Keceriaan di lomba mematuhi perintah papa mama pada hari pertama pembukaan Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang sekaligus peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
Hari pertama pembukaan Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang, para relawan mengadakan acara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia bagi anak-anak jenjang kelas Qin Zi Ban (usia 5-8 tahun), Er Tong Ban (usia 8-12 tahun), dan Tzu Shao Ban (usia 13-16 tahun) pada Minggu, 11 Agustus 2024. Kegiatan yang diikuti bersama para orang tua anak kelas budi pekerti ini berlangsung di Kantor Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Tangerang.
Raut keceriaan tergambar di wajah 34 siswa Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang bersama orang tua tercinta mengikuti pembukaan kelas Budi Pekerti sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia didampingi oleh 35 relawan Buddha Tzu Chi Tangerang. Acara pertama dibuka dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan pengenalan para Daai Mama yang akan menemani mereka selama setahun pembelajaran Kelas Budi Pekerti.
Para anak kelas budi pekerti dengan bersemangat dan penuh keceriaan mengikuti lomba estafet karet.
Dengan penuh khidmat para Xiao Pu Sa (sebutan untuk para murid Qin Zi Ban) dan Huo Ban Men (sebutan untuk para murid Tzu Shao Ban) mendengarkan pemaparan tentang Sejarah Tzu Chi dan Celengan Bambu dan dilanjutkan dengan kesepakatan kelas budi pekerti serta etika berseragam para Xiao Pu Sa dan Huo Ban Men selama kelas budi pekerti berlangsung.
Keceriaan Menyambut Kemerdekaan
Momen keseruan banyak tersaji dari pembukaan Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang yang mengusung tema kemerdekaan ini. Berbagai lomba diselenggarakan diantaranya lomba tebak judul lagu dan syair lagu perjuangan, lomba estafet sedotan karet, lomba mendengarkan perintah papa mama untuk para Xiao Pu Sa dan lomba bola shik shak shok serta word scramble untuk para Huo Ban Men.
Santy Wirawan dan putrinya Joanne Fynn Eryandi bersuka cita di foto booth bertema kemerdekaan.
Joanne Fynn Eryandi (8) bersama mama tercinta, Santy Wirawan datang dengan penuh semangat. Setelah absen dan memakai watao (kaos kaki), secara mandiri lalu berbaris rapi bersama para duifu (mentor) relawan Tzu Chi. Selama kegiatan kelas Budi Pekerti berlangsung Joanne sangat menyukainya, terlebih kali ini dalam rangka memperingati Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia.
“Aku suka belajar di sini karena ketemu banyak teman dan banyak permainannya,” ungkap Joanne dengan nada ceria. Hal ini juga diamini oleh sang mama Santy Wirawan yang sangat bersyukur bisa mengikutsertakan putrinya di kelas budi pekerti. “Sangat bersyukur karena Joanne bisa ikut kelas budi pekerti karena kelas ini mengajarkan kebaikan dan kedisipinan pada anak dengan cinta kasih yang tulus. Saya juga senang karena bisa ikut berlomba bersama Joanne, kami bahagia,” ujar Santy. Kemerdekaan juga dimaknai Santy dengan rasa Syukur yang dalam. “Dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ini kami sangat bersyukur negara kita merdeka dari penjajah dan harapan ke depannya negara kita selalu aman damai dan terus maju di segala bidang,” pungkasnya.
Dibutuhkan kerja sama dari para anak-anak kelas budi pekerti untuk menyelesaikan perlombaan bola shik shak shok.
Keceriaan juga tampak jelas ketika lomba-lomba berlangsung. Para Xiao Pu Sa dan Huo Ban Men beserta orang tua mengikutinya dengan semangat karena tujuan lomba kali ini juga untuk kekompakan papa mama dan anak-anaknya serta meningkatkan kerja sama antara para siswa kelas budi pekerti.
Lenah, relawan Buddha Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang yang mengemban tugas sebagai PIC Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang mengatakan bahwa ada keistimewaan di pembukaan Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang. “Kami para mentor bersepakat untuk mengadakan lomba memperingati Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di pertemuan pertama Kelas Budi Pekerti He Qi Tangerang dengan niat baik agar terjalin interaksi antara Xiao Pu Sa dan Huo Ban Men dan para orang tuanya sehingga terjain kerjasama dan keakraban di hari pertama kelas dimulai,” ungkap Lenah.
Editor: Arimami Suryo A.