Belajar Bersama Membungkus Bakcang

Jurnalis : Maria Theofila The (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Syanny, Elisabet (Tzu Chi Makassar)

Untuk menyambut perayaan makan bakcang, relawan Tzu Chi Makassar menggelar kegiatan membungkus bakcang yang diikuti 20 relawan di Kantor Tzu Chi Makassar.

Bakcang adalah makanan tradisional masyarakat Tiongkok. Bahan utamanya bisa berupa beras ketan ataupun beras biasa dengan isian yang beraneka ragam. Bakcang ini dibungkus dengan daun bambu berbentuk limas segitiga yang kemudian diikat dengan tali.

Perayaan makan bakcang, dirayakan oleh hampir seluruh masyarakat etnis Tiongkok yang ada di dunia. Serta dilakukan pada tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Lunar. Tahun 2024 ini, perayaan makan bakcang jatuh pada tanggal 10 Juni 2024.

Lily Tanzil Shijie (rompi) berbagi ilmu dengan relawan lainnya tentang bagaimana cara membungkus bakcang dengan baik.

Untuk merayakan makan bakcang ini, relawan Tzu Chi Makassar menggelar kegiatan membungkus bakcang di Kantor Tzu Chi Makassar pada Jumat, 7 Juni 2024 dan diikuti 20 relawan relawan. Lenny Pupella Shijie selaku PIC kegiatan sehari sebelumnya telah mempersiapkan semua bahan-bahan kebutuhan bakcang. Setelah relawan selesai membungkus, masih membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk memasak bakcang tersebut, sampai siap disantap.

Kegiatan membungkus bakcang, telah dilaksanakan secara rutinitas setiap tahunnya oleh relawan Tzu Chi Makassar. Salah satu relawan yang ikut dalam kegiatan ini adalah Lily Tanzil Shijie yang memiliki latar belakang sebagai penjual bakcang. Disela-sela kesibukannya berjualan, ia tetapi tetap meluangkan waktunya untuk ikut bergabung dalam kegiatan membungkus bakcang ini.

Relawan Tzu Chi Makassar berfoto bersama dengan mengangkat bakcang yang telah selesai diikat.

Ada rasa senang dan bahagia dalam diri Lili Tanzil Shijie karena diberi kesempatan untuk bersama-sama, gotong royong, bisa saling berbagi ilmu, sekalipun itu hal yang kecil seperti kegiatan membungkus bakcang ini.

“Bagi saya pribadi sebagai relawan baru merasakan kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain bisa berbagi ilmu, juga ada nilai keakraban dan persaudaraan yang terbina pada saat kegiatan ini berlangsung. Masing-masing relawan bisa memahami apa yang harus dikerjakan, yang mahir bisa langsung membantu membungkus, sedangkan yang belum mahir membantu mempersiapkan bahan-bahan yang akan dibungkus. Semua berlangsung dengan penuh sukacita,” ungkap Lily Tanzil Shijie.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Bazar Nyonya Bacang Vegetarian

Bazar Nyonya Bacang Vegetarian

23 Juni 2023

Memeriahkan perayaan Dragon Boat Festival (Duan Wu Jie), Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Bazar Nyonya Bacang Vegetarian dengan sistem Pre-Order (PO).

Bacang Cinta Kasih untuk Gan En Hu

Bacang Cinta Kasih untuk Gan En Hu

01 Juli 2013 “Perbuatan baik yang dilakukan oleh banyak orang lebih besar daripada yang dilakukan oleh satu orang saja. Tak peduli sebesar apa sebuah lilin, cahayanya tetap terbatas. Namun bila sebuah lilin kecil dapat menyulut ratusan ribu lilin lainnya, cahaya mereka dapat bersinar kemana saja.”
Suara Kasih: Bacang Cinta Kasih

Suara Kasih: Bacang Cinta Kasih

15 Juni 2010
Perlahan-lahan, insan Tzu Chi menyadari bahwa karya kemanusiaan Tzu Chi kian berkembang. Insan Tzu Chi pun sangat bijaksana. Untuk membantu korban bencana di negara lain, mereka membuat bacang dan menjualnya pada saat perayaan Festival Perahu Naga. Hal ini tak hanya dilakukan oleh insan Tzu Chi di Taiwan.
Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -