Bekal untuk Merayakan Lebaran
Jurnalis : Budianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam)Setelah memberikan bantuan ke warga, para relawan dengan sikap bersyukur membungkukkan badan 90 derajat sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih kepada penerima bantuan. |
| |
Hujan Bukan Halangan Pagi hari sebelum berangkat ke tempat pembagian, hujan turun dengan lebat. Tetapi hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk memperhatikan kaum papa. Para relawan datang tepat waktu. Setelah hujan reda, para relawan bergegas memasukkan barang ke mobil. Pukul 8 mereka mulai berangkat menuju tempat pembagian. Setelah melalui perjalanan selama 45 menit, mereka tiba di tempat tujuan. Di lokasi pembagian, para relawan benar-benar bersatu padu, ada yang memindahkan barang, dan ada yang menata tempat. Suasana pun menjadi bertambah hangat.
Ket :- Tgl 4-5 September 2009, para relawan mulai melakukan survei dan membagikan kupon beras. Sebelum berangkat, para relawan berdoa agar acara ini berlangsung sukses. (kiri) Tempat pembagian beras adalah rumah ketua RT. Karena baru saja diguyur hujan, halaman tergenang air lumpur. Agar warga masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan, maka para relawan membersihkan lumpur tersebut kemudian menata batu bata di atasnya. Pembagian beras pun dimulai. Masyarakat berbondong-bondong berdatangan mengambil barang. Setelah memberikan bantuan, para relawan dengan sikap bersyukur membungkukkan badan 90 derajat. Salah seorang warga bernama Khalisa Hutasuhut, mengetahui dari ketua RT 02 bahwa hari itu ada pembagian beras. Para relawan ketika membagikan kupon tersebut barulah mengetahui bahwa Kakek Khalisa Hutasuhut tinggal seorang diri, istrinya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sedangkan anak-anaknya telah keluar dari kampung mencari nafkah. Sang kakek tinggal seorang diri. Ia sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang telah melakukan pembagian beras tersebut. Baginya bantuan tersebut sangatlah berarti.
Ket : -Karena di pagi hari turun hujan lebat, agar warga masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan, maka para relawan membersihkan air lumpur tersebut kemudian menata batu bata di atasnya. (kiri) Ungkapan Terima Kasih
Ket : -Hujan lebat bukanlah halangan bagi para relawan untuk memperhatikan kaum papa. Di lokasi pembagian bantuan, para relawan bersatu padu, ada yang sedang memindahkan barang, dan ada yang menata tempat. Suasana pun menjadi bertambah hangat. (kiri) Sebanyak 300 parsel dibagikan. Menurut Wang Li Fung Shijie, relawan pertama di Tanjung Balai, meskipun hari ini hujan lebat, tapi itu merupakan cobaan bagi kita. Jadi kita harus berterima kasih kepada seluruh relawan yang telah dapat mengatasi rintangan, dengan segenap hati datang menolong, juga berterima kasih kepada para relawan dari Batam yang datang mendukung. Bulan ini adalah bulan 7 lunar, kata Master Cheng Yen, makna dari ulambana adalah seharusnya menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Kali ini bertepatan dengan bulan Ramadhan, bantuan tersebut diberikan agar mereka bisa merayakan Lebaran dengan gembira. Di Tanjung Balai Karimun kegiatan berikutnya yang direncanakan adalah menempel kata perenungan Master Cheng Yen sepanjang jalan, agar ajaran beliau dapat masuk ke dalam hati masyarakat di wilayah ini. Lewat kata perenungan dapat mengubah pemikiran seseorang, mengubah sifat seseorang, dan membersihkan hati manusia. Semoga hati manusia tersucikan dan masyarakat damai sejahtera. | ||
Artikel Terkait
Kepedulian bagi Korban Gempa di Sulawesi Tengah
09 Oktober 2018Berbagi Sukacita dalam Menyambut Imlek
28 Januari 2022Tzu Chi Tebing Tinggi membagikan paket Imlek kepada 250 Kepala Keluarga (KK), masyarakat Tionghoa yang kurang mampu pada Minggu 24 Januari 2022.