Bekerja Sama Menolong Sesama

Jurnalis : Arief (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Arief (Tzu Chi Bandung)
 
foto

* Tidak hanya orang dewasa dan manula yang hadir di baksos kesehatan umum dan gigi di Cikole, anak-anak pun ikut serta menjadi pasien.

Minggu, 1 Maret 2009, Tzu Chi Bandung bekerjasama dengan Brimob Polda Jawa Barat mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan umum dan gigi gratis, bertempat di Markas Komando Detasemen B Satuan Brimob Polda Jabar, Jalan Tangkuban Perahu 598, Cikole, Lembang. Pengobatan umum dan gigi gratis ini diikuti oleh warga masyarakat di 3 desa, yakni Cikole, Cikidang, dan Cibogo.
Hadir di Saat yang Tepat
Hari itu, waktu sudah melewati pukul 12.00, tinggal sebagian pasien yang menunggu giliran untuk diperiksa. Tiba-tiba saja, sesosok pasien perempuan, dengan digotong 2 orang langsung memasuki ruangan. Sebagian relawan Tzu Chi dan dokter menghampiri pasien tersebut. Bila dilihat sepintas, tidak ada tanda-tanda keanehan dari sosok perempuan berkulit sawo matang ini, namun bila dilihat dengan seksama, ada bekas luka bakar yang sangat memprihatinkan di kaki kirinya.

Pasien perempuan berusia 26 tahun itu bernama Ayi Cucu. Ibu 3 anak ini mengalami luka bakar sekitar 3 bulan lalu. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu, membuat dirinya hanya diobati seadanya. Dengan mengenakan jaket biru, Ayi duduk di tempat tidur ruang pemeriksaan. Sambil berselonjor, Ayi hanya terdiam membisu.

Bekas luka bakar Ayi dibersihkan oleh dokter dengan cairan infus, lalu jaringan kulit yang sudah mati diangkat. Agar tidak terkena infeksi, kemudian bekas luka bakar tersebut dibalut perban. “Taroskeun we ka caroge abdi (Tanyakan saja ke suami saya –red),” ketika ditanya awal mula kejadian tersebut. Ayi datang ke pengobatan ini bersama suaminya, Gugun (36). “Saya lagi kerja di kebun, lihat mobil Brimob bolak-balik, kata tetangga ada pengobatan gratis, kemudian saya ajak istri ke sini,” ujar Gugun, yang tinggal di Cibedug Kidul RT 02/14 Desa Cikole. Gugun kemudian menceritakan kejadian yang menimpa istrinya.

foto  foto

Ket : - Ayi Cucu, seorang pasien luka bakar diobati oleh tim medis Tzu Chi. Kakinya terkena api ketika sedang
           memasak tiba-tiba ayannya kambuh. (kiri)
         - Seorang pasien yang mengalami sesak nafas mendapatkan bantuan pernafasan di mobil ambulans
           Tzu Chi. (kanan)

Sekitar Desember 2008 lalu, Ayi sedang memasak. Waktu itu di rumah hanya ada anaknya yang masih kecil berusia 4 bulan, sedangkan suami dan kedua anaknya yang lain sedang berada di luar rumah. Saat memasak, penyakit ayan yang diderita Ayi kambuh, kemudian jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Saat pingsan, kaki kiri Ayi masuk ke tempat pembakaran –Ayi memasak menggunakan kayu bakar. Gugun, yang saat kejadian sedang berada di kebun, langsung membawa Ayi ke rumah sakit di Cimbuleuit ketika mengetahui istrinya terkena kobaran api kayu bakar yang sudah menghanguskan sebagian telapak kaki Ayi.

“Dua jari hangus terbakar, lalu dipotong (amputasi –red),” ujar Gugun. Selama 2 minggu, Ayi sempat dirawat di rumah sakit, namun kerap kali Ayi meminta ingin cepat pulang. Padahal menurut dokter, Ayi diharuskan tinggal 10 hari lagi. Perawatan di rumah tentu tidak sebaik di rumah sakit. Di rumah, Ayi hanya diobati salep luka bakar.

foto  

Ket : - Jika tim medis bertugas mengobati pasien, para relawan bertugas menghibur pasien yang sedang
           menunggu giliran maupun yang telah mendapat pelayanan kesehatan.

Menurut cerita Gugun, bekas luka bakar Ayi tidak lekas kering, bahkan sering keluar nanah, serta mengeluarkan aroma tidak sedap. Pekerjaan Gugun sebagai buruh kebun, dengan pendapatan Rp 15 ribu per hari tentu tidak mencukupi bila harus membawa istrinya kembali ke rumah sakit.

Melihat kondisi Ayi yang tidak bisa berjalan, akhirnya Gugun tidak hanya bekerja di kebun, tapi juga mengurus anak-anak dan istrinya yang sedang sakit. “Anak-anak pada sedih melihat keadaan ibu,” lirih Gugun. Beberapa tetangga pun bersimpati melihat kondisi Ayi, mereka kerap membantu keluarga Gugun. Untunglah Gugun membawanya ke baksos kesehatan Tzu Chi Bandung kali ini. “(Saya) inginnya istri cepat sembuh, biar saya bisa tenang bekerja,” harapnya singkat.

Berbagi Kasih di Markas Brimob
Kegiatan baksos kesehatan ini merupakan kali pertama yang dilakukan Tzu Chi Bandung bekerjasama dengan Brimob Polda Jabar. Sebanyak 10 dokter umum dan 7 dokter gigi dari Tzu Chi, dibantu oleh 4 dokter umum dan 3 dokter gigi dari Polda Jabar, berhasil menangani 918 pasien umum dan 143 pasien gigi. Penyakit yang diderita warga umumnya berupa batuk, pilek, diare, dan lain-lain. Kerja sama yang apik terjalin dalam baksos kali ini antara ratusan relawan Tzu Chi dan ratusan anggota Brimob yang bahu-membahu membantu warga masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.

foto  

Ket : - Tim medis Tzu Chi dengan penuh cinta kasih memeriksa gigi salah seorang pasien.

“Sebagai bentuk kepedulian sosial, dimana akhir-akhir ini cuaca yang tidak menentu serta kondisi ekonomi masyarakat yang tidak mampu, maka Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial pengobatan gratis. Juga itu bisa menjaring kasus untuk dirujuk,” ujar Wakil Ketua Tzu Chi Bandung Djonni Andhella saat ditanya tentang maksud dan tujuan baksos kesehatan ini.

Biasanya, setiap diadakan baksos kesehatan, warga berbondong-bondong datang ke tempat pengobatan tersebut, namun pada baksos kali ini, Markas Komando Detasemen B Satuan Brimob Polda Jabar menyediakan 6 unit kendaraan dinas yang terdiri dari 1 unit ambulans, 1 mobil patroli, 1 bus, dan 3 truk untuk menjemput dan mengantar warga masyarakat yang akan mengikuti baksos.

Menurut Wakasat Brimob Polda Jabar Restu Mulya Budianto, kerja sama Brimob kali ini dengan Tzu Chi dilakukan sebagai bentuk tanggap Polri dalam melayani masyarakat dengan sepenuh hati. “Mudah-mudahan kerja sama ini membawa manfaat dan dapat mempererat tali silaturahmi. (Saya) berharap pengobatan ini tidak hanya di Markas Komando Detasemen B, yang terletak di Cikole Lembang, tapi juga bisa dilaksanakan di Markas Komando Detasemen A dan C yang terletak di Jatinangor dan Cirebon,” harapnya.

 

Artikel Terkait

Sui Mo Zhu Fu: Makna Pertobatan

Sui Mo Zhu Fu: Makna Pertobatan

18 Januari 2012 Untuk mengurangi bencana di dunia, seperti yang selalu dianjurkan oleh Master Cheng Yen diharapkan semua orang dapat menghimpun karma baik (berbuat kebajikan) dan menerapkan pola hidup vegetarian
Bergandengan Tangan Berbuat Kebajikan

Bergandengan Tangan Berbuat Kebajikan

27 Februari 2017
Relawan Tzu Chi Pekanbaru dengan sukacita memberikan dukungan terhadap kegiatan Mini Bazar dengan menyiapkan makanan vegetaris bagi pengunjung bazar. Kegiatan Mini Bazar diadakan oleh Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Riau dalam rangka peringatan Hari Kanker Anak Internasional 2017 yang jatuh di bulan Februari.
Menggalang Cinta Kasih dan Doa di Kecamatan Meral

Menggalang Cinta Kasih dan Doa di Kecamatan Meral

18 April 2024

Pengumpulan celengan cinta kasih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun di sepanjang Jalan Kecamatan Meral selalu disambut antusias warga.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -