan, lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Sinar Mas, dan Mars Tzu Chi dinyanyikan dengan lantang oleh para relawan.
Septianus Harianja selaku ketua Xie Li Siak dalam kata sambutannya menuturkan, “pelatihan kali ini dilakukan guna memantapkan segala pemahaman para relawan mengenai Tzu Chi.” Tak lama berselang, sebanyak 46 orang relawan yang menghadiri pelatihan kali itu mulai diuji pemahamannya mengenai Tzu Chi. Para relawan diminta untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar Tzu Chi dalam lembaran kertas yang telah dibagikan sebelumnya. Ketekunan tampak terlihat dalam diri para relawan.
Ketua Xie Li Siak, Septianus Harianja berharap para relawan dapat semakin mantap memahami Tzu Chi.
Salah satu relawan yang juga mengikuti pelatihan ini, Ruslan Hasibuan misalnya. Dia terlihat sangat memahami seluruh materi pelatihan. Ia dengan lancar menceritakan sejarah Tzu Chi dan tekad menuju pelatihan diri juga semakin mantap.
Pada akhir pelatihan, para relawan saling melakukan evaluasi satu sama lain, suasana keakraban sudah sangat terasa di antara para relawan. Dapat mengikuti pelantikan merupakan harapan yang sangat besar bagi mereka.
Insan Tzu Chi berharap bahwa pendalaman budaya humanis tak berhenti dalam pelatihan saja. Melainkan juga ketika turun ke tengah masyarakat di mana insan Tzu Chi dapat mempraktikkan langsung serta semakin mendalami filosofi Tzu Chi.