Belajar Bersumbangsih Melalui Hasil Karya
Jurnalis : Susanti (Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Lissa, Petrick, Yogie.P (Tanjung Balai Karimun)Sabtu, 16 April 2016 relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berkumpul di kantor untuk mengikuti Pelatihan Relawan Dokumentasi (Zhen Shan Mei)
Untuk memantapkan keahlian relawan dokumentansi (Zhen Shan Mei), relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengundang para relawan Zhen Shan Mei dari Jakarta untuk membagikan pengalaman mereka kepada relawan Tanjung Balai Karimun pada tanggal 16-17 April yang lalu. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini diikuti oleh 31 orang peserta. Kegiatan tersebut terbagi atas 3 kelas, antara lain kelas menulis, foto dan video.
Pada hari Sabtu, 16 April 2016, kegiatan dimulai pada pukul 16.00 WIB. Acara dibuka oleh Dwi dengan memperkenalkan trainer yang berasal dari Tzu Chi Jakarta (Departemen Zhen Shan Mei, Divisi Pengembangan Relawan ZSM) yang terdiri dari Henry Tando, Halim Ong, dan Erli Tan. Kedatangan mereka mendapat sambutan yang antusias dari relawan Tanjung Balai Karimun. Kesan pertama mereka sesaat berjumpa dengan relawan Tanjung Balai Karimun adalah eratnya hubungan kekeluargaan antara satu sama yang lain.
Di hari pertama ini, Henry menjelaskan peranan relawan Zhen Shan Mei yang amat penting dalam keluarga besar Tzu Chi. Sebab melalui penulisan dan foto relawan Zhen Shan Mei, Master Cheng Yen menjadi tahu tentang keadaan dunia ini. Relawan Zhen Shan Mei bagaikan mata dan telinga beliau. Mereka dengan tulus mencatat segala jejak cinta kasih insan Tzu Chi dan juga merekam segala sejarah yang bajik dan indah. Pentingnya dokumentasi sejarah Tzu Chi disebarkan dan diwariskan ke generasi mendatang agar semua orang dapat terinspirasi dan termotivasi untuk bergabung di jalan Bodhisatwa ini.
Sebanyak 31 relawan mengikuti pelatihan relawan dokumentasi (Zhen shan Mei), yang dipandu oleh trainer dari Jakarta yaitu Henry Tando, Halim Ong, dan Erli Tan
Halim (kiri) memberikan beberapa materi tentang cara dan teknik meliput kegiatan kepada peserta Pelatihan Zhen Shan Mei.
Selama ini yang dikhawatirkan Master Cheng Yen bukan mewariskan sejarah terlalu banyak melainkan takut akan kekurangan orang yang mencatatnya. Oleh karena itu, setiap insan Tzu Chi diharapkan dapat turut menjadi pencatat sejarah, dan juga merangkul relawan lain untuk bersama-sama merangkai kisah Tzu Chi yang benar, bajik dan indah. (Ren Ren Zhen Shan Mei) Semua orang bisa menjadi relawan Zhen Shan Mei asalkan punya niat dan tekad, seperti yang dikatakan Henry, “Anggap saja lagi bercerita sama Mama kita sendiri, atau sedang chatting dengan teman,” ujarnya santai.
Pendalaman materi Zhen Shan Mei terbagi menjadi 3 kelas. Kelas menulis (14 peserta) dibimbing oleh Erli yang memberikan penjelasan mengenai teknik-teknik menulis artikel, skrip video dan beberapa tips mewawancarai narasumber. Kelas foto (12 peserta) dibekali pengetahuan mengenai dasar-dasar fotografi oleh Henry. Sedangkan kelas video (5 peserta) mendapat pengarahan tentang cara shooting video dari Halim. Walaupun hari sudah malam, para peserta tetap bersemangat menyerap ilmu yang dibagikan oleh para trainer.
Pada hari kedua, Minggu yang cerah, para peserta berkumpul kembali pukul 08.00 WIB. Pada hari itu, komunitas (Hu Ai) Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan penempelan poster kata perenungan di toko-toko sepanjang Jalan Nusantara (Hao Hua Yi Tiao Jie). Para peserta pelatihan terbagi menjadi 6 kelompok dan diimbau untuk melakukan praktik langsung peliputan kepada narasumber yang berada di Jalan Nusantara tersebut. Selesai melakukan peliputan, masing-masing tim tampak giat menyortir foto kegiatan untuk mendukung penulisan artikelnya. Selain bentuk artikel, peserta juga diajarkan Erli cara membuat kliping, bedanya hanya pada isi kliping yang lebih singkat karena datanya masih mentah, sejenis catatan harian. Materi kliping dan skrip video masih baru dan asing bagi tim Zhen Shan Mei Tanjung Balai Karimun, diharapkan dapat membantu relawan memaksimalkan pencatatan sejarah Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Listania (Kanan) sempat bingung memilih kelas Zhen Shan Mei bagian mana, namun dengan patokan nilai bahasa Indonesia yang bagus, dengan yakin Listania memilih kelas Artikel untuk memperdalam kosakata bahasa Indonesianya.
Salah satu peserta bernama Listania, Tzu Shao yang berusia 16 tahun dengan polosnya mengungkapkan, “Pada saat rapat pembahasan kegiatan pelatihan ini, saya memang belum tertarik mengikuti pelatihan ini. Tetapi relawan lainnya memberi masukan kepada saya kalau pelatihan ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan. Dari situlah saya mikir, toh Sabtu dan Minggu saya tak ke mana-mana juga mendingan saya ikut kegiatan ini. Eh, kemudian saat pendaftaran saya bingung kelas apa yang harus saya pilih, sempat juga saya bertanya ke koordinator Xie li dan teman sebaya, dengan melihat kondisi relawan masing-masing Xie li yang sangat kekurangan jurnalis dan juga nilai bahasa Indonesia saya di sekolah cukup memuaskan, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kelas artikel. Dari kegiatan dua hari ini, saya menjadi termotivasi untuk bersumbangsih melalui penulisan saya.”
Pada sesi sharing, para relawan mengucapkan ribuan terima kasih kepada para trainer yang sudah meluangkan waktu dan menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk membangun Tim Zhen Shan Mei Tanjung Balai Karimun menjadi lebih kuat. Seperti yang disampaikan Beverly, “Berkat kedatangan Shigu-Shibo, baru kali ini saya melihat Tim Zhen Shan Mei Tanjung Balai Karimun menjadi rame, biasanya hanya 6-7 relawan saja.”
Akhir kata, Henry berharap “Semoga relawan Zhen Shan Mei Tanjung Balai Karimun selalu bersemangat dan semangat ini terus hidup terus dan tidak pernah padam.” Acara pelatihan ini ditutup dengan mendengarkan lagu “Ren Wen Zhen Shan Mei” pada pukul 18.30 WIB.
Melalui kegiatan ini diharapkan Relawan Zhen Shan Mei Tanjung Balai Karimun menjadi termotivasi dan lebih giat merekam sejarah Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun, dan semoga dengan adanya Tim Zhen Shan Mei jalinan cinta kasih dapat terus menyebar ke seluruh dunia.
Artikel Terkait
Mengasah Potensi Sembari Membagikan Momen
03 Mei 2019Pelatihan perdana di kota ber-icon Suro dan Boyo ini dibawakan langsung oleh Tim Pengembangan Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia yakni Henry Tando, Erli Tan, dan Teddy Lianto. Bertempat di Ruko Mangga Dua, Kantor Tzu Chi Surabaya, pelatihan ini diselenggarakan dari tanggal 27-28 April 2019.
Sejuta Kasih untuk Sebuah Gambar
27 November 2018Sebanyak 25 relawan Tzu Chi dari berbagai komunitas mengikuti kegiatan sharing liputan bencana yang dibawakan oleh Arimami Suryo A (Ari) dan Khusnul Khotimah (Nungky), Minggu, 18 November 2018. Keduanya merupakan staf redaksi divisi Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia.
Memperkenalkan Seni Dokumentasi Jejak Cinta Kasih
06 November 2023Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan perekrutan dan pelatihan tim dokumentasi yang berfokus pada teknik pembuatan artikel dan fotografi.