Belajar Bervegetarian
Jurnalis : Oriana Widjaja (HQ Utara 1), Fotografer : Susanto Widjaja (HQ Utara 1)
Relawan Tzu Chi mengadakan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah kepada warga komplek Perumahan Florence, Pantai Indah Kapuk Jakarta, Minggu, 16 Juli 2017.
Apa itu Bulan Tujuh Penuh Berkah? Frase tersebut mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Akan tetapi bagi relawan Tzu Chi, di bulan tujuh penanggalan Imlek, mereka akan lebih giat mengingatkan keluarga dan teman untuk menanam karma baik dengan bervegetarian dan melestarikan lingkungan.
Oleh karena itu menjelang bulan tujuh lunar, relawan komunitas Tzu Chi He Qi Utara 1 mengadakan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah kepada warga komplek perumahan Florence yang sudah rutin mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan setiap bulannya di Taman Warga. Cluster Florence Pantai Indah Kapuk berada kurang lebih 750 meter dari gerbang Mediterania Boulevard yang pada pintu masuknya terdapat patung kuda lautnya. Sosialisasi kepada warga komplek Florence ini digelar pada Minggu, 16 Juli 2017, dan dihadiri oleh 25 relawan dan lebih kurang 50 warga.
Acara dimulai dengan kegiatan daur ulang botol plastik, namun kali ini kegiatan lebih spesial karena juga diadakan demo masak dengan menu vegetarian. Para relawan Tzu Chi telah menyiapkan sederetan peralatan masak dan menyusunnya di atas meja. Relawan Charlie dan Feranika mempraktikkan masakan Pepes Vegetarian dengan tahu dan jamur. Sementara Mery Ely membuat mochi dari tepung, ketan, wijen dan kacang-kacangan. Antusiasme warga Florence dalam acara Pelestarian Lingkungan hari ini sungguh amat terasa. Sambil icip-icip makanan vegetarian, warga dipersilakan untuk duduk dan mendengarkan sharing dari relawan Adenan. Warga pun dijelaskan makna dari Bulan Tujuh Penuh Berkah, di mana saat tersebut adalah kesempatan yang baik untuk menyalurkan karma baik kepada keluarga dan sesama makhluk.
Warga komplek perumahan Florence ini sudah rutin mengadakan kegiatan Pelestarian Lingkungan setiap bulannya.
Kegiatan kali ini sangat istimewa karena juga diadakan demo masak dengan menu vegetarian.
Di awali dari kisah Bodhisatwa Mogallana yang menyalurkan karma baiknya untuk Ibunya yang sudah meninggal, tradisi sembayang leluhur tersebut pun berlanjut sampai sekarang. Adenan mengajak warga untuk mulai bervegetarian. “Selain membersihkan sampah, dengan bervegetarian kita bisa membersihkan batin kita. Dengan bervegetarian, kita bisa menanam jalinan jodoh yang baik dengan semua makhluk,” terangnya.
Vincent Fransidy (11), anak dari relawan Yessie yang telah bervegetarian selama setahun menceritakan awal dari tekad bervegetariannya setelah menyaksikan video sapi yang dipaksa minum air untuk meningkatkan harga jualnya. Vincent yang awalnya doyan makan seafood ini pun akhirnya bertekad untuk mengasihi semua makhluk dengan bervegetarian. Menyadari bahwa vegetarian tidaklah mudah, Vincent mengajak Shigu Shibo yang hadir pada pagi itu untuk tidak makan daging.
“Engga apa-apa jika belum full vegetarian, setidaknya sehari sekali makan vege juga ok, karena segala sesuatu dimulai dari hal kecil.” Kata-kata Vincent ini pun langsung disambut tepuk tangan semua warga yang hadir.
Vincent Fransidy (tengah) yang telah bervegetarian selama setahun menceritakan awal dari tekad bervegetariannya.
Relawan Caecilia (kanan) membagikan “paspor vegetarian” bagi warga komplek Florence agar dapat mencatat saat-saat bervegetarian.
Tjiu Bun Fu juga sharing pengalaman pribadinya menjadi vegetarian dengan sangat menyentuh hati. Kurang lebih 18 bulan yang lalu, Tjiu Bun Fu merasakan gangguan di pangkal lehernya yang Ia kira ada gejala kelenjar getah bening. Beruntung sekali, setelah check-up di Penang, ternyata penyakitnya tidak separah itu. Dokter menyarankan untuk menghindari makanan yang mengandung ayam dan seafood. Didukung oleh keluarganya, Tjiu Bun Fu Shixiong menjalankan pola makan vegetarian.
Relawan Caecilia kemudian membagikan “paspor vegetarian” di mana warga komplek Florence bisa mencatat saat-saat bervegetarian. Setelah mendengar banyak sharing, beberapa warga pun terinspirasi dan mau belajar bervegetarian, di antaranya adalah Hesti. Ia pun tertarik sekali dengan menu-menu vegetarian yang disajikan relawan. Ia menyimak dengan baik dan mencatatnya di telepon genggamnya.
“Semuanya enak-enak. Saya mau belajar vegetarian. Tadi sudah dapat paspor vegetarian, berarti hari ini kan sudah contreng satu. Berikutnya mau berusaha coba lagi,” ujar Hesti penuh harap.
Relawan berharap, paspor vegetarian tersebut dapat memotivasi warga untuk mengembangkan welas asih dan menjalani kebiasaan positif melalui vegetarian.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Merayakan Bulan Tujuh Penuh Berkah dengan Demo Memasak Vegetarian
20 Agustus 2024Menyambut Bulan Tujuh Penuh Berkah, Tzu Chi Makassar menyelenggarakan demo memasak vegetarian. Hasil masakan ini kemudian dibagikan ke panti-panti asuhan dan panti wreda di Kota Makassar.
Bulan Tujuh Penuh Berkah: Kembali ke Kehidupan yang Sederhana
23 Agustus 2015 Isyarat tangan "A Pa Khan Cui Gu" (Ayah menuntun kerbau) yang membuka drama dalam rangkaian acara Bulan Tujuh Penuh Berkah, Minggu 23 Agustus 2015 di Aula Jing Si Lantai 3, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Lagu bernada ceria dan membangkitkan semangat ini dipilih karena sesuai dengan alur drama yaitu seorang petani (kakek) yang menuntun kerbaunya melewati perkebunan yang penuh dengan sawi putih segar serta perkebunan tebu manis yang mengundang liur.Bulan Tujuh Penuh Berkah
14 September 2018Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun rutin mengajak setiap orang untuk bervegetaris selama satu bulan penuh pada Bulan Tujuh Penuh Berkah. Relawan menyediakan bekal makan pagi dan siang dalam berbagai variasi menu untuk memudahkan mereka dalam bervegetaris.